



KPK Sita Aset Milik Eks Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Senilai Rp 4,3 Miliar
- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menyita empat aset tanah dan bangunan milik mantan Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, pada 21 Februari 2025.
Total nilai aset yang disita mencapai Rp 4,3 miliar.
Penyitaan ini dilakukan sebagai upaya pemulihan keuangan negara akibat tindak pidana yang dilakukan oleh Rohidin Mersyah.
"Penyitaan ini merupakan upaya penyidik untuk pemulihan keuangan negara sebagai akibat tindak pidana yang dilakukan oleh tersangka RM (Rohidin Mersyah)," ungkap Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, dalam keterangan tertulisnya, pada Selasa (25/2/2025).
Tessa menuturkan, aset yang disita terdiri dari satu bidang tanah beserta rumah yang berlokasi di Depok, Jawa Barat, serta tiga bidang tanah yang terletak di Kota Bengkulu yang diduga merupakan milik tersangka.
"Bahwa taksiran nilai dari 4 bidang aset yang disita tersebut kurang lebih sebesar Rp 4,3 miliar," ujar dia.
KPK juga mengucapkan terima kasih kepada Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan masyarakat yang berperan dalam kelancaran proses penyitaan.
Tessa menekankan bahwa penyidik akan terus menelusuri informasi terkait aset milik Rohidin Mersyah yang mungkin terdaftar atas nama pihak lain atau berada di bawah penguasaan pihak lain.
"Penyidik tidak akan segan-segan mengenakan tindak pidana pencucian uang kepada siapapun bilamana ada pihak-pihak yang sengaja menyembunyikan aset milik para tersangka yang diduga berasal dari hasil tindak pidana," ujar dia.
Sebelumnya, KPK menetapkan mantan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah sebagai tersangka terkait kasus pemerasan dan gratifikasi dalam OTT di Pemprov Bengkulu pada Minggu (24/11/2024).
Selain Gubernur Bengkulu, KPK menetapka 2 tersangka lainnya yaitu Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu Isnan Fajri (IF), dan Ajudan Gubernur, Evriansyah (E) alias Anca.
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan, KPK akan melakukan penahanan kepada para tersangka untuk 20 hari pertama, terhitung sejak 24 November 2024 sampai dengan 13 Desember 2024.
"Penahanan dilakukan di Rutan Cabang KPK," kata Alex di Gedung KPK, Jakarta, Minggu (24/11/2024).
KPK juga telah menyita uang tunai sebesar Rp 7 miliar dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) di lingkungan Pemprov Bengkulu, Sabtu (23/11/2024).
Para tersangka disangkakan telah melanggar ketentuan pada Pasal 12 huruf e dan Pasal 12B Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2001 jo. Pasal 55 KUHP.
Tag: #sita #aset #milik #gubernur #bengkulu #rohidin #mersyah #senilai #miliar