



JPU Dinilai Perlu Uraikan Asal-usul Gratifikasi Duit Rp1 Triliun Eks Pejabat MA Zarof Ricar
Pasalnya, uang gratifikasi Rp915 miliar atau pun Rp920 miliar dalam surat dakwaan Zarof Ricar tidak dijelaskan secara rinci asal-usulnya.
Pengamat Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie mengatakan keterbukaan JPU ini penting untuk alasan pembuktian.
"Karena dalam surat dakwaan, diduga JPU dengan sengaja tidak menjelaskan asal-usul sumber uang suap sebesar Rp920 miliar," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (21/2/2025).
Zarof Ricar saat ini dalam proses persidangan sebagai terdakwa dalam kasus suap tiga hakim Pengadilan Negeri Surabaya terkait vonis bebas terdakwa kasus pembunuhan, Ronald Tannur.
Saat awal penanganan kasus ini, pihak Kejaksaan Agung (Kejagung) menemukan dan menyitan barang bukti uang tunai Rp915 miliar dan emas sebanyak 51 kilogram atau senilai Rp86,2 miliar, saat menggeledah rumah Zarof Ricar di rumah mantan Balitbang Diklat Kumdil MA Zarof Ricar, di Jakarta Selatan.
Total lebih dari Rp 1 triliun disita jaksa penyidik Kejagung dari rumah Zarof Ricar.
Jerry Massie berharap JPU Kejaksaan Agung lebih merinci terkait aliran dana itu di persidangan.
Sementara itu, Pakar Hukum Pidana dari Universitas Bung Karno (UBK), Hudi Yusuf menilai jaksa kurang cermat dalam menyusun dakwaan.
Beredar kabar aliran dana itu berkaitan dengan perkara SG.
"Jika dakwaan banyak kelemahan atau tidak cermat, ada apa dengan JPU?," kata Hudi.
Menurutnya, Jaksa Agung ST Burhanuddin perlu melakukan pemantauan kinerja anak buahnya.
"Jika ada kesalahan atau peristiwa pidana, jangan dibiarkan. Apabila dibiarkan, bisa ditanya juga ke yang bersangkutan, mengapa? Terlibat atau tidak terlibat?" ucap dia.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar menyebut bahwa pihaknya masih menunggu fakta baru yang mungkin terungkap dalam persidangan, termasuk terkait sumber uang tersebut.
"Jika dalam proses persidangan ada fakta baru yang valid terkait asal-usul dan aliran dana ini, tentu akan ada pengembangan lebih lanjut," ujar Harli, Minggu (16/2/2025).
Harli juga menegaskan bahwa jika dalam persidangan terungkap ada pihak lain yang menerima aliran dana dari Zarof Ricar, Kejagung tidak menutup kemungkinan akan menetapkan tersangka baru.
"Jika nanti dalam perkembangan persidangan ada pihak yang terbukti menikmati uang ini, maka tidak menutup kemungkinan ada tersangka baru," tambahnya.
Tag: #dinilai #perlu #uraikan #asal #usul #gratifikasi #duit #triliun #pejabat #zarof #ricar