7 Alasan Mengapa Perempuan Memilih untuk Tetap Melajang di Tengah Tekanan Dunia yang Mengharuskan Mereka untuk Berpasangan Menurut Psikologi
Seseorang yang tetap melajang di tengah tekanan dunia. (Freepik/benzoix)
14:08
18 Februari 2025

7 Alasan Mengapa Perempuan Memilih untuk Tetap Melajang di Tengah Tekanan Dunia yang Mengharuskan Mereka untuk Berpasangan Menurut Psikologi

Di banyak budaya, perempuan sering kali menghadapi tekanan sosial untuk menikah dan membangun keluarga.    Namun, semakin banyak perempuan yang memilih untuk tetap melajang, meskipun ada ekspektasi dari keluarga, teman, dan masyarakat.   Keputusan ini bukanlah hasil dari ketakutan atau ketidakmampuan untuk menjalin hubungan, melainkan pilihan sadar yang didasarkan pada berbagai faktor psikologis dan sosial.    Dilansir dari Geediting pada Selasa (18/2), terdapat tujuh alasan utama mengapa perempuan memilih untuk tetap melajang, menurut psikologi.  



1. Prioritas pada Pengembangan Diri dan Karier

Banyak perempuan modern lebih memprioritaskan pendidikan, karier, dan pengembangan diri sebelum mempertimbangkan hubungan romantis.    Menurut psikologi kepribadian, individu dengan kebutuhan akan pencapaian tinggi (high need for achievement) cenderung lebih fokus pada tujuan pribadi mereka daripada membentuk hubungan yang dapat menghambat pertumbuhan mereka.

Perempuan yang ambisius sering kali merasa bahwa komitmen dalam hubungan jangka panjang dapat mengurangi kebebasan mereka untuk mengeksplorasi peluang karier atau pendidikan yang lebih tinggi.    Oleh karena itu, mereka lebih memilih untuk tetap melajang dan menikmati kebebasan dalam menentukan arah hidup mereka sendiri.

2. Menghindari Hubungan yang Tidak Sehat

Beberapa perempuan memiliki pengalaman pribadi atau melihat contoh hubungan yang tidak sehat, seperti hubungan yang penuh dengan manipulasi, kontrol, atau bahkan kekerasan emosional.   Studi psikologi menunjukkan bahwa individu yang mengalami trauma hubungan cenderung lebih berhati-hati dalam memilih pasangan atau bahkan menghindari hubungan sama sekali untuk melindungi diri mereka sendiri.

Perempuan yang memahami pentingnya kesehatan mental sering kali lebih selektif dalam memilih pasangan.    Jika mereka merasa bahwa menjalin hubungan justru akan membawa lebih banyak stres dan kecemasan daripada kebahagiaan, mereka akan memilih untuk tetap sendiri.

3. Nilai Kemandirian yang Kuat
 


Beberapa perempuan merasa sangat nyaman dengan kemandirian mereka dan tidak ingin bergantung pada orang lain, baik secara emosional maupun finansial.    Dalam teori psikologi perkembangan, individu dengan tingkat kemandirian yang tinggi memiliki kecenderungan untuk menikmati hidup tanpa perlu bergantung pada hubungan romantis.

Mereka menikmati kebebasan dalam membuat keputusan sendiri, mengelola keuangan tanpa kompromi, serta memiliki kendali penuh atas waktu dan kehidupan mereka.   Bagi mereka, kebahagiaan tidak harus bergantung pada keberadaan pasangan.

4. Tidak Percaya pada Konsep Pernikahan Tradisional

Banyak perempuan saat ini mempertanyakan norma sosial tentang pernikahan dan membangun keluarga.    Dalam era modern, konsep keluarga dan hubungan semakin berkembang, dan tidak sedikit perempuan yang merasa bahwa pernikahan bukanlah satu-satunya jalan menuju kebahagiaan.

Psikologi sosial menunjukkan bahwa individu yang memiliki pemikiran terbuka dan independen lebih cenderung mempertanyakan aturan dan norma yang diterapkan oleh masyarakat.   Mereka lebih memilih menjalani hidup sesuai dengan nilai dan prinsip mereka sendiri, daripada mengikuti ekspektasi yang tidak sesuai dengan visi mereka tentang kehidupan.

5. Memiliki Lingkaran Sosial yang Memuaskan

Dulu, pernikahan sering dianggap sebagai cara untuk mendapatkan dukungan emosional dan sosial.    Namun, saat ini banyak perempuan yang memiliki jaringan pertemanan yang kuat, keluarga yang mendukung, dan komunitas yang memberi mereka rasa kebersamaan tanpa harus memiliki pasangan.

Dalam teori kebutuhan sosial Abraham Maslow, manusia memang membutuhkan rasa memiliki dan kasih sayang, tetapi ini tidak harus berasal dari hubungan romantis.    Perempuan yang merasa puas dengan hubungan platonik dan keluarga mereka mungkin tidak merasa perlu mencari pasangan untuk memenuhi kebutuhan emosional mereka.

6. Takut Kehilangan Kebebasan dan Ruang Pribadi
 


Beberapa perempuan sangat menghargai kebebasan mereka dan merasa bahwa hubungan romantis sering kali menuntut kompromi yang besar.    Mereka lebih suka menikmati waktu sendiri, mengeksplorasi minat pribadi, dan menjalani hidup tanpa harus selalu mempertimbangkan keinginan atau kebutuhan pasangan.

Dalam psikologi, konsep ini dikenal sebagai "self-determination theory," yang menunjukkan bahwa manusia memiliki kebutuhan dasar untuk otonomi.    Perempuan yang merasa bahwa hubungan romantis akan membatasi otonomi mereka lebih cenderung memilih kehidupan lajang.

7. Merasa Bahagia dengan Kesendirian

Terakhir, banyak perempuan yang benar-benar menikmati kesendirian mereka.    Mereka tidak merasa kesepian atau kurang bahagia hanya karena tidak memiliki pasangan.    Penelitian dalam psikologi positif menunjukkan bahwa kebahagiaan lebih bergantung pada pola pikir dan cara seseorang melihat kehidupannya sendiri, daripada status hubungan mereka.

Perempuan yang merasa bahagia dengan hidup mereka sendiri sering kali tidak tergoda oleh tekanan sosial untuk berpasangan.    Mereka menjalani hidup dengan penuh makna, mengejar passion mereka, dan menikmati setiap momen tanpa harus berbagi kehidupan dengan pasangan.

Kesimpulan
 


Pilihan untuk tetap melajang bukanlah tanda ketidakmampuan untuk menjalin hubungan, melainkan keputusan sadar berdasarkan berbagai faktor psikologis.    Dari mengejar karier, menghindari hubungan yang tidak sehat, hingga menikmati kebebasan dan kesendirian, perempuan memiliki alasan yang kuat untuk memilih kehidupan tanpa pasangan.

Di tengah tekanan sosial yang masih mengutamakan pernikahan, semakin banyak perempuan yang membuktikan bahwa kebahagiaan tidak harus datang dari hubungan romantis.    Mereka menunjukkan bahwa menjadi lajang bisa menjadi pilihan hidup yang penuh dengan kebebasan, kepuasan, dan kebahagiaan sejati.   ***

Editor: Bintang Pradewo

Tag:  #alasan #mengapa #perempuan #memilih #untuk #tetap #melajang #tengah #tekanan #dunia #yang #mengharuskan #mereka #untuk #berpasangan #menurut #psikologi

KOMENTAR