



Kronologi Komplotan Perampok Bunuh Lansia di Bekasi
Polisi mengungkap lima orang perampok membunuh lansia perempuan bernama Bimih (71) di Desa Sindang Jaya, Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, karena korban memergoki pelaku mencuri.
“Ketika aksinya ketahuan oleh korban, para tersangka mengikat dan mencekik korban hingga meninggal dunia,” ungkap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Senin (17/2/2025).
Setelah melakukan aksi pencurian, para pelaku melarikan diri. Lima pelaku tersebut yakni berinisial DA alias M (27), MR (25), AG alias T (30), NM (31), dan RY alias A alias T (20).
Peristiwa tersebut bermula saat DA berada di rumahnya bersama AG dan MR di Kampung Teluk Ambulu, Jayalaksana, Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, pada Rabu (5/2/2025) sekitar pukul 20.00 WIB.
Saat itu DA memberi tahu MR dan AG bahwa ada warung kelontong milik nenek yang tinggal sendirian.
Mendapat informasi tersebut, mereka berboncengan menggunakan sepeda motor menuju rumah Bimih, yang berjarak kurang lebih 20 menit.
Sesampainya di lokasi, MR dan AG terlebih dahulu menurunkan DA di depan gang dekat warung kelontong milik korban.
“Setelah MR dan AG tiba di warung korban, mereka masuk ke warung untuk melihat situasi sambil membeli rokok,” kata Wira.
Setelah itu, mereka menjemput DA dan kembali ke rumah.
Beberapa hari kemudian, tepatnya pada Minggu (9/2/2025) pukul 17.00 WIB, MR dan AG kembali ke rumah DA untuk merencanakan perampokan di warung kelontong Bimih.
RY juga bergabung, dan keempat pelaku menuju tanggul air Toang, berjarak 500 meter dari lokasi kejadian, untuk menunggu NM.
Pada pukul 18.15 WIB, AG menyelinap masuk ke dalam rumah korban, diikuti oleh MR yang dibantu NM berpura-pura membeli barang.
“Pada saat korban melayani saudara NM, saat itulah MR langsung masuk ke dalam warung dan naik ke lantai dua,” jelas Wira.
Setelah menunggu hingga tengah malam, MR dan AG turun untuk mengambil Digital Video Recorder (DVR) CCTV agar aksi mereka tidak terdeteksi.
Namun, Bimih terbangun dan berteriak meminta tolong.
“Korban teriak, ‘maling! maling!’. Kemudian MR dan AG menutup mulut korban dengan kain. Namun, korban masih teriak,” ujar Wira.
Dalam keadaan panik, AG dan MR pun mencekik Bimih hingga tewas.
“MR dan AG mengambil uang korban sebesar Rp 11 juta dan handphone beserta boksnya,” katanya.
Pukul 01.10 WIB, mereka dijemput oleh NM dan RY menggunakan dua motor untuk melarikan diri.
Diberitakan sebelumnya, Bimih ditemukan tewas di toko kelontongnya di Jalan Pulo Rengas, RT 007/RW 003, Desa Sindang Jaya, Kecamatan Cabang Bungin, Kabupaten Bekasi, pada Senin (10/2/2025) sekitar pukul 00.30 WIB.
Menantu korban, Udin (52), mengatakan bahwa mertuanya ditemukan dalam kondisi leher terikat kain kerudung.
"Korban saat ditemukan sudah terikat lehernya," ujar Udin saat ditemui di lokasi.
Dia juga melihat kondisi rumah dan toko kelontong berantakan, serta gembok rolling door yang dirusak pelaku.
Bimih diduga menjadi korban pembunuhan yang disertai perampokan, mengingat kotak penyimpan rekaman CCTV, uang dan ponsel milik korban yang hilang.