DPR Khawatir Ormas Terlarang Bangkit Lagi Imbas Pembinaan Pemuda Tak Didanai
CPNS Kemenpora 2024(kemenpora.go.id)
14:54
13 Februari 2025

DPR Khawatir Ormas Terlarang Bangkit Lagi Imbas Pembinaan Pemuda Tak Didanai

- Wakil Ketua Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI-P, Maria Yohana Esti Wijayati, khawatir ormas-ormas terlarang kembali bangkit lantaran Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tidak mendanai pembinaan kepemudaan dan penguatan karakter kebangsaan imbas efisiensi.

Ia menuturkan, kekhawatiran ini juga dirasakan oleh sejumlah anggota Komisi X DPR RI.

"Sudah mulai ada kegelisahan. Entah itu beralasan atau tidak, tetapi memang muncul. Karena ini berkaitan dengan penguatan karakter dan wawasan kebangsaan," kata Maria dalam rapat kerja bersama Kemenpora di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (13/2/2025).

"Secara tidak langsung ini berkaitan dengan tugas Deputi Kepemudaan di Kemenpora, yaitu kegelisahan akan bangkitnya kembali ormas-ormas yang kemarin dinyatakan sebagai ormas terlarang," imbuh Maria.

Ia menjelaskan, tugas penguatan karakter kebangsaan merupakan salah satu program kerja Kemenpora, sesuai dengan nama kementeriannya.

Namun, pada kenyataannya, masalah pemuda justru seperti ditinggalkan.

Terlebih, anggaran Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga kini mencapai Rp 80 miliar setelah rekonstruksi, dari sebelumnya sempat mengalami penurunan hingga Rp 20 miliar akibat efisiensi.

Jumlah Rp 80 miliar yang tersedia saat ini bahkan lebih besar dari pagu awal, yakni sebesar Rp 70 miliar.

"Kalau Bapak bertanya dari mana (anggarannya), izin. Ketika kemudian ada rekonstruksi, ada penambahan anggaran Rp 170 miliar. Angka Rp 70 miliar sebagai pagu definitif awal di tahun anggaran 2025 kemudian justru pas rekonstruksi menjadi Rp 80 miliar. Artinya ada kenaikan dari pagu awal," ucap dia.

Oleh karenanya, ia mengusulkan agar pembinaan kepemudaan serta penguatan karakter dan wawasan kebangsaan tetap dianggarkan.

"Maka kalau boleh mengusulkan, beri sedikit ruang supaya tidak nol (anggaran), karena ini belum terdanai, bahasa penjenengan di (paparan) halaman 4. Penguatan karakter dan wawasan kebangsaan ini bahkan juga kepramukaan ini, masih belum terdanai," jelas Maria.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo mengakui ada sejumlah kegiatan besar yang tidak terdanai karena efisiensi anggaran.

Diketahui, anggaran Kemenpora hanya Rp 1,03 triliun dari semula Rp 2,33 triliun sepanjang tahun 2025.

Anggaran ini pun hanya bertambah Rp 170,7 miliar usai rekonstruksi anggaran.

Adapun program maupun kegiatan besar yang belum terdanai meliputi pembinaan kepemudaan dalam peningkatan kewirausahaan pemuda, penguatan karakter dan wawasan kebangsaan, serta pengembangan pendidikan kepramukaan.

Lalu, Pelatnas untuk cabang olahraga unggulan.

Hal ini mengingat belum mencukupinya anggaran untuk seluruh cabang olahraga menuju SEA Games 2025, ASEAN Para Games 2026, ASEAN Games, dan ASEAN Para Games 2026, serta persiapan Olimpiade dan Paralimpiade 2028 dalam jangka panjang.

Kemudian, data time series untuk perhitungan sport development index, serta pengembangan SLOMPN dan sentra olahraga di daerah secara optimal.

"Merujuk pada proses rekonstruksi anggaran yang dilakukan pemerintah pada APBN tahun 2025, masih terdapat beberapa kegiatan besar yang belum terdanai. Dan akan dilakukan proses penyesuaian pada saat anggaran berjalan," kata Dito di rapat yang sama.

Editor: Fika Nurul Ulya

Tag:  #khawatir #ormas #terlarang #bangkit #lagi #imbas #pembinaan #pemuda #didanai

KOMENTAR