



Menteri PU Ungkap Proyek Multi Years Bakal Molor Imbas Efisiensi Anggaran
- Menteri Pekerjaan Umum (PU) mengungkapkan bahwa seluruh proyek multi years contract (MYC) berpotensi molor imbas efisiensi anggaran yang dimintanya.
Diketahui, kementeriannya mengalami pemangkasan anggaran sebesar Rp 81,38 triliun dari pagu total Rp 110,95 triliun.
Pemotongan anggaran ini membuat pagu total tinggal Rp 29,57 triliun.
Mulanya, Dody menyampaikan bahwa efisiensi anggaran ini berimplikasi setidaknya pada 10 perubahan pola kerja Kementerian PU, mencakup pembatalan kegiatan fisik pembangunan infrastruktur dan pelaksanaan kegiatan yang tidak prioritas.
Lalu, terdapat pembatalan pembelian alat baru, penggunaan dana tanggap darurat secara selektif dan efisien, pembatasan perjalanan dinas, penerapan paperless office, hingga pendanaan kegiatan seremonial.
"(Berdampak pada) pelaksanaan kegiatan yang tidak prioritas dengan rincian sebagai berikut: pembatalan kegiatan fisik FYC baru dan MYC (multi years contract) baru yang bersumber dari rupiah murni," kata Dody saat rapat kerja bersama Komisi V DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (12/2/2025).
Setelah Dody menyampaikan paparan, Ketua Komisi V DPR RI Lazarus meminta penegasan kembali.
"Mungkin untuk kami pengin penegasan saja, Pak. Untuk multi years contract yang sudah berjalan, yang on going, apakah akan dihentikan?" tanya dia.
Menanggapi hal itu, Dody menyatakan bahwa semua MYC sementara waktu akan molor, namun tidak dihentikan.
"Semua MYC sementara waktu kita molorkan, bukan dihentikan. Dimolorkan, diperpanjang, direlaksasi," ucap dia.
"Direlaksasi ya, program tetap berlanjut. Karena ada beberapa yang belum selesai, seperti Bendungan Ciibeet dan Cijuray? Itu semua nanti tetap lanjut?" tanya Lazarus lagi.
"Iya, tetap lanjut," pungkas Dody.
Secara lebih perinci, berikut ini adalah target pembangunan yang efisiensi tahun 2025:
1. Sektor Sumber Daya Air (SDA) senilai Rp 27,7 T, meliputi:
- Pembangunan 14 unit bendungan, satu bangunan pengarah ruko serta revitalisasi danau dan situ
- Pembangunan 9.550 hektare dan rehabilitasi 29.000 jaringan irigasi
- Pembangunan prasarana air baku (1,25 meter kubik per detik)
- Pembangunan mengendali banjir (19 km), pengamanan pantai (4,5 km), dan pengendalian lahar dan sedimen
- Operasional dan pembiayaan infrastruktur dan P3TGAI di 12.000 lokasi
- Pengadaan tanah
- Dukungan manajemen dan teknis lainnya
2. Sektor Bina Marga senilai Rp 24,8 T, meliputi:
- Pembangunan jalan (57 km) serta peningkatan kapasitas dan preservasi 1.102 km jalan
- Pembangunan dan duplikasi jembatan (5,8 km), jembatan gantung dan preservasi jembatan (126 km)
- Pembangunan flyover/underpass dan terowongan (94 m)
- Pembangunan jalan bebas hambatan (7, 36 km).
- Preservasi rutin jalan 47.603 km, jembatan 563.402 meter, dan padat karya untuk 24.600 tenaga kerja
- Serta dukungan manajemen dan teknis lainnya
3. Sektor Cipta Karya senilai Rp 7,75 T, meliputi:
- Pembangunan dan peningkatan SPAM 40 liter per detik, perluasan SPAM di 863 saluran dan infrastruktur berbasis masyarakat (Pamsimas) di 600 lokasi
- Sistem Pengelolaan Air Limbah untuk 10.240 kepala keluarga, persampahan untuk 9.540 kepala keluarga, dan infrastruktur berbasis masyarakat Sanimas di 1.400 lokasi, Sanitasi Lembaga Pendidikan Keagamaan di 825 lokasi TPS3R di 100 lokasi
- Pengembangan dan penataan kawasan untuk total 118,5 hektare, penataan kawasan pariwisata seluas 3 hektare infrastruktur berbasis masyarakat (PISEW di 900 lokasi)
- Bangunan gedung 9 unit serta penataan bangunan dan lingkungan di 13 kawasan serta sebagian dukungan manajemen dan teknis lainnya.
4. Sektor Prasana Strategis senilai Rp 20,69 T, meliputi:
- Program hasil cepat pendidikan sekolah 9300 unit dan madrasah di 2034 unit, serta rehabitlitasi dan renovasi perguruan tinggi keagamaan 9 unit
- Fungsi permukiman: rehabilitasi dan renovasi pasar 2 unit, prasarana olahraga 3 unit, prasarana lainnya 4 unit
- Dukungan manajemen serta teknis lainnya.
Tag: #menteri #ungkap #proyek #multi #years #bakal #molor #imbas #efisiensi #anggaran