![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Bareskrim Tangkap 4 Orang Pengedar Narkoba Jaringan Fredy Pratama di Aceh](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/11/kompas/bareskrim-tangkap-4-orang-pengedar-narkoba-jaringan-fredy-pratama-di-aceh-1213836.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Bareskrim Tangkap 4 Orang Pengedar Narkoba Jaringan Fredy Pratama di Aceh
- Bareskrim Polri menangkap empat orang dari jaringan gembong narkoba Fredy Pratama di Lhokseumawe, Aceh. Keempatnya ditangkap setelah terbukti menerima paket sabu seberat 135 kilogram (kg) dari Thailand.
“Barang sama juga dari Thailand. Sebanyak 135 kg sabu. Kita tangkap di wilayah Lhokseumawe, Aceh,” ujar Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dirtipidnarkoba) Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa saat ditemui di Lobi Bareskrim Polri, Selasa (11/2/2025).
Keempat tersangka yang ditangkap adalah I, F, E, dan M. Mereka semua merupakan warga Aceh dan berperan sebagai pengedar.
Mukti mengatakan, narkoba yang diduga berasal dari Fredy Pratama ini akan diedarkan di sejumlah kota besar di Indonesia, seperti Medan dan Jakarta.
Meski sudah melarikan diri dari Indonesia sejak tahun 2014, Fredy Pratama diduga masih punya jaringan narkoba hingga ke Indonesia.
“Kita dapat laporan bahwa akan ada barang masuk dari Thailand. Ini mungkin asli barangnya Freddy Pratama,” kata Mukti.
Mukti menjelaskan, jejak Fredy Pratama terbaca dari aliran dana di rekening para tersangka. Sebab, ketika dimintai keterangan, para tersangka bungkam soal Fredy.
“Kalau ditangkap, orang enggak akan mengaku. Tapi, kalau buka rekeningnya dan ini pasti akan di (usut hingga ke) tindak pidana pencucian uang (TPPU). Pasti nantinya ujungnya ke Fredy Pratama,” ujarnya.
Polisi menduga, gembong narkoba Fredy Pratama yang buron sejak 2014 ini masih aktif hingga saat ini. Bahkan, dia diduga masih punya jaringan untuk memasukkan barang terlarang ini ke Indonesia.
“Saya rasa, (Fredy) masih (aktif) lah ya. Ya, semua teh China pasti punya Fredy,” kata Mukti.
Saat ini, Fredy diduga masih dilindungi sejumlah pihak di Thailand hingga menyulitkan Kepolisian di Thailand untuk menangkapnya.
“Dia kan gembong. Gembong narkotika yang sulit disentuh oleh polisi Thailand,” ujar Mukti.
Namun, berdasarkan temuan dan penelusuran penyidik, Fredy Pratama telah mengganti nama sandinya dalam percakapan antar jaringannya.
“Sudah ganti nama dia sekarang. Apa sekarang namanya? Lupa tuh. Sudah ganti nama sekarang. Bukan (nama) Thailand (nama di percakapannya),” kata Mukti.
Tag: #bareskrim #tangkap #orang #pengedar #narkoba #jaringan #fredy #pratama #aceh