Peringatan Hari Tani Harus Dijadikan Perjuangan Rakyat, Jauhkan dari Kepentingan Politik
Ilustrasi peringatan Hari Tani Nasional tahun lalu. (Dery Ridwansah/JawaPos.com).
19:40
21 September 2024

Peringatan Hari Tani Harus Dijadikan Perjuangan Rakyat, Jauhkan dari Kepentingan Politik

–Peringatan Hari Tani Nasional (HTN) yang akan digelar pada 24 September diharapkan jauh dari kepentingan politik. Sebab, perayaan ini harus menjadi gerakan memperjuangkan kepentingan rakyat.

Peneliti dan pengamat dari Centre for Islamic and Ethnic Studies (CIE) Muhammad Chaerul mengatakan, gerakan ini semakin jauh dari esensi perjuangan kesejahteraan petani. Aksi tersebut telah bergeser ke ranah politik yang justru merugikan para petani.

”Yang diperjuangkan dalam aksi ini seharusnya menyentuh kebutuhan mendasar petani, seperti akses terhadap lahan, harga pangan, dan kesejahteraan mereka. Namun sayangnya, isu yang diangkat lebih kepada kepentingan politik. Ini semakin membingungkan dan bahkan menimbulkan kejenuhan di kalangan petani,” ujar Chaerul, Sabtu (21/9).

”Masyarakat umum sudah bosan dengan tingkah dan kegaduhan mereka mengatasnamakan kepentingan rakyat. Padahal menunggangi isu hari tani demi kepentingan elite buruh,” imbuh dia.

Chaerul menilai, jika gerakan ini diarahkan kepada isu menangkap dan adili Presiden Joko Widodo (Jokowi), gerakannya sudah tidak murni memperjuangkan hak-hak petani, melainkan menyisipkan agenda politik terselubung. Juga menyoroti dampak negatif aksi tersebut terhadap masyarakat umum, terutama pengguna jalan yang terganggu kemacetan akibat demonstrasi.

”Masak dalam demo Hari Tani isu yang diangkat adalah tangkap dan adili Jokowi? Ini perihal yang tidak masuk akal. Fokus seharusnya adalah pada kesejahteraan petani, tapi isu politik justru yang ditonjolkan,” tegas Chaerul.

Dia menilai bahwa tuntutan semacam ini membuat esensi peringatan Hari Tani Nasional hilang. Apa yang seharusnya menjadi momentum untuk memperjuangkan hak-hak petani kini dipolitisasi untuk kepentingan kelompok tertentu.

”Masyarakat sudah bosan melihat kegaduhan yang mengatasnamakan kepentingan rakyat, padahal yang diuntungkan hanya kelompok politik tertentu,” kata Chaerul.

Dia mengimbau agar masyarakat lebih kritis dalam menyikapi aksi-aksi semacam ini, terutama yang sarat dengan muatan politik.

”Gerakan yang tidak menyentuh inti permasalahan petani hanya akan merugikan petani. Para petani jangan mau ditunggangi kelompok-kelompok yang mengatasnamakan petani,” ucap Chaerul.

Editor: Latu Ratri Mubyarsah

Tag:  #peringatan #hari #tani #harus #dijadikan #perjuangan #rakyat #jauhkan #dari #kepentingan #politik

KOMENTAR