Bali International Airshow 2024 Buka Peluang Bisnis Penerbangan dan Belanja Alutsista
Dua pesawat tempur F35 milik Australia sudah mendarat di Denpasar untuk ramaikan BIAS 2024. (Dony)
08:40
18 September 2024

Bali International Airshow 2024 Buka Peluang Bisnis Penerbangan dan Belanja Alutsista

- Bali International Airshow (BIAS) rencanannya akan di mulai hari ini 18 September 2024 di South Apron Bandara Ngurah Rai, Bali ini. Diperkirakan 6.000 pengunjung yang akan hadir dari 48 negara.

BIAS yang akan berlangsung hingga 21 September 2024 diharapkan akan terjadi berbagai proses bisnis seperti penandatanganan perjanjian kerja sama (cooperation agreement) dan surat pernyataan minat untuk pembelian (letter of intent for purchase).

CEO PT Inaro Tujuh Belas, Andy Wismarsyah, menegaskan kalau pameran ini sebagai wadah bertukar ide atau teknologi kedirgantaraan di antara berbagai pemangku kepentingan industri penerbangan.

“Ini tempat berkumpul, berbagi ide tentang teknologi baru dunia aviasi termasuk di Indonesia. Tak menutup kemungkinan juga negara-negara lain bisa berkumpul dan membuat proses bisnis. Kalau tidak ada pembelian, tanda tangan perjanjian saja. Jika tiba-tiba ada pembelian setelah itu, tidak masalah,” kata Andy.

Bisa dikatakan ajang ini menjadi wadah kerja sama antara pemangku kepentingan penerbangan nasional dan internasional, baik sipil maupun militer.

Menurut Jodi Mahardi selaku Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, saat konferensi pers di BNDCC, Bali, Selasa (17/09), tak sedikit perusahaan penerbangan ternama yang dihadirkan di BIAS 2024. Ada Airbus, Bell Helicoptes, Boeing, Brahmos, Dassault Aviation, Embraer, Garuda Group, Lion Air, PT Dirgantara Indonesia, Textron Aviation, hingga Thales.

"Dalam ajang ini juga ada dua negara yang mengirimkan pesawat tempur mereka untuk dipertunjukkan di BIAS, dari Australia dan Jerman. Australia mengirimkan dua dari koleksi jet tempur F35-nya, sementara Jerman akan mengirimkan pesawat angkut Airbus A400M,” ujarnya.

Joni menambahkan bahwa pengiriman pesawat ini merupakan bagian dari kerja sama antara Indonesia dengan berbagai negara, sekaligus ambisi untuk menjadi pemain yang signifikan di wilayah Asia-Pasifik.

Sementara di tempat yang sama Asisten Potensi Dirgantara TNI Angkatan Udara (Aspotdirga) Kasau, Marsekal Muda Andi Wijaya, menambahkan bahwa tidak menutup kemungkinan pemerintah juga akan melakukan pengadaan alutsista baru dari pameran kedirgantaraan internasional ini.

Andi mengungkapkan bahwa dari pengalaman yang pernah terjadi, saat Indonesia menghadiri pameran serupa di luar negeri, ada pembelian puluhan unit jet tempur Rafale yang menjadi andalan negara-negara anggota NATO.

“Dari air show, muncul ide-ide atau pembanding-pembanding untuk membeli alutsista baru, jadi tidak menutup kemungkinan. Seperti yang lalu, pembelian Rafale itu dari air show. Kami datang, tertarik, lalu dibandingkan,” tambah Andi.

Andi juga menegaskan bahwa dalam hal ini ada pemangku kepentingan dan mekanisme tersendiri untuk pembelian alutsista. Dalam pameran kedirgantaraan ini, TNI AU hanya berperan memberikan dukungan dengan menghadirkan Jupiter Aerobatic Team.

“Di sini (Bali International Air Show) bukan proses bisnis TNI untuk membeli pesawat. Kami dari TNI AU hanya mendukung Bali Airshow,” pungkasnya.

Editor: Dony Lesmana Eko Putra

Tag:  #bali #international #airshow #2024 #buka #peluang #bisnis #penerbangan #belanja #alutsista

KOMENTAR