Horor Kemacetan di Puncak Libur Akhir Pekan, Pemkab Bogor Ngaku Sudah Diprediksi, Tapi...
Viral kemacetan parah di kawasan Puncak, Bogor saat libur panjang. (tangkapan layar/X)
19:52
17 September 2024

Horor Kemacetan di Puncak Libur Akhir Pekan, Pemkab Bogor Ngaku Sudah Diprediksi, Tapi...

Motor disebut jadi 'biang kerok' kemacetan parah di area Puncak, Bogor, pada Minggu (15/9) siang hingga malam. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor Yudi Santoso menyampaikan bahwa kemacetan itu sebenarnya sudah bisa diprediksi.

Yudi menyebutkan, banyak masyarakat Bogor yang penasaran karena daerah Puncak belum lama ini selesai ditata.

"Kemacetan di puncak sudah diprediksi. Pertama, karena ada rasa penasaran masyarakat, karena sekarang puncak ditata oleh pemerintah Kabupaten Bogor. Mereka ingin memastikan seperti apa. Karena saat ditata ada postif dan negatif diri netizen di media sosial," kata Yudi saat konferensi pers bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Jakarta, Selasa (17/9/2024).

Hanya saja, pemkab tidak menyangka kalau macet bisa sampai belasan jam lamanya. Yudi menyampaikan bahwa kapasitas kendaraan yang lalu lalang di Puncak meningkat sampai tiga kali lipat dari libur panjang biasanya.

Baca Juga: Wisatawan Asal Jakarta Meninggal di Puncak Bogor Diduga Kelelahan, Begini Penjelasan Dokter

"Kunjungan di sana yang banyak itu lebih dikuasai oleh motor roda dua. Mereka biasanya kunjungannya ke Pantai Palabuanratu, misalnya. Kemudian, mereka yang bisa nongkrong-nongkrong di sekitar PKL, di sekitar puncak, mereka juga ingin memastikan. Yang kita lihat viral di media sosial, itu memang motor-motor yang luar biasa," ujar Yudi.

Selain jumlahnya yang mendominasi, perilaku pengendara motor juga banyak yang tidak taat peraturan lalu lintas. Yudi mengungkapkan bahwa para pengendara motor berani lawan arah saat polisi sudah menerapkan arus lalu lintas sudah satu arah.

"Oleh kepolisian telah dilakukan satu arah, mereka berani melawan arus," ungkapnya.

Puncak memang masih menjadi destinasi favorit di Kabupaten Bogor. Padahal, Yudi menyampaikan bahwa Kabupaten Bogor juga memiliki berbagai tempat wisata lain yang tak kalah menarik.

Misalnya, Sentul dan Pamijahan yang nuansa wisatanya mirip seperti Puncak. Sehingga, dia menyarankan agar masyarakat turut mendatangi lokasi-lokasi wisata tersebut.

Baca Juga: Kata Warga Cisarua, Kemacetan Horor Libur Maulid Nabi Lebih Parah dari Lebaran dan Tahun Baru

Sebelumnya diberitakan, kemacetan parah terjadi di jalur wisata Puncak Bogor, Jawa Barat sejak sore hingga malam, Minggu (15/9/2024). Kepada Suara.com, seorang wisatawan mengatakan terjadi kemacetan parah hingga sebabkan kendaraan tidak bergerak selama beberapa jam.

Hardi wisatawan yang tengah berlibur ke kawasan Puncak Bogor mengatakan, dirinya mengalami kendala macet saat pulang dari arah Cisarua menuju Bogor. Menurut dia, saat berangkat pada pagi sekitar pukul 06.00 WIB kondisi kemacetan di Puncak tidak terlalu parah.

Namun saat akan kembali ke Bogor Kota dirinya terjebak macet yang cukup parah.

"Niat mau liburan malah terjebak di kemacetan horor bak neraka," katanya.

Satlantas Kepolisian Resort Cianjur sudah mengarahkan pengendara dengan tujuan Jabodetabek dari Cianjur untuk menghindari jalur Puncak saat akhir libur panjang tepatnya pada Senin (16/9/2024) karena hingga Minggu petang antrean kendaraan terlihat terus memanjang.

Kasatlantas Polres Cianjur AKP Anjar Maulana menjelaskan bahwa volume kendaraan yang masuk ke kawasan Puncak-Cianjur cukup tinggi sejak Sabtu (14/9/2024) pagi dengan tujuan objek wisata dan hotel yang banyak terdapat di sepanjang jalur Puncak hingga Cipanas.

Sejak Minggu pagi arus lalu lintas di kawasan Puncak sudah mengalami antrean kendaraan dari kedua arah yang didominasi kendaraan bernopol Jabodetabek, hingga Minggu siang tingginya volume kendaraan yang melintas menyebabkan antrean memanjang di titik rawan macet seperti pertigaan Hanjawar dan Cibodas.

Editor: Chandra Iswinarno

Tag:  #horor #kemacetan #puncak #libur #akhir #pekan #pemkab #bogor #ngaku #sudah #diprediksi #tapi

KOMENTAR