Kuliah Umum di St. Petersburg, Megawati Ulas Perjalanan Hubungan RI-Rusia sejak Era Bung Karno
Presiden Kelima RI sekaligus Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri saat memberikan kuliah umum bertajuk ‘Tantangan Geopolitik dan Pancasila Sebagai Jalan Tata Dunia Baru’. Kuliah disampaikan dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun Ke-300 Universitas Saint Petersburg, di Rusia, Senin (16/9/2024). 
02:31
17 September 2024

Kuliah Umum di St. Petersburg, Megawati Ulas Perjalanan Hubungan RI-Rusia sejak Era Bung Karno

Presiden Kelima RI sekaligus Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengatakan bahwa hal fundamental yang tidak pernah berubah dalam hubungan Rusia-Indonesia adalah komitmen untuk hidup berdampingan secara damai.

Megawati pun mengulas perjalanan panjang hubungan antara Indonesia-Rusia, yang disampaikannya dalam kuliah umum bertajuk ‘Tantangan Geopolitik dan Pancasila Sebagai Jalan Tata Dunia Baru’.

Kuliah tersebut disampaikan dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun Ke-300 Universitas Saint Petersburg, di Rusia, Senin (16/9/2024).

Hadir sebagai peserta ratusan mahasiswa dari Universitas Saint Petersburg serta sivitas akademika kampus tersebut.

Megawati mengatakan kedatangannya di Rusia ini melekat dengan berbagai kenangan sejarah.

“Pertama, ketika Dr. Ir. Soekarno, yang sering disebut Bung Karno, Proklamator, dan Presiden Pertama Republik Indonesia, berkunjung ke Uni Soviet pada tahun 1956, dan bertemu dengan Presiden Voroshilov. Bung Karno sungguh terkesan terhadap jalan sosialisme dan prinsip koeksistensi yang diterapkan,” kata Megawati.

Kedua, Megawati bercerita bahwa Bung Karno pada tahun 1962 menerima kunjungan balasan Presiden Rusia Nikita Khrushchev.

Selain mendapat bantuan pembangunan Gelora Bung Karno yang saat itu merupakan stadion terbesar di Asia Tenggara, Indonesia juga mendapatkan bantuan peralatan militer untuk integrasi teritorial dan kedaulatan wilayah RI.

“Pada saat itu, Bung Karno memberikan penghargaan Bintang Mahaputra kepada kosmonaut Yuri Gagarin. Penghargaan tertinggi tersebut, selain sebagai wujud apresiasi terhadap kemajuan teknologi ruang angkasa negara ini, juga sebagai sumber keteladanan bagi para pemuda Indonesia untuk membangun visi antariksa,” ujarnya.

Selanjutnya, Megawati bercerita saat dirinya menjadi Presiden Republik Indonesia, ia bertemu dengan Presiden Putin pada tahun 2001 dan 2003.

Pada saat itu, tata dunia bersifat unipolar di mana perang terhadap terorisme sedang gencar dilakukan.

“Saya memperkuat kerja sama pertahanan, salah satunya dengan membeli pesawat tempur Sukhoi. Pesawat tempur ini, sampai sekarang, dalam hal teknologi, kemampuan manuver, dan daya presisi, masih sangat unggul dan membanggakan Angkatan Udara kami,” sambungnya.

Dari semua perjalanan itu, Megawati mengatakan prinsip ini tertuang dalam politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif.

“Hal yang fundamental yang tidak pernah berubah dalam hubungan Rusia-Indonesia adalah komitmen untuk hidup berdampingan secara damai. Prinsip ini tertuang dalam politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif,” kata Megawati.

Dia melanjutkan, dengan bebas aktif, Indonesia tidak melibatkan diri dalam aliansi blok pertahanan manapun.

“Bebas aktif bukanlah politik netralitas, namun ia berpihak pada kemanusiaan dan semangat anti-penjajahan,” ungkap Megawati.

Ketua Dewan Pengarah BRIN ini menambahkan bahwa politik luar negeri bebas aktif dipandu oleh falsafah bangsa Indonesia, yakni Pancasila.

Di mana Pancasila terdiri dari lima prinsip: Ketuhanan; Kemanusiaan yang adil dan beradab; Kebangsaan; Demokrasi; dan Keadilan Sosial.

“Dengan sila kemanusiaan, kami bertekad membangun persaudaraan dunia. Dengan keadilan sosial, kami berjuang bagi tatanan dunia yang damai, adil, dan memperjuangkan kesetaraan antar bangsa. Ini contoh implementasi Pancasila dalam hubungan internasional,” jelasnya.

Turut mendampingi Megawati saat kuliah umum di Universitas Saint Petersburg, Duta Besar Dunia Pendidikan dan Iptek untuk Universitas Saint Petersburg, Prof. Connie Rahakundini Bakrie.

Editor: Bobby Wiratama

Tag:  #kuliah #umum #petersburg #megawati #ulas #perjalanan #hubungan #rusia #sejak #bung #karno

KOMENTAR