Spesifikasi Jet Tempur KF-21 Boramae, Proyek Pengembangan Alutsista Kerja Sama Indonesia-Korsel
Potret pesawat KFX-IFX atau KF-21 Boramae hasil kerja sama Indonesia-Korsel. (Dispenau)
14:48
9 September 2024

Spesifikasi Jet Tempur KF-21 Boramae, Proyek Pengembangan Alutsista Kerja Sama Indonesia-Korsel

- Proyek kerja sama antara Indonesia dengan Korea Selatan (Korsel) terjadi di berbagai bidang. Termasuk di antaranya pengembangan dan produksi alat utama sistem persenjataan (alutsista). Salah satu yang paling strategis adalah proyek Jet Tempur KF-21 Boramae. Lewat kerja sama tersebut, Indonesia dan Korsel sepakat berbagi peran dan pembiayaan dalam pengembangan serta produksi pesawat tempur generasi 4.5 tersebut.

Berdasar data yang pernah dirilis oleh Kementerian Pertahanan, TNI AU, dan sumber lainnya, Jet Tempur KF-21 Boramae dibekali kemampuan dan spesifikasi mumpuni sebagai pesawat tempur modern.

Pesawat tempur yang dikerjakan bersama oleh Indonesia dengan Korsel itu memiliki rudal udara ke udara. KF-21 Boramae juga dirancang dengan kemampuan multi tembak jarak dekat dan multi tembak jarak jauh.

Salah satu sistem senjata dalam pesawat tempur itu adalah cannon gatling M61 20 milimeter dengan kemampuan tembak seratus peluru per detik. Sementara di bagian mesin, Jet Tempur KF-21 Boramae ditenagai oleh mesin dari General Electric F414. 

Mesin tersebut serupa dengan mesin yang digunakan pada pesawat F/1-18E/F Super Hornet produksi Boeing. Dengan spesifikasi tersebut, tidak heran bila KF-21 Boramae diproyeksi menjadi salah satu pesawat tempur modern.

Merujuk data yang sama, Jet Tempur KF-21 Boramae memiliki berat minimum 7,7 ribu kilogram. Sementara berat maksimumnya berada pada angka 25 ribu kilogram. Lebar sayap pesawat tempur tersebut adalah 10,6 meter.
Dengan ukuran itu, KF-21 Boramae sedikit lebih besar dibandingkan beberapa pesawat tempur lainnya. Bagi Indonesia, proyek kerja sama tersebut sangat penting. Di samping untuk memperkuat alutsista TNI, ada transfer teknologi dalam proyek tersebut.

Dikutip dari laman resmi Kementerian Pertahanan (Kemhan), Indonesia menargetkan ada seratus engineer lokal yang dikirim ke Korsel untuk terlibat dan belajar dalam proyek tersebut. Mereka berasal dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) industri pertahanan, PT Dirgantara Indonesia (PTDI).

Tidak hanya itu, Indonesia juga sudah mengirimkan dua orang pilot TNI AU untuk turut serta dalam uji terbang pesawat tempur tersebut.

Editor: Edy Pramana

Tag:  #spesifikasi #tempur #boramae #proyek #pengembangan #alutsista #kerja #sama #indonesia #korsel

KOMENTAR