Banyak Menteri Tak Dikenal Publik, Istana: Bukan Berarti Tak Bekerja
Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto menggelar Sidang Kabinet Paripurna bersama seluruh jajaran Menteri Kabinet Merah Putih, di Istana Negara, Rabu (22/1/2025).(DOK. Kemenpan-RB)
16:06
27 Januari 2025

Banyak Menteri Tak Dikenal Publik, Istana: Bukan Berarti Tak Bekerja

- Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Philips J. Vermonte menyatakan, menteri-menteri di Kabinet Merah Putih tetap bekerja meski popularitasnya rendah di mata masyrakat.

Hal ini disampaikan Philips merespons hasil survei Indikator Politik Indonesia yang menunjukkan ada banyak menteri Kabinet Merah Putih yang dikenal publik.

"Tetapi bahwa dia tidak populer bukan berarti dia tidak bekerja," kata Philips dalam jumpa pers virtual, Senin (27/1/2025).

Philips tidak memungkiri bahwa para pembantu Presiden Prabowo Subianto itu perlu untuk lebih dikenal oleh publik.

Namun, ia mengingatkan bahwa yang tidak kalah penting adalah relasi para menteri dengan mitra-mitra kerjanya.

"Di satu sisi itu betul menurut saya, tapi di sisi lain mungkin yang lebih penting adalah menteri-menteri dalam Kabinet Merah Putih itu dikenal oleh stakeholders utamanya, jadi mitra kerjanya," kata Philips.

"Kemudian institusi kelembagaan yang mungkin akan mengevaluasinya. Dan juga media atau masyarakat itu penting juga," ujar dia.

Philips pun memastikan, Prabowo akan selalu mengevaluasi kinerja para menteri meski mereka tidak dikenal oleh publik.

"Poin utamanya adalah menteri-menteri ini penting karena kan dievaluasi rutin oleh Presiden, ada mekanisme ratas, rapat kabinet umum, sehingga bisa dipastikan mereka tetap bekerja walaupun jauh dari spotlight," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, Direktur Eksekutif Burhanuddin Muhtadi menyebutkan bahwa popularitas menteri Kabinet Merah Putih di mata publik masih rendah.

Hal ini ditunjukkan hasil survei yang mencatat hanya ada tujuh menteri yang dianggap berkinerja baik oleh lebih dari 7 persen responden.

Burhanuddin mengatakan, tujuh menteri itu muncul ketika pihaknya tidak memberi daftar nama kepada responden atau top of mind.

Namun, ketika mereka mencoba memberi daftar nama menteri pun, tujuh nama yang muncul teratas tetap sama.

Burhanuddin menyebutkan, hanya tujuh menteri itu yang angka kepuasannya di atas 1 persen, sisanya masih di kisaran nol koma persen.

Menurut dia, hal itu menandakan bahwa tingkat kepuasan masyarakat terhadap menteri hanya tergantung kepada nama-nama menteri yang ada di kepala publik saja.

"Artinya penilaian kinerja paling banyak itu sangat dipengaruhi oleh awareness responden terhadap nama-nama menteri yang ada di kepala mereka. Sehingga ketika kita kasih daftar nama sekalipun, tidak berkurang signifikan terhadap nama-nama yang dipersepsi positif ini," ujar Burhanuddin.

Editor: Adhyasta Dirgantara

Tag:  #banyak #menteri #dikenal #publik #istana #bukan #berarti #bekerja

KOMENTAR