Jika Kamu Tidak Ingin Menjadi Pemarah Seiring Bertambahnya Usia, Ucapkan Selamat Tinggal Pada 7 Kebiasaan Ini
Ilustrasi orang yang pemarah.(Unsplash.com/UsmanYousaf)
13:00
11 Desember 2024

Jika Kamu Tidak Ingin Menjadi Pemarah Seiring Bertambahnya Usia, Ucapkan Selamat Tinggal Pada 7 Kebiasaan Ini

 

- Seiring bertambahnya usia, semakin banyak tantangan dan masalah yang sering kita hadapi. Sehingga diri sendiri juga menjadi orang pemarah, mudah tersinggung, atau baper (bawa perasaan) jika tidak mengelola emosi dengan baik.

Mengutip dari laman Electives, penelitian yang diterbitkan oleh National Library of Medicine menunjukkan adanya korelasi positif antara usia dan kecerdasan emosional.

Seiring bertambahnya usia, individu mengumpulkan banyak pengalaman yang berkontribusi pada pemahaman dan pengendalian emosi secara lebih baik. Orang dewasa cenderung menavigasi situasi sosial dengan lebih mahir dan memiliki empati yang tinggi, dan ini merupakan komponen penting dari kecerdasan emosional.

Meskipun kecerdasan emosional ini meningkat secara alami, tapi perlu banyak upaya untuk menghindarinya. Dilansir dari laman Blog Herald pada (11/12) jika kamu tidak ingin menjadi pemarah seiring bertambahnya usia, ucapkan selamat tinggal pada 7 kebiasaan ini.

1. Mengabaikan kesehatan fisik

Seiring bertambahnya usia, mudah bagi kita untuk mengabaikan kesehatan fisik. Mungkin kamu tidak pergi ke gym sesering dulu, atau mungkin pola makan sehat yang tidak seimbang.

Namun mengabaikan kesehatan fisik dapat berdampak signifikan pada suasana hati, tingkat energi, serta pandangan hidup secara keseluruhan. Penelitian telah menunjukkan bahwa olahraga teratur, bahkan yang sederhana seperti berjalan kaki setiap hari, dapat meningkatkan kadar serotonin dan endorfin.

Kedua kadar hormon tersebut bisa membantu mengurangi stres, kecemasan, dan gejala depresi. Pola makan seimbang yang kaya nutrisi juga mendukung kejernihan mental dan kesejahteraan emosional, sehingga membantu kamu merasa lebih positif dan berenergi.

2. Menyimpan dendam

Ada yang berbuat salah pada diri sendiri, dan kita menyimpan dendam itu seolah-olah itu adalah harta berharga. Menyimpan dendam seiring bertambahnya usia hanya akan menambah rasa kesal. Dengan belajar memaafkan, kita bisa bergerak maju dan fokus pada aspek positif kehidupan.

3. Hidup di masa lalu

Ada kenyamanan tertentu dalam mengenang masa lalu yang indah. Tapi ketika nostalgia menjadi tema yang berulang dalam hidup, mungkin inilah saatnya untuk mengevaluasi kembali.

Hidup di masa lalu berarti kamu tidak menerima masa kini atau merencanakan masa depan. Hal ini mengarah pada kehidupan stagnan yang dipenuhi dengan 'bagaimana jika' dan 'seandainya saja'.

Jadi, daripada terus memikirkan masa lalu, lebih baik fokus membuat hari ini luar biasa, atau mungkin merencanakan sesuatu yang menarik untuk besok.

4. Menghindari pengalaman baru

Seiring bertambahnya usia, kita akan mudah terjerumus ke dalam pola-pola yang sudah kita kenal dan menghindari pengalaman baru. Tapi dengan melakukan hal itu dapat menyebabkan kebosanan bahkan keluarlah sifat pemarah.

Cobalah untuk mengubah keadaan sedikit saja seperti daftar kelas memasak, membaca kembali buku yang sudah lama di rak, atau bepergian ke tempat yang sangat ingin kamu kunjungi.

Mendorong batasan dan menerima pengalaman baru dapat membantu menjaga pikiranmu tetap tajam, hati tetap terbuka, dan suasana hati akan terangkat.

5. Mengabaikan kehidupan sosial

Penelitian menunjukkan bahwa menjaga hubungan sosial yang kuat dapat membantu meningkatkan suasana hati dan bahkan memperpanjang umur. Seiring bertambahnya usia, kehidupan sosial kita akan mudah terpinggirkan. Teman-teman menjauh atau orang-orang terkasih telah meninggal.

Kamu bisa coba lakukan untuk menghubungi kembali teman lama, bergabung dengan komunitas dengan minat yang sama, atau menjadi sukarelawan di organisasi lokal.
Ada banyak cara untuk membina koneksi baru dan memperkuat koneksi yang sudah ada. Tidak ada kata terlambat untuk mendapatkan teman baru.

6. Mengabaikan perawatan diri

Seiring bertambahnya usia, kita mudah terjebak dalam tuntutan hidup. Kami fokus pada tanggung jawab, orang yang dicintai, serta pekerjaan. Hingga dalam prosesnya, kita sering lupa menjaga diri sendiri.

Mengabaikan perawatan diri dapat menyebabkan stres, kelelahan, dan pada akhirnya keluar sifat pemarah. Jadi luangkan waktu untuk diri sendiri seperti membaca buku, berjalan-jalan di taman, atau sekedar menikmati mandi busa di rumah.

7. Menolak perubahan

Perubahan adalah bagian dari kehidupan, hal ini tidak bisa dihindari tapi banyak dari kita yang menolaknya. Seiring bertambahnya usia, kita mudah untuk berpegang teguh pada hal-hal yang sudah kita kenal tapi pada akhirnya sifat itu dapat menyebabkan frustrasi, stres, dan sifat pemarah.

Ketika kita melawan perubahan, kita menciptakan ketegangan yang tidak perlu dalam hidup, yang pada akhirnya menguras energi dan ketenangan pikiran. Kita mungkin merasa kewalahan dengan laju kehidupan atau kesal ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai rencana.

Daripada menolak perubahan, pertimbangkan untuk menerimanya. Anggaplah perubahan sebagai peluang untuk berkembang, pengalaman baru, dan bahkan penemuan diri. Ini mungkin terasa tidak nyaman pada awalnya, tetapi juga dapat membuka pintu menuju kemungkinan-kemungkinan yang lebih menarik.

***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #jika #kamu #tidak #ingin #menjadi #pemarah #seiring #bertambahnya #usia #ucapkan #selamat #tinggal #pada #kebiasaan

KOMENTAR