Menurut Psikologi: Perempuan yang Selalu Bermain Aman saat Berpakaian Menunjukkan 7 Ciri ini, Tak Tertarik dengan Tren Fashion
- Motif macan tutul, kain neon, atau pakain yang nyentrik menjadi pilihan fashion yang berani dan menarik perhatian. Namun, bagi sebagian perempuan, pilihan-pilihan ini lebih seperti, "terima kasih, tapi tidak."
Para perempuan ini tidak menolak gaya. Mereka mendefinisikannya ulang sebagai menukar kemewahan dengan keaslian dan tren sesaat dengan daya tarik abadi. Di tengah dunia yang menuntut perhatian, kepercayaan diri mereka yang tenang berbicara banyak.
Mereka mengingatkan kita bahwa gaya yang sejati bukanlah tentang mengikuti tren, tetapi tentang berdiri teguh pada apa yang membuat mereka merasa kuat, elegan, dan unik.
Dilansir dari Geediting, terdapat 7 ciri perempuan yang selalu bermain aman saat berpakaian.
1. Kenyamanan lebih penting
Dalam dunia mode, pengambilan risiko seringkali dirayakan tetapi tidak semua perempuan merasa nyaman saat melangkah keluar dari zona nyamannya. Salah satu sifat perempuan yang menghindari risiko mode adalah preferensi mereka terhadap kenyamanan dibandingkan gaya.
Para perempuan ini mengutamakan pakaian yang membuat mereka nyaman dengan memilih pakaian yang pas seperti warna kulit. Alih-alih mengikuti tren yang cepat berlalu, mereka lebih menyukai potongan klasik dan gaya abadi yang tidak pernah ketinggalan zaman.
Ini bukan berarti mereka kurang gaya. Sebaliknya, gaya mereka halus dan santai yang memancarkan keanggunan yang bersahaja. Buat mereka yang penting bukanlah mengikuti mode terkini, tetapi merasa nyaman dengan diri sendiri.
2. Takut dihakimi
Ciri umum dari perempuan yang selalu bermain aman saat berpakaian adalah takut dihakimi. Ketakutan ini berasal dari pengalaman masa lalu saat mereka menghadapi kritik atau komentar negatif tentang penampilan atau pilihan pakaiannya.
Hal ini dapat menyebabkan keengganan untuk melangkah keluar dari norma karena takut menarik perhatian atau komentar yang tidak diinginkan. Namun, bukan berarti mereka tidak memiliki selera gaya.
Mereka hanya menyukai pilihan yang membuatnya merasa nyaman dan amanuntuk menghindari potensi stres atau kecemasan yang dapat timbul akibat keputusan mode yang lebih berani.
3. Preferensi untuk warna netral
Warna dapat memberikan dampak besar pada penampilan seseorang secara keseluruhan. Sebagian perempuan suka bermain-main dengan warna-warna cerah dan berani, sedangkan yang lain lebih suka menggunakan palet warna netral.
Wanita yang menghindari risiko mode cenderung memilih warna netral seperti hitam, putih, abu-abu, atau krem. Warna-warna ini tidak lekang oleh waktu, serbaguna, dan mudah dipadukan dengan apapun di lemari pakaian mereka.
Preferensi ini bukan karena kurangnya gaya atau kreativitas. Ini adalah pilihan sadar yang mencerminkan keinginan mereka untuk hal-hal yang halus dan canggih daripada membuat tren mode yang mencolok.
4. Preferensi untuk seragam
Perempuan ini punya seragam yaitu pakaian andal yang memudahkan pilihan sehari-harinya. Selama beberapa waktu, ia akan mengenakan celana panjang hitam dan sweater abu-abu yang sama untuk bekerja setiap hari.
Pilihan ini karena mudah, nyaman, dan tidak memerlukan pengambilan keputusan. Memiliki seragam tertentu memiliki keuntungan tersendiri. Seragam menghilangkan stres dalam memilih pakaian dan memastikan rasa percaya diri dan kenyamanan setiap hari.
Seragam adalah pilihan yang aman. Kesederhanaan seragam ini membuat hidup lebih mudah, terutama saat harus mengatur jadwal yang padat. Seragam memungkinkan mereka untuk fokus pada tugas penting, tanpa perlu khawatir tentang pakaiannya.
5. Merangkul ketidaksempurnaan
Perempuan yang menghindari risiko mode memiliki pemahaman dan penerimaan yang lebih baik atas ketidaksempurnaan mereka sendiri. Dalam dunia di mana mode mempromosikan standar kecantikan yang tidak realistis, para perempuan ini tidak berusaha untuk mencapai kesempurnaan.
Mereka menerima fitur unik dan berpakaian dengan cara yang menonjolkan individualitas mereka. Perempuan ini mungkin menghindari tren yang tidak sesuai dengan warna kulitnya. Mereka memahami bahwa tidak semua tren cocok untuk semua orang, dan itu hal yang wajar.
Meskipun mereka tampak bermain aman, mereka sebenarnya mempraktikkan cinta dan penerimaan diri. Mereka tidak mencoba menyesuaikan diri, tetapi berpakaian dengan cara yang membuat mereka merasa percaya diri dan cantik dengan diri sendiri.
6. Nilai untuk uang
Alih-alih mengejar tren mode, para perempuan ini adalah orang yang membuat investasi bijaksana dan tahan lama pada lemari pakaiannya. Mereka cenderung tidak akan berfoya-foya dengan tren yang akan memudar dalam beberapa bulan.
Sebaliknya mereka akan memilih pakaian yang berkualitas tinggi, abadi, dan tahan lama selama bertahun-tahun. Mereka memahami nilai sebenarnya dari pakaian yang dibuat dengan baik dan bersedia membayar sedikit lebih mahal untuk pakaian yang mampu bertahan lama.
Fokus mereka adalah membangun lemari pakaian yang serbaguna dan berkelanjutan daripada terus menerus memperbaruinya dengan tren terbaru. Pendekatan pengeluaran ini mencerminkan pola pikir praktis dan komitmen mereka untuk meminimalkan limbah dan mendukung praktik mode berkelanjutan.
7. Keyakinan terhadap pilihan mereka
Meskipun mereka mungkin tidak mengenakan tren terkini, mereka tampil dengan percaya diri. Mereka tahu apa yang mereka suka, apa yang cocok, dan mereka menaatinya.
Saat dihadapkan pada godaan untuk mencoba tren terbaru yang berani, mudah untuk merasa canggung jika tren tersebut tidak sesuai dengan gaya pribadi. Hal ini tentu menyoroti pentingnya rasa percaya diri dalam memilih mode.
Pilihan busana ini mungkin dianggap aman, tetapi mereka autentik. Keaslian inilah yang dipadukan dengan rasa percaya diri yang membuatnya menonjol. Merasa nyaman dengan diri sendiri dan tetap setiap pada gayanya memberikan mereka kehadiran yang unik dan individual.
Tag: #menurut #psikologi #perempuan #yang #selalu #bermain #aman #saat #berpakaian #menunjukkan #ciri #tertarik #dengan #tren #fashion