Menurut Seorang Psikolog, Inilah 9 Situasi yang Seringkali Dihindari oleh Orang-orang Introvert
- Menurut para psikolog, kaum introvert sering kali mencoba menghindari situasi sehari-hari tertentu.
Skenario ini mungkin tampak sepele bagi sebagian orang, tetapi dapat menimbulkan tantangan yang cukup besar bagi mereka yang lebih berfokus pada diri sendiri.
Orang-orang introvert memiliki zona nyamannya sendiri, dan terkadang, melangkah keluar bisa terasa seperti tugas yang menakutkan.
Dalam artikel yang dikutip dari geediting.com, Jumat (6/12) ini, kita akan menyelami beberapa situasi yang secara aktif dihindari oleh kaum introvert.
1. Pertemuan dan acara sosial
Orang introvert, pada dasarnya, lebih suka berinteraksi satu lawan satu atau berada di lingkungan yang tenang. Hal ini sering kali membuat pertemuan dan acara sosial, terutama yang besar, menjadi sedikit kendala.
Jangan salah paham, ini bukan berarti mereka membenci bersosialisasi. Melainkan, aspek yang menguras energi dari acara-acara ini yang dapat membuat kewalahan.
Menurut para psikolog, kaum introvert cenderung memiliki temperamen yang sensitif, yang dapat membuat mereka lebih rentan terhadap rangsangan.
Pesta yang terlalu ramai atau acara yang ramai dapat menjadi beban sensorik bagi kaum introvert.
2. Interaksi yang tidak direncanakan
Salah satu hal yang sering dihindari oleh orang introvert adalah interaksi yang tidak direncanakan. Bagi banyak orang, ini mungkin tampak seperti kejutan yang menyenangkan.
Namun bagi orang-orangintrovert, ini terasa seperti gangguan terhadap ruang dan waktu pribadi mereka, yang membuat mereka kehilangan ritme.
Psikolog menjelaskan bahwa kaum introvert menghargai waktu sendiri karena memungkinkan mereka untuk mengisi ulang energi dan merenung.
Percakapan spontan atau kunjungan tak terduga dapat mengganggu kesendirian yang sangat dibutuhkan ini, membuat kita merasa lelah dan kelelahan.
3. Lingkungan kantor terbuka
Meskipun ruang-ruang ini dirancang dengan tujuan untuk mendorong kolaborasi dan komunikasi, ruang-ruang ini sering kali menjadi mimpi buruk bagi kaum introvert.
Kebisingan yang terus-menerus, pertemuan dadakan, dan kurangnya ruang pribadi dapat membuat kaum introvert sulit berkonsentrasi dan tampil sebaik-baiknya.
Menurut sebuah penelitian, rencana kantor terbuka dapat menyebabkan menurunnya produktivitas dan kepuasan kerja, terutama di kalangan karyawan introvert.
Kaum introvert cenderung lebih menyukai tempat kerja yang tenang dan privat, tempat mereka dapat berkonsentrasi tanpa gangguan.
4. Panggilan telepon
Di era digital ini, Anda mungkin berpikir panggilan telepon akan menjadi sesuatu yang ketinggalan zaman. Namun, panggilan telepon masih menjadi bagian penting dari interaksi kita sehari-hari, dan bagi kaum introvert, hal itu bisa jadi cukup menantang.
Spontanitas panggilan telepon dapat menimbulkan stres bagi kaum introvert. Mereka sering kali lebih suka waktu untuk memproses pikiran mereka sebelum mengungkapkannya, dan panggilan telepon tidak selalu memungkinkan hal ini.
Selain itu, kurangnya isyarat non-verbal dalam percakapan telepon juga bisa meresahkan. Kaum introvert cenderung menjadi pengamat yang jeli dan mengandalkan isyarat ini untuk memahami konteks dengan lebih baik.
5. Acara networking
Acara networking sering dianggap penting untuk pertumbuhan karier dan pengembangan profesional. Namun, bagi kaum introvert, acara ini dapat menimbulkan tantangan yang signifikan.
Gagasan untuk terlibat dalam obrolan ringan dengan orang asing, membagikan kartu nama, dan mempromosikan diri sendiri dapat terasa sangat menakutkan bagi seorang introvert.
Bukan karena mereka kurang memiliki keterampilan sosial atau rasa percaya diri, tetapi lingkungan yang penuh tekanan dan serba cepat ini dapat menguras tenaga.
Psikolog menjelaskan hal ini dengan menyoroti bahwa kaum introvert cenderung lebih menyukai percakapan yang lebih mendalam dan lebih bermakna daripada obrolan ringan.
Mereka senang membangun hubungan yang autentik, yang sulit dicapai dalam suasana yang dangkal dari acara jejaring yang biasa.
6. Konfrontasi emosional
Hidup ini penuh dengan pasang surut, dan terkadang, kita menemukan diri kita dalam situasi di mana konfrontasi tidak dapat dihindari.
Mengungkapkan perasaan dan kelemahan kita kepada orang lain bisa sangat menakutkan. Orang-orang introvert terkadang khawatir tentang bagaimana kata-kata mereka akan diterima, apakah mereka akan mampu mengutarakan pikiran mereka dengan akurat, dan potensi dampak dari konfrontasi tersebut.
Orang introvert biasanya lebih suka mengolah perasaan mereka sendiri sebelum membicarakannya dengan orang lain.
Mereka butuh waktu dan ruang untuk memahami emosi mereka, yang tidak selalu bisa terjadi jika mereka berhadapan langsung.
7. Berbicara di depan umum
Berbicara di depan umum bisa membuat siapa pun merasa gugup, tetapi bagi kaum introvert, hal itu bisa terasa seperti perjuangan berat.
Berdiri di depan banyak orang, semua mata tertuju pada Anda, harus mengutarakan pikiran dengan fasih, hal itu cukup untuk membuat jantung siapa pun berdebar kencang.
Kaum introvert sering kali terlalu khawatir tentang bagaimana mereka dipersepsikan orang lain. Ketakutan akan penilaian ini, ditambah dengan tekanan untuk tampil di tempat, dapat membuat berbicara di depan umum menjadi sangat menantang.
Namun, dengan latihan dan persiapan, kaum introvert dapat menjadi pembicara publik yang efektif. Semuanya tentang menemukan ritme dan gaya kita sendiri, yang memungkinkan kita mengekspresikan pikiran tanpa menguras tenaga.
8. Pengambilan keputusan secara dadakan
Membuat keputusan secara spontan bisa menjadi tugas yang menegangkan bagi banyak introvert. Jika diberi pilihan, mereka lebih suka mengambil waktu, mempertimbangkan semua pilihan, dan kemudian membuat keputusan yang matang.
Kecenderungan untuk mempertimbangkan dengan saksama ini berasal dari kecenderungan seorang introvert untuk menghayati dan memproses informasi secara mendalam.
Mereka ingin memastikan bahwa keputusan mereka adalah yang benar, dan ini bisa jadi sulit dicapai saat berada di bawah tekanan.
9. Stimulasi konstan
Dalam dunia yang selalu ramai, menemukan saat-saat tenang bisa menjadi tantangan. Namun bagi kaum introvert, itu bukan sekadar kemewahan, melainkan kebutuhan.
Orang introvert sering kali lebih peka terhadap lingkungannya dan dapat dengan mudah kewalahan oleh terlalu banyak rangsangan.
Rangsangan ini dapat berupa suara keras dan cahaya terang hingga tempat yang ramai atau jadwal yang padat.
Rangsangan konstan ini dapat membuat kaum introvert merasa lelah dan terkuras.
Itulah sebabnya mereka sering mencari tempat yang tenang di mana mereka dapat mengisi ulang dan mendapatkan kembali energi mereka.
Tag: #menurut #seorang #psikolog #inilah #situasi #yang #seringkali #dihindari #oleh #orang #orang #introvert