Baru Saja Meletus Disertai Kilatan Petir Vulkanik, Ini 5 Fakta Keindahan Gunung Ruang di Sangihe
Pusat Vulkanologi, Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG), Kementerian ESDM mengingatkan masyarakat dan wisatawan tidak mendekati area Gunung Ruang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, setelah statusnya dinaikkan menjadi waspada [SuaraSulsel.id/ANTARA/HO-PVMBG]
12:23
18 April 2024

Baru Saja Meletus Disertai Kilatan Petir Vulkanik, Ini 5 Fakta Keindahan Gunung Ruang di Sangihe

Publik dihebohkan dengan fenomena petir vulkanik saat erupsi Gunung Ruang. Aktivitas vulkanik langka ini membuat masyarakat penasaran dengan keindahan gunung berapi di Sulawesi Utara tersebut.

Kejadian meletusnya Gunung Ruang ini terekam oleh masyarakat sekitar, sebagaimana dibagikan akun Twitter @risesknight121. Tampak seorang lelaki ketakutan saat melihat lava yang keluar dari kawah Gunung Ruang diiringi kilat dan suara petir.

Peristiwa yang terjadi di kawasan kepulauan Sangihe ini juga dianggap langka, lantaran selama puluhan tahun ini tidak pernah terjadi kejadian alam yang menakutkan.

Kini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah menyatakan status aktivitas Gunung Ruang meningkat dari level 2 waspada menjadi level 3, yakni siaga, terhitung sejak 16 April 2023 jam 4 sore.

Berikut ini fakta Gunung Ruang yang berhasil dirangkum suara.com, Kamis (18/4/2024).

1. Beda dengan Gunung Raung

Gunung api Ruang berbeda dengan gunung api Raung yang berada di Pulau Jawa. Gunung Ruang tepatnya terletak di utara Pulau Sulawesi atau masuk Kabupaten Sitaro, Provinsi Sulut. Gunung ini merupakan gunung bawah laut Sangihe.

2. Ketinggian 725 mdpl

Berdasarkan ukuran meter di atas permukaan laut (mdpl), gunung ini memang jauh lebih tinggi dibanding Gunung Raung, dengan ketinggian 3.332 mdpl. Namun yang berbeda, gunung ini memiliki kaki gunung di dasar laut, sehingga yang tampak di atas permukaan lebih terlihat seperti bukit.

Dimensi gunung ini memiliki luas sekitar 4x5 km dan menjulang setinggi 725 mdpl di selat sempit sebelah barat daya Pulau Tagulandang yang tampak jauh lebih besar.

3. Terakhir meletus sebelum Indonesia merdeka

Letusan eksplosif pertama kali tercatat pada tahun 1808 hingga disertai pembentukan kubah lava dan aliran piroklastik yang merusak pemukiman warga. Menurut data ngdc.noaa.gov, penduduk di Pulau Tagulandang pernah merasakan guncangan di bawah tanah pada Februari 1871.

Mulai awal Maret 1871, bongkahan batu menggelinding turun dari puncak Gunung Ruang yang berjarak 300 meter dari pulau yang dipisahkan oleh lautan.

4. Jadi destinasi pendakian

Lantaran memiliki ketinggian di bawah 1.000 mdpl, tidak jarang gunung ini jadi destinasi pendakian. Umumnya, untuk ke sana wisatawan perlu datang ke kota Manado dulu. Dari Manado, dilanjutkan dengan menaiki speed boat di pelabuhan Manado menuju Tagulandang.

Perahu-perahu ini berangkat ke segala arah setiap hari. Perjalanan memakan waktu sekitar dua jam tiga puluh menit dengan biaya saat ini di kisaran Rp175 ribu. Di sana, pendaki bisa menginap di rumah sederhana di desa, atau memilih satu dari tiga hotel di dekat Tagulandang.

5. Dikelilingi perkebunan

Rute biasa mendaki gunung berapi ini dimulai dari Desa Laingpatehi di permukaan laut melalui perkebunan. Perlu diingat, karena Gunung Ruang jarang didaki, kondisi jalur bergantung sepenuhnya pada kapan pendakian terakhir ke puncak dilakukan.

Sehingga ada perbedaan drastis durasi pendakian antara 90 menit karena jalur tidak tertutup tumbuhan dan 3 jam jika tidak ada yang mendaki ke kawah, karena sudah ditumbuhi tanaman lebat.

Editor: Vania Rossa

Tag:  #baru #saja #meletus #disertai #kilatan #petir #vulkanik #fakta #keindahan #gunung #ruang #sangihe

KOMENTAR