Teman Keluar Grup Tiba-tiba, Ini  7 Alasan Mengapa Seseorang Keluar dari Grup Obrolan!
Ilustrasi grup obrolan./Pexels
07:56
18 November 2024

Teman Keluar Grup Tiba-tiba, Ini 7 Alasan Mengapa Seseorang Keluar dari Grup Obrolan!

Grup Obrolan atau yang lebih dikenal dengan istilah group chat adalah hal yang familiar untuk dibuka dalam sehari-hari. Dalam sehari, kamu mungkin membuka grup obrolan lebih dari lima kali.

Ada banyak grup obrolan yang bisa ada di HP seseorang, menyesuaikan kepentingan yang dimiliki. Mulai dari grup pertemanan, grup sekolah, grup kuliah sampai grup pekerja di kantor.

Seseorang bisa membuka grup obrolan dan berinteraksi satu sama lain sesuai kebutuhan mereka di grup obrolan tersebut. Mulai dari pembicaraan yang penting sampai bercandaan receh sekalipun, kamu bisa melihat berbagai interaksi tersebut dengan bebas di grup obrolan.

Kamu mungkin pernah menghadapi ketika seseorang keluar dari grup obrolan dengan tiba-tiba. Tanpa tahu alasannya, kamu mungkin bertanya-tanya apa yang mendasari perilaku tersebut.

Ada beberapa alasan yang mendasari seseorang untuk keluar dari sebuah grup obrolan. Dilansir dari Huff Posts dan Body And Soul, berikut ini merupakan 7 alasan mengapa seseorang keluar dari grup obrolan:

1. Spamming

Alasan pertama dari seseorang untuk meninggalkan grup obrolan adalah karena adanya spamming di dalam grup tersebut.

Yang dimaksud dengan spamming adalah chat yang terus menerus dikirimkan dalam jumlah banyak oleh orang-orang yang ada dalam grup tersebut.

Hal ini bisa jadi preferensi pribadi seseorang, dimana mereka lebih menyukai berbagai hal penting dan bukannya saling mengabari satu sama lain tiap detik.

Orang yang tidak begitu suka situasi spamming dalam grup bisa meninggalkan grup obrolan tiba-tiba meski didalamnya berisi teman atau orang tersayang mereka.

2. Orang Menyebalkan

Alasan kedua dari seseorang yang keluar dari grup obrolan adalah karena adanya seseorang tertentu yang dirasa menyebalkan.

Tidak hanya di grup obrolan, kamu mungkin bila meninggalkan percakapan apabila ada orang menyebalkan datang menghampiri.

Dalam grup obrolan pertemanan, rekan kerja atau teman kuliah, kamu bisa saja menemukan ada satu orang menyebalkan yang bertingkah di dalamnya.

Orang tersebut bisa suka mengkritik, memerintah orang lain, atau merasa sok tahu akan segala permasalahan yang ada.

3. Isi Percakapan Toxic

Alasan ketiga dari seseorang keluar dari grup obrolan adalah grup tersebut memiliki percakapan yang toxic.

Setiap manusia tentu tidak sempurna dalam berperilaku, namun kamu pasti tahu akan batasan hal mana yang baik untuk dibicarakan dan tidak.

Dalam grup obrolan tersebut, percakapan yang awalnya positif bisa berubah menjadi sangat toxic dengan mengeluarkan kalimat tidak pantas atau membicarakan orang lain. Seseorang bisa saja keluar grup tersebut karena merasa grup tersebut terlalu toxic bagi mereka.

4. Merasa Ditinggalkan

Alasan keempat dari seseorang keluar grup adalah mereka bisa jadi merasa ditinggalkan dalam berbagai agenda yang ada dalam grup obrolan.

Sebuah grup obrolan jenis apapun mungkin pernah membahas topik tertentu atau merencanakan pergi ke tempat tertentu.

Seseorang bisa jadi merasa ditinggalkan karena sering mendapati bahasan topik yang tidak mereka mengerti, atau tiba-tiba ada perjalanan ke suatu tempat tanpa mengajak dirinya.

Merasa ditinggalkan dan tidak dianggap, seseorang bisa saja memutuskan langsung keluar dari grup obrolan.

5. Tidak Sesuai Tujuan

Alasan kelima seseorang untuk meninggalkan grup obrolan adalah mereka merasa grup obrolan sudah tidak sesuai tujuan awal. Misalnya, kamu bergabung dalam grup belajar bahasa tertentu dengan harapan untuk diskusi akan bahasa tersebut.

Namun lambat laun, grup obrolan tersebut berubah menjadi grup dengan topik beragam dan tidak membahas bahasa sama sekali.

Seseorang yang merasa grup tersebut tidak sesuai tujuan awal bisa meninggalkan grup tersebut karena merasa tidak ada gunanya bergabung.

6. Grup Terlalu Besar

Alasan keenam dari seseorang yang meninggalkan grup obrolan adalah mereka merasa grup tersebut terlalu besar. Awal mula bergabung, anggota dalam grup obrolan tersebut bisa saja sedikit dan hanya berisi orang-orang yang mereka kenal.

Namun ketika grup obrolan berkembang menjadi berisi banyak orang, seseorang bisa merasakan tidak adanya kerugian bergabung.

Mereka tidak berkenan untuk mengikuti tiap percakapan yang selalu ada ketika grup obrolan berisi banyak orang dan memutuskan untuk meninggalkannya.

7. Merasa Kesepian

Terakhir, seseorang bisa meninggalkan grup obrolan karena merasa kesepian meski berada di dalam grup obrolan yang mereka kehendaki bergabung.

Grup obrolan tersebut bisa berisi hal yang paling mereka suka atau orang terdekat, namun seseorang masih bisa merasa kesepian.

Perasaan kesepian ini bisa dipicu dari perilaku orang lain dalam grup yang mengabaikan atau sekedar perasaan dari seseorang tersebut.

Orang yang merasa kesepian meski grup obrolan ramai bicara bisa jadi memutuskan meninggalkan grup obrolan karena perasaan tersebut.

Ketujuh poin diatas merupakan beberapa alasan dari seseorang yang meninggalkan grup obrolan.

Apabila ada teman atau rekan yang meninggalkan grup obrolan tiba-tiba, kamu bisa menelaah apakah ada satu hal dari diantara poin diatas yang kemungkinan jadi alasan orang tersebut meninggalkan grup obrolan.

Editor: Hanny Suwindari

Tag:  #teman #keluar #grup #tiba #tiba #alasan #mengapa #seseorang #keluar #dari #grup #obrolan

KOMENTAR