34
Posting berlebihan adalah salah satu perilaku orang yang suka mencari validasi di media sosial (freepik)
16:24
11 November 2024
Orang yang Suka Tanpa Postingan di Media Sosial Biasanya Memiliki 7 Sifat Ini Menurut Psikologi
Di era digital ini, banyak orang menggunakan media sosial sebagai cara untuk mengekspresikan diri dan berbagi cerita. Namun, tidak semua orang senang terjun ke dunia online dan membagikan kehidupan pribadi mereka kepada publik.
Ada orang-orang yang memilih untuk tetap pribadi dan jarang, atau bahkan tidak pernah, memposting di media sosial. Mengapa ada orang yang memilih untuk menyimpan kehidupannya untuk diri sendiri? Menurut psikologi, orang-orang yang cenderung tidak memposting di media sosial atau lebih suka privasi biasanya memiliki karakteristik atau sifat tertentu. Dilansir dari Geediting pada Minggu (10/11), terdapat tujuh sifat yang sering dimiliki oleh mereka yang lebih memilih hidup jauh dari hiruk-pikuk media sosial:1. Mandiri dan Tidak Bergantung pada Validasi Eksternal
Orang yang jarang atau tidak pernah memposting di media sosial cenderung memiliki tingkat kemandirian yang tinggi. Mereka tidak merasa perlu mendapatkan validasi dari orang lain tentang apa yang mereka lakukan atau bagaimana penampilan mereka. Ini menunjukkan bahwa mereka memiliki kepercayaan diri dan tidak tergantung pada jumlah “like” atau komentar sebagai penentu nilai diri mereka. Kemandirian ini membuat mereka merasa cukup dengan apa yang mereka miliki dan siapa diri mereka tanpa perlu pengakuan dari orang luar.
2. Lebih Fokus pada Hubungan Nyata
Menurut psikologi sosial, manusia memiliki kebutuhan dasar untuk merasa terhubung secara sosial. Namun, mereka yang lebih suka privasi cenderung lebih memilih mengembangkan hubungan yang mendalam dan bermakna dengan orang-orang terdekat mereka secara langsung. Mereka mungkin merasa bahwa interaksi tatap muka atau percakapan pribadi jauh lebih berharga daripada hubungan online. Mereka juga cenderung memiliki lingkungan sosial yang lebih kecil tetapi sangat berarti, dan ini membuat mereka merasa lebih puas secara emosional.
3. Peka dan Berpikiran Mendalam
Orang-orang yang lebih suka privasi sering kali dikenal sebagai orang yang introspektif. Mereka menghabiskan lebih banyak waktu untuk merenungkan kehidupan mereka, memahami emosi, dan berpikir mendalam tentang tujuan hidup mereka. Karena mereka merasa tidak perlu mempublikasikan setiap momen kehidupan mereka, mereka cenderung lebih menghargai proses berpikir pribadi. Mereka lebih nyaman dengan diri sendiri dan cenderung memiliki wawasan yang lebih dalam tentang perasaan mereka.
4. Memiliki Batasan yang Jelas dalam Kehidupan Pribadi
Mereka yang menjaga privasi sering kali memiliki batasan yang kuat antara kehidupan pribadi dan publik. Bagi mereka, tidak semua aspek kehidupan perlu diketahui oleh orang lain. Menurut psikologi, memiliki batasan yang sehat dalam kehidupan sosial dan emosional adalah tanda kecerdasan emosional yang baik. Orang yang lebih tertutup cenderung mampu mempertahankan keseimbangan yang baik antara hubungan mereka dengan orang lain dan kebutuhan pribadi mereka sendiri.
5. Lebih Mementingkan Kualitas Daripada Kuantitas
Alih-alih memiliki banyak teman atau pengikut, orang yang lebih tertutup lebih menghargai hubungan yang berkualitas. Mereka tidak merasa perlu untuk memiliki ribuan teman di media sosial. Sebaliknya, mereka berfokus pada hubungan yang bermakna dengan orang-orang yang benar-benar dekat dan dapat mereka percaya. Bagi mereka, kualitas interaksi jauh lebih penting daripada jumlah koneksi atau pengikut yang mereka miliki.
6. Cenderung Memiliki Kesehatan Mental yang Lebih Baik
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang sering menggunakan media sosial dapat lebih rentan terhadap stres, kecemasan, dan perasaan tidak aman akibat perbandingan sosial. Orang yang lebih tertutup dan memilih untuk tidak terlalu terlibat di media sosial biasanya memiliki tingkat stres yang lebih rendah karena mereka tidak terpengaruh oleh tren atau standar yang tidak realistis di dunia maya. Mereka merasa lebih puas dengan diri mereka sendiri dan cenderung lebih stabil secara emosional.
7. Memiliki Perspektif yang Lebih Seimbang Terhadap Kehidupan
Orang yang lebih menjaga privasi biasanya memiliki cara pandang yang lebih realistis dan seimbang tentang kehidupan. Karena mereka tidak terbiasa membandingkan diri dengan kehidupan orang lain di media sosial, mereka lebih menerima keadaan hidup mereka sendiri, baik saat senang maupun sedih. Mereka cenderung menikmati momen-momen kecil tanpa tekanan untuk membuatnya tampak “sempurna” bagi orang lain. Sifat ini membuat mereka lebih mampu mengapresiasi hal-hal sederhana dalam hidup tanpa merasa perlu menunjukkan kepada dunia.
Mengapa Privasi Dapat Meningkatkan Kepuasan Hidup?
Menurut beberapa teori psikologi, privasi memainkan peran penting dalam kebahagiaan dan kesehatan mental. Dengan menjaga kehidupan mereka tetap pribadi, orang-orang ini dapat menikmati lebih banyak kedamaian batin, fokus pada hal-hal yang benar-benar penting bagi mereka, dan menghindari tekanan sosial yang tak perlu. Orang yang lebih tertutup juga lebih mungkin untuk membangun kehidupan yang selaras dengan nilai-nilai pribadi mereka daripada mengikuti arus sosial.
Privasi bukan berarti anti-sosial atau tidak peduli dengan dunia luar. Sebaliknya, ini adalah tanda bahwa seseorang memiliki pemahaman yang kuat tentang batasan pribadi dan lebih memilih untuk mengendalikan bagaimana mereka berinteraksi dengan dunia luar. Jadi, jika kamu termasuk salah satu orang yang jarang memposting di media sosial, ingatlah bahwa pilihanmu untuk tetap pribadi memiliki banyak kelebihan dan bisa membantu meningkatkan kesejahteraan emosionalmu.
Editor: Bintang Pradewo
Tag: #orang #yang #suka #tanpa #postingan #media #sosial #biasanya #memiliki #sifat #menurut #psikologi