146
Ilustrasi: Gerai The Body Shop.
13:50
12 Maret 2024
The Body Shop Terancam Bangkrut, Tutup Gerai di AS dan Kanada
The Body Shop telah mengajukan kebangkrutan di Amerika Serikat dan Kanada. Sebanyak 50 gerai di AS telah ditutup, sedangkan di Kanada sebanyak 33 dari 105 toko telah tutup dan lebih dari 200 orang kehilangan pekerjaan. Tak hanya itu, perusahaan yang didirikan di Brighton, Inggris pada tahun 1976 juga sedang berjuang untuk membayar pemasok di Australia. Adapun saat ini, The Body Shop telah mengajukan kebangkrutan Bab 7, di mana aset dijual untuk melunasi utang. "Sehingga membahayakan sekitar 400 pekerjaan termasuk mereka yang berada di pusat distribusi yang masih menyimpan saham bernilai jutaan dolar," dikutip dari The Guardian, Selasa (12/3). Untuk diketahui, di Australia, grup ini mengoperasikan hampir 100 toko dan bertanggung jawab atas lebih dari 20 toko lainnya di Selandia Baru. Kendati begitu, masa depan jaringan grup kosmetik ini sedang berada dalam ketidakpastian karena mereka berjuang untuk menutupi utang yang besar setelah akses terhadap dana dipotong mati. Sebelumnya, bisnis The Body Shop di Inggris telah terpuruk dan menyebabkan 2.000 terancam kehilangan pekerjaan. The Body Shop terkenal karena mempromosikan produk-produk alami yang bersumber secara etis dan menolak pengujian pada hewan. Retailer ini merupakan salah satu retailer paling populer di Inggris pada tahun 1980-an dan 1990-an, namun menghadapi persaingan yang jauh lebih besar dari para pendatang baru dalam beberapa tahun terakhir. Mengutip Reuters, The Body Shop telah dibeli oleh L'Oreal pada tahun 2006, sebelum berpindah tangan lagi pada tahun 2017 ketika raksasa kosmetik Prancis itu menjualnya ke pembuat kosmetik Brasil Natura&Co seharga 1 miliar euro. Namun setelah kesulitan mendapatkan keuntungan, Natura kemudian menjualnya pada November tahun lalu kepada investor swasta Aurelius Group senilai 207 juta pound. “The Body Shop telah menghadapi tantangan keuangan dalam jangka waktu yang lama di bawah pemilik sebelumnya, bertepatan dengan lingkungan perdagangan yang sulit untuk sektor ritel yang lebih luas,” kata FRP. Ini adalah kerugian ritel besar pertama di Inggris pada tahun 2024. Tahun lalu toko peralatan dan barang-barang rumah tangga Inggris, Wilko, tutup, yang menyebabkan lebih dari 9.000 orang kehilangan pekerjaan, meskipun beberapa dari 400 tokonya diakuisisi oleh pengecer lain.
Editor: Banu Adikara