Siap Jadi Orangtua Tak Cukup soal Usia, Ini Pentingnya Kematangan Emosi Menurut Psikolog
Ilustrasi orangtua(FREEPIK)
09:35
18 Desember 2025

Siap Jadi Orangtua Tak Cukup soal Usia, Ini Pentingnya Kematangan Emosi Menurut Psikolog

Tak sedikit orang yang menganggap kesiapan menjadi orang tua ditentukan oleh usia, kondisi ekonomi, atau status pernikahan.

Namun, menurut psikolog, faktor terpenting yang sering luput diperhatikan justru adalah kematangan emosi.

Tanpa kematangan emosional, peran sebagai orangtua bisa menjadi tantangan berat dan berisiko berdampak pada kesejahteraan anak.

Psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Novi Poespita Candra, S.Psi., M.Si., Ph.D. menegaskan bahwa kesiapan menjadi orangtua idealnya sudah dibangun jauh sebelum seseorang menikah dan memiliki anak.

Kematangan emosi menjadi fondasi utama dalam membentuk pola asuh yang sehat dan aman bagi anak.

Kematangan emosi bukan soal menahan marah

Kematangan emosi sering disalahartikan sebagai kemampuan menahan amarah atau bersikap sabar setiap saat.

Padahal, menurut Novi, kematangan emosional lebih luas dari itu.

Individu yang matang secara emosi mampu mengenali, mengelola, dan mengekspresikan emosinya secara tepat, tanpa meluapkannya secara berlebihan atau memendamnya hingga meledak.

"Seseorang yang siap jadi orangtua itu harus mampu mengelola dan meregulasi emosinya dengan baik. Secara sosial, ia juga mampu berkomunikasi dalam berbagai situasi dan membangun relasi yang sehat," jelas Novi dikutip dari ANTARA, Kamis (18/12/2025).

Kemampuan ini sangat penting karena orangtua akan menghadapi berbagai situasi penuh tekanan, mulai dari kelelahan fisik, tuntutan pengasuhan, hingga konflik dalam keluarga.

Anak belajar dari cara orangtua bereaksi

Novi menjelaskan bahwa pada usia dini, terutama 0–7 tahun, anak belajar banyak hal secara tidak sadar melalui pengamatan.

Proses ini dikenal sebagai teori social learning, di mana anak meniru perilaku orang-orang terdekatnya, khususnya orang tua.

"Anak belajar mengenal emosi dan cara mengelolanya dari orang tuanya. Jika orangtua terbiasa merespons masalah dengan marah, diam berkepanjangan, atau kekerasan verbal, anak akan meniru pola yang sama," jelasnya.

Sebaliknya, orangtua yang mampu mengelola stres, berkomunikasi dengan tenang, dan mengekspresikan emosi secara sehat memberi contoh positif bagi perkembangan emosional anak.

Siap jadi orangtua tak cukup soal usia. Psikolog menekankan pentingnya kematangan emosi untuk mencegah stres dan kekerasan dalam pengasuhan anak.freepik Siap jadi orangtua tak cukup soal usia. Psikolog menekankan pentingnya kematangan emosi untuk mencegah stres dan kekerasan dalam pengasuhan anak.

Kesiapan juga mencakup aspek kognitif dan sosial

Selain kematangan emosi, kesiapan menjadi orang tua juga mencakup kematangan kognitif dan sosial.

Secara kognitif, seseorang dinilai siap ketika mampu berpikir rasional dan seimbang dalam mengambil keputusan, terutama saat menghadapi persoalan kompleks dalam pengasuhan.

Sementara secara sosial, individu yang matang mampu berkomunikasi sesuai konteks, memahami sudut pandang orang lain, serta membangun relasi yang sehat, baik dengan pasangan maupun lingkungan sekitar.

Ketika salah satu aspek ini belum matang, risiko stres berat pada orang tua bisa meningkat.

Novi menyebut stres berat dapat muncul dalam bentuk agresivitas pasif, seperti menarik diri dan memutus komunikasi, maupun agresivitas aktif, seperti kekerasan verbal dan fisik.

Keduanya berpotensi membahayakan perkembangan anak.

Pentingnya persiapan sebelum menikah

Karena itu, Novi menekankan pentingnya edukasi dan pendampingan parenting sejak dini, bahkan sebelum menikah.

Mengenali respons diri sendiri dan pasangan saat menghadapi tekanan menjadi langkah awal untuk mencegah pola pengasuhan yang tidak sehat.

"Pendidikan menjadi orangtua sebelum menikah dengan melakukan cek pada perilaku pasangan atau calon pasangan, terutama ketika menghadapi situasi tidak biasa. Bagaimana reaksinya? Itu sangat penting," ujar Novi.

Pada akhirnya, kesiapan menjadi orang tua bukan soal usia atau status semata, melainkan tentang kedewasaan emosi dan kemampuan mengelola diri.

Dengan kematangan emosi yang baik, orang tua tidak hanya membesarkan anak, tetapi juga membentuk generasi yang lebih sehat secara mental dan emosional.

Tag:  #siap #jadi #orangtua #cukup #soal #usia #pentingnya #kematangan #emosi #menurut #psikolog

KOMENTAR