Berkat IF Lyta Karina Sukses Turunkan Berat Badan 27 Kg Usai Melahirkan
Menurunkan berat badan setelah melahirkan sering menjadi tantangan besar bagi banyak ibu, apalagi ketika disertai keluhan fisik dan riwayat penyakit keluarga.
Lyta Karina membagikan pengalamannya menurunkan berat badan pasca melahirkan anak kedua dengan metode intermittent fasting (IF) dan defisit kalori, sambil tetap menyusui dan merawat dua anak.
Bermula dari berat badan 97 kg saat kehamilan kedua dan hanya turun 6 kg pasca lahiran, Lyta menghadapi berbagai keluhan seperti sesak napas, sulit tidur, bengkak kaki, hingga nyeri tumit.
Kondisi ini memicu tekadnya untuk mengubah gaya hidup, terutama karena memiliki riwayat PCOS dan risiko diabetes keluarga.
“Pasca lahiran aku mantap mulai IF dan defisit kalori, olahraga ringan seperti jalan kaki, senam, dan angkat beban 4 kg. Alhamdulillah, berhasil hamil alami setelah promil saat berat badan nyentuh 60 kg,” kata Lyta Karina pengguna Threads dengan akun @karinalyta saat diwawancarai Kompas.com, Senin (8/12/2025).
Menyesuaikan pola makan dan rutinitas ibu dua anak
Menjalankan pola makan no gula, no tepung sambil IF membutuhkan penyesuaian dengan rutinitas mengurus dua anak.
Lyta memanfaatkan waktu cuti bersalin untuk menyiapkan makanan dan berolahraga, dibantu dukungan keluarga yang memotivasi.
“Tidur paling lama buat siapin segalanya saat semua orang sudah tidur, dan bangun paling pagi untuk olahraga. Support dari orang terdekat benar-benar menyalakan semangatku,” kata Lyta.
Ia melakukan olahraga ringan di rumah menggunakan treadmill dan senam dari YouTube selama tiga bulan, sambil memastikan anak-anak tetap terurus.
Untuk mengatasi rasa lapar di jam rawan, Lyta memilih minum banyak air dan membuat camilan sehat dari kacang atau jeli tanpa gula.
Saat di luar rumah, ia lebih memilih makanan rendah minyak dan tinggi serat, seperti Vietnam spring roll, salad, siomay, capcay, atau membawa bekal seperti telur rebus dan overnight oat.
Perubahan fisik dan mental yang signifikan
Lyta membagikan pengalaman menurunkan berat badan pasca melahirkan dengan cara sehat, konsisten, dan realistis. Berikut selengkapnya.
Hasil diet membuat Lyta merasakan perubahan fisik yang signifikan. Ia berhasil menurunkan berat badan hingga 27 kilogram dalam tiga bulan.
Keluhan seperti kesemutan di tumit hilang, napas lebih lega, tidur lebih nyaman, dan pakaian lebih pas. Kini ia memakai ukuran M-L, dibanding sebelumnya 3XL.
Secara mental, Lyta merasa lebih percaya diri dan bahagia. Ia juga aktif berbagi pengalaman di dunia konten creator, membangun komunitas dengan ibu-ibu lain yang menghadapi tantangan serupa.
“Semakin aktif bergerak, aku jadi nggak males-malesan. Badan lebih sehat, mental lebih happy,” ujarnya.
Tips diet sehat pasca melahirkan
Lyta menekankan pentingnya kesabaran dan fokus pada kesehatan anak, terutama bagi ibu menyusui. Beberapa tips yang dibagikan, antara lain:
- Pola makan sehat: Konsumsi buah, sayur, protein cukup, hindari makanan tinggi gula dan lemak.
- Olahraga ringan: Jalan kaki, senam online, atau latihan ringan di rumah.
- Hidrasi cukup: Minum air putih yang cukup untuk menjaga energi dan produksi ASI.
- Support system: Dukungan keluarga atau teman yang memotivasi proses diet.
- Realistis dan sabar: Penurunan berat badan pasca lahiran tidak instan, tubuh setiap orang berbeda.
“Jaga pola makan, aktif bergerak, tetapkan tujuan realistis, dan jangan terlalu keras pada diri sendiri. Dukungan dari orang terdekat sangat membantu menjaga semangat,” tambah Lyta.
Cerita Lyta Karina membuktikan bahwa menurunkan berat badan pasca melahirkan bisa dicapai dengan IF, defisit kalori, pola makan sehat, dan olahraga ringan, tanpa membahayakan ibu atau bayi.
Konsistensi, penyesuaian rutinitas, dan dukungan keluarga menjadi kunci sukses transformasi fisik dan mental.
Tag: #berkat #lyta #karina #sukses #turunkan #berat #badan #usai #melahirkan