5 Tanda Pasangan Kamu Adalah Anak Mama, Menurut Pakar Hubungan
- Kedekatan dengan orangtua tentu bukan hal yang salah. Namun, dalam hubungan percintaan, keterikatan yang berlebihan antara pria dewasa dan ibunya bisa memengaruhi dinamika pasangan.
Kondisi inilah yang kerap digambarkan sebagai anak mama, yaitu ketika hubungan ibu–anak mengambil porsi terlalu besar hingga mengganggu peran pasangan.
Fenomena ini bukan sekadar stereotip. Pakar hubungan menyebut bahwa pola keterikatan yang tidak sehat dapat berdampak pada komunikasi, pengambilan keputusan, bahkan kenyamanan emosional dalam hubungan.
Berikut tanda-tanda bahwa pasangan kamu adalah anak mama. Simak selengkapnya.
1. Sering membandingkan kamu dengan ibunya
Mendengar pasangan memuji ibunya adalah hal wajar. Namun, hal ini bisa menjadi masalah jika ia terus membandingkan segala hal dengan standar sang ibu. Mulai dari cara kamu memasak hingga keputusan besar dalam hidup.
Therapist Rachel Sussman, LCSW mengatakan, tanda ini dapat mengungkap siapa sosok yang menjadi pusat rujukan emosional dan penilaian dalam hidupnya.
“Pada awalnya, referensi ini mungkin tampak tidak berbahaya, tetapi dapat secara halus mengungkapkan siapa sebenarnya yang menjadi pusat dunianya dan siapa yang mau tidak mau akan menjadi tolok ukur kamu setiap saat,” ujarnya, seperti dikutip dari SELF Magazine, Sabtu (15/11/2025).
Perilaku ini berpotensi membuat kamu merasa tidak cukup, karena apa pun yang kamu lakukan selalu disejajarkan dengan figur ibunya yang dianggap sempurna.
Ilustrasi pasangan berkonsultasi dengan wedding stylist.
2. Selalu mencari kenyamanan emosional dari ibunya
Dalam hubungan yang sehat, pasangan biasanya saling menjadi tempat pulang secara emosional.
Akan tetapi, laki-laki yang anak mama justru lebih memilih mendatangi ibunya setiap kali mengalami stres, masalah pekerjaan, atau konflik dengan teman.
Terapis pasangan Dana McNeil, PsyD, LMFT menjelaskan, kebiasaan ini dapat menghambat kedekatan emosional antara pasangan.
“Membangun keintiman dan kedekatan sejati dalam hubungan romantis melibatkan belajar untuk saling bersandar di masa-masa sulit ini. Begitulah cara pasangan membangun kepercayaan, rasa aman, dan ketahanan,” katanya.
Jika kondisi ini terus terjadi, kamu bisa merasa seperti orang ketiga dalam hubungan yang seharusnya hanya melibatkan kalian berdua.
3. Membocorkan detail pribadi hubungan kepada ibunya
Meminta saran kepada orangtua adalah hal yang lumrah. Hal ini berbeda jika pasangan terbiasa menceritakan setiap masalah kecil, termasuk hal-hal pribadi seperti detail finansial, konflik rumah tangga, hingga isu intim yang seharusnya cukup dibahas berdua.
“Kamu ingin bisa memercayai orang yang kamu kencani. Untuk melakukannya, kamu harus percaya bahwa apa pun yang terjadi di antara kalian berdua tetaplah rahasia,” ungkap Sussman.
Situasi ini membuat batas privasi hubungan menjadi kabur. Kamu pun bisa merasa kehilangan ruang aman dalam relasi karena apa yang terjadi dalam hubungan tidak lagi menjadi urusan kalian berdua.
4. Sulit membuat keputusan tanpa persetujuan ibunya
Mulai dari memilih apartemen, merencanakan liburan, hingga membeli pakaian, semuanya harus melalui pendapat sang ibu.
Kebiasaan ini menunjukkan ketergantungan emosional yang berlebihan dan minimnya kemandirian dalam mengambil keputusan.
Menurut McNeil, kondisi ini biasanya berakar dari batasan keluarga yang kabur sejak lama.
Namun yang lebih mengkhawatirkan, hal ini dapat merusak kemampuan pasangan dalam membangun hubungan yang mandiri.
Keputusan bersama, yang seharusnya menjadi proses penting dalam hubungan, akhirnya ditentukan oleh pihak ketiga.
5. Tidak bisa menolak ibunya, meski merugikan kamu
Tanda lain yang cukup menonjol adalah ketidakmampuan pasangan untuk menolak ibunya, bahkan ketika permintaan sang ibu bertentangan dengan kesepakatan berdua.
Mulai dari kunjungan mendadak, campur tangan dalam pengasuhan anak, hingga komentar yang tidak sensitif.
Sussman menyebut, kondisi ini sering kali menempatkan pasangan seolah sebagai pihak yang bersalah.
Ia menjelaskan, anak mama cenderung ragu membela pasangan dan justru memutarbalikkan situasi. Kamu bisa dianggap tidak suka dengan ibunya padahal kamu hanya menetapkan batasan sehat.
Meskipun demikian, kedua pakar sepakat bahwa ultimatum bukanlah solusi.
Fokus yang lebih tepat adalah komunikasi tanpa menyalahkan, dan penjelasan tentang batasan mana yang penting bagi keberlangsungan hubungan.
Tag: #tanda #pasangan #kamu #adalah #anak #mama #menurut #pakar #hubungan