Cowok dengan Kakak Perempuan adalah Cowok Green Flag, Benarkah?
Cowok yang punya kakak perempuan disebut ''cowok green flag banget'' karena akan lebih memahami dan berempati terhadap pasangannya. Benarkah?(Dok. Freepik/tirachardz)
10:40
31 Oktober 2025

Cowok dengan Kakak Perempuan adalah Cowok Green Flag, Benarkah?

- Ada anggapan laki-laki yang punya kakak perempuan adalah "cowok green flag banget" karena mereka akan lebih memahami perempuan.

Kakak perempuan dinilai dapat membantu adik laki-laki agar lebih empatik, suportif, dan memiliki kemampuan komunikasi emosional yang lebih matang. Benarkah demikian?

Cowok dengan kakak perempuan adalah cowok green flag?

Adik laki-laki dibentuk untuk menjadi sosok yang bijaksana

Setiap orang bisa berpura-pura sopan ketika mencoba memberi kesan baik saat kencan pertama.

"Tapi, perhatian yang tulus yang muncul secara alami sering kali ditanamkan dalam diri laki-laki oleh kakak perempuan, yang menganggap hal itu sebagai sesuatu yang wajar," kata terapis pasangan berlisensi Nari Jeter, dikutip dari Self.com, Kamis (30/10/2025).

Kakak perempuan bisa jadi menanamkan sopan santun melalui hal-hal kecil, seperti menahan pintu, menawarkan untuk membawakan tas yang berat, atau datang tepat waktu, kepada adik laki-lakinya.

Menurut Jeter, deretan tindakan tersebut sayangnya masih perlu diingatkan kembali kepada banyak laki-laki.

Dengan kata lain, laki-laki yang memiliki kakak perempuan sudah terbiasa memenuhi ekspektasi perihal kesopanan dan perhatian, yang mana kekerasan dan kesembronoan tidak ditoleransi, karena kakak perempuan tegas dengan hal tersebut.

Empati terhadap perempuan

Cowok yang punya kakak perempuan disebut Dok. Freepik/jcomp Cowok yang punya kakak perempuan disebut "cowok green flag banget" karena akan lebih memahami dan berempati terhadap pasangannya. Benarkah?

Terapis pasangan berlisensi lainnya, Erin Runt, menambahkan, laki-laki dengan kakak perempuan cenderung memiliki rasa hormat dan pemahaman yang lebih dalam terhadap pengalaman hidup perempuan.

Mereka mungkin pernah melihat atau mendengar curhatan tentang dampak emosional dari mantan pasangan kakaknya yang selingkuh, kasus misogini di tempat kerja mereka, dan gejala menstruasi yang membuat sang kakak kesakitan.

"Salah satu bagian dari membangun empati adalah terpapar pada pengalaman langsung seperti ini," ucap Runt.

Dengan demikian, laki-laki yang tumbuh dengan menyaksikan sosok perempuan terdekatnya menghadapi tindakan yang tidak sopan, kemunduran, dan tantangan yang sehari-hari dialami perempuan, akan jauh lebih mungkin untuk memahami dampaknya.

"Yang pada akhirnya mungkin memengaruhi cara laki-laki memperlakukan perempuan lain dalam hidupnya," sambung Runt.

Tidak takut akan kerentanan

Cowok yang punya kakak perempuan disebut Dok. Freepik/Freepik Cowok yang punya kakak perempuan disebut "cowok green flag banget" karena akan lebih memahami dan berempati terhadap pasangannya. Benarkah?

Maskulinitas toksik (toxic masculinity) sering kali mengajarkan laki-laki bahwa menunjukkan perasaan adalah sifat yang lemah, misalnya menangis ketika sedih.

Tumbuh besar di rumah dengan kakak perempuan dinilai bisa membantu mengubah narasi kuno tersebut.

"Kakak perempuan lebih cenderung mendorong anak laki-laki untuk memiliki perasaan. Mereka menciptakan ruang yang mana menangis setelah putus, atau meminta kenyamanan setelah melalui hari penuh tekanan, bukanlah sesuatu yang memalukan. Itu hanyalah bagian menjadi manusia," jelas Jeter.

Seiring waktu, pelajaran akan kerentanan ini bisa menjadi fondasi dalam menjadikan laki-laki sebagai pasangan yang bisa diandalkan, berempati, dan mawas diri.

Bisa berkomunikasi dengan baik

Ilustrasi laki-laki menggunakan ponsel.Dok. Freepik/pressfoto Ilustrasi laki-laki menggunakan ponsel.

Laki-laki yang memiliki kakak perempuan juga sering kali mewarisi "kekuatan" yaitu kosakata emosional yang kuat.

Menurut Jeter dan Runt, perempuan umumnya disosialisasikan untuk mengartikulasikan perasaan mereka.

Ketika merasa frustrasi, misalnya, mereka diajarkan untuk mengatakan "saya frustrasi". Begitu pula ketika mereka merasa sakit hati, cemas, dan lain sebagainya.

Dengan mengamati pola komunikasi yang jelas seperti ini, adik laki-laki lebih mungkin untuk mempelajari keterampilan yang sama, yaitu menyadari emosi yang tidak nyaman dan belajar mengungkapkannya lewat kata-kata.

Alih-alih memendam rasa kesal dan menjadi benci terhadap sesuatu, atau langsung menghilang setelah berkonflik, mereka lebih mampu untuk mengatakan apa yang mereka rasakan.

Misalnya adalah "saya merasa tidak diprioritaskan saat kamu membatalkan rencana" atau "saya sedang stres memikirkan pekerjaan dan butuh ruang saat ini".

Tag:  #cowok #dengan #kakak #perempuan #adalah #cowok #green #flag #benarkah

KOMENTAR