Biodata dan Profil Igede Dharma Susila, Kapten Tim Indonesia di Physical: Asia
- Igede Dharma Susila menjadi kapten tim Indonesia di acara Netflix Physical: Asia.
- Profil pemilik nama panggung Igedz Executioner ini pun ikut disorot.
- Igedz merupakan seorang atlet binaragawan Indonesia yang sudah menorehkan banyak prestasi.
Igede Dharma Susila menjadi salah satu atlet Indonesia yang ikut beraksi dalam acara Physical: Asia yang tayang di Netflix.
Profil Igede Dharma Susila, atau pemilik nama panggung Igedz Executioner ini pun ikut disorot. Dia sendiri adalah seorang atlet binaragawan Indonesia yang sukses mencuri perhatian publik internasional.
Seperti apa biodata dan profil Igede Dharma Susila?
Biodata Igede Dharma Susila
PerbesarIgede Dharma Susila (Instagram/igedz_executioner)Nama Lengkap: Igede Dharma Susila
Nama Panggilan: Igedz / Igeds / “The Executioner”
Tempat Lahir: Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
Kebangsaan: Indonesia
Tinggi Badan: 183 cm
Berat Badan:
- Off-season: 125 kg
- On-season (kompetisi): ±85 kg ke atas
Profesi: Atlet Binaraga, Influencer Kebugaran
Klub / Komunitas: Osbodn (Palembang)
Akun Instagram: @igedz_executioner
Jumlah Pengikut: ±126 ribu
Profil Igede Dharma Susila
PerbesarIgede Dharma Susila (Instagram/igedz_executioner)Lahir di Makassar pada 26 September 1989, pria berusia 36 tahun ini telah menorehkan prestasi gemilang di dunia kebugaran dan binaraga.
Saat ini, ia menjadi kapten tim Indonesia dalam acara kompetisi fisik bergengsi Netflix berjudul Physical: Asia, yang tayang perdana pada 28 Oktober 2025.
Acara ini merupakan evolusi dari reality show Korea Physical: 100, yang kini berformat kompetisi antarnegara dengan nuansa Olimpiade fisik.
Sebagai kapten, Igede Dharma Susila tidak hanya mewakili kekuatan fisik Indonesia, tetapi juga semangat juang bangsa di panggung global.
Karir Igede Dharma Susila di dunia binaraga dimulai sejak awal 2010-an. Ia pertama kali menarik perhatian pada kompetisi nasional.
Puncaknya, ia memenangkan gelar Juara 1 Mr. Indonesia 2018 di kelas 85 kg ke atas. Kejuaraan ini menjadi tonggak sejarah baginya, menjadikannya salah satu binaragawan terbaik di Indonesia.
Sejak itu, Igedz terus berpartisipasi dalam berbagai kompetisi, termasuk Kejuaraan Body Contest Indonesia, di mana ia dikenal dengan pose-pose ikonik dan kekuatan fisiknya yang luar biasa.
Selain prestasi kompetitif, Igedz juga dikenal sebagai motivator. Dalam sebuah video dokumenter, ia berbagi perjalanan sebagai atlet heavy weight, dari latihan intensif hingga tantangan mental dalam menjaga disiplin.
Sosoknya pernah menjadi bagian dari komunitas binaraga di Palembang dan kini menjadi panutan bagi banyak pemuda Indonesia yang ingin menekuni olahraga ini.
Pencapaiannya tidak hanya terbatas pada medali, tapi juga dalam mempromosikan gaya hidup sehat melalui seminar, workshop, dan konten online.
Igedz sering menekankan pentingnya nutrisi, latihan konsisten, dan mental kuat, yang membuatnya dihormati di kalangan atlet.
Peran sebagai Kapten Tim Indonesia di Physical: Asia
PerbesarTim Indonesia di Physical: Asia (Instagram/igedz_executioner)Puncak karir Igedz saat ini adalah partisipasinya di Physical: Asia. Acara Netflix ini melibatkan 48 atlet dari delapan negara: Korea Selatan, Jepang, Thailand, Mongolia, Turki, Indonesia, Australia, dan Filipina.
Kompetisi ini berformat tim, dengan masing-masing negara diwakili oleh enam atlet di bawah bendera nasional. Igedz ditunjuk sebagai kapten tim Indonesia, sebuah kehormatan yang membuatnya bangga.
Tim Indonesia terdiri dari atlet berprestasi seperti Jeremiah Lakhwani (atlet kebugaran), Glenn Victor Sutanto (perenang), Marcus Gideon (pemain badminton nasional), Fina Phillipe (figur publik dan atlet), dan Maria Selena (mantan ratu kecantikan dengan latar belakang olahraga).
Dalam konferensi pers virtual, Igedz menyatakan bahwa ia awalnya hanya penggemar Physical: 100 dan bermimpi ikut serta. Ketika kesempatan datang, ia merasa luar biasa bisa membawa nama Indonesia.
Pengalaman syuting di Korea Selatan menjadi tak terlupakan. Bagaimana tidak, arena pertandingannya sangat megah karena menggunakan 1.200 ton pasir dan 40 ton baja, terinspirasi dari arsitektur istana Gyeongbok.
Kompetisi ini menguji tidak hanya kekuatan otot, tapi juga daya tahan, strategi, dan kerja sama tim.
Partisipasi Igedz menuai berbagai respons di media sosial. Beberapa netizen memuji lineup tim Indonesia.
Sementara yang lain mengkritik karena dianggap kurang fokus pada atlet bela diri dibanding negara lain seperti Australia yang dipimpin mantan juara UFC, Robert Whittaker, atau Filipina yang dipimpin petinju Manny Pacquiao.
Namun, Igede Dharma Susila menekankan bahwa ini adalah kesempatan untuk menunjukkan potensi Indonesia. Igedz berharap acara Physical: Asia mampu membuka jalan bagi lebih banyak atlet Tanah Air di panggung internasional.
Tag: #biodata #profil #igede #dharma #susila #kapten #indonesia #physical #asia