



Tanggal 20 Oktober Memperingati Hari Apa Saja? Ada Hari Osteoporosis Sedunia
- Setiap tanggal 20 Oktober, dunia memperingati sejumlah hari penting, mulai dari Hari Koki Internasional hingga Hari CRISPR Sedunia.
Tahun ini, 20 Oktober jatuh pada hari Senin (20/10/2025). Masing-masing memiliki pesan kuat tentang gaya hidup sehat, apresiasi terhadap profesi, hingga kemajuan ilmu pengetahuan.
Yuk, simak selengkapnya peringatan hari di tanggal 20 Oktober.
1. Hari Koki Internasional
20 Oktober memperingati hari apa? Ini daftarnya.
Hari Koki Internasional didedikasikan untuk para koki yang bekerja di balik layar dapur, menghadirkan hidangan lezat bagi banyak orang.
Hari ini menjadi kesempatan untuk belajar memasak, mengenal profesi koki lebih dalam, dan menumbuhkan semangat kuliner pada anak-anak.
Perayaan ini pertama kali digagas oleh Dr. Bill Gallagher pada tahun 2004, yang saat itu menjabat sebagai presiden WorldChefs, jaringan global berisi lebih dari 100 asosiasi koki, dikutip dari Days of the year, Senin (20/10/2025).
Tujuannya untuk mendidik masyarakat, terutama anak-anak, tentang pentingnya makanan sehat sekaligus menginspirasi generasi muda untuk berkarier di dunia kuliner.
Masyarakat bisa merayakan hari ini dengan berbagai cara, bisa mengadakan lomba memasak, mengunjungi restoran favorit, hingga mengunggah apresiasi untuk koki lokal dengan tagar #InternationalChefDay.
Selain itu, orangtua juga bisa memperkenalkan dunia dapur kepada anak-anak melalui dapur mainan anak.
Aktivitas ini membantu menumbuhkan rasa ingin tahu dan kreativitas mereka dalam memasak, tanpa risiko bahaya api.
2. Hari Osteoporosis Sedunia
20 Oktober memperingati hari apa? Ini daftarnya.
Hari Osteoporosis Sedunia juga diperingati setiap 20 Oktober untuk meningkatkan kesadaran global akan pentingnya kesehatan tulang.
Penyakit osteoporosis sendiri terjadi ketika massa dan kepadatan mineral tulang menurun, sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah.
Hari ini pertama kali diperingati pada 1996, atas upaya National Osteoporosis Society di Inggris, bekerja sama dengan Komisi Eropa.
Pada tahun setelahnya, penyelenggaraannya dilanjutkan oleh International Osteoporosis Foundation (IOF) dengan dukungan World Health Organization (WHO).
Cara sederhana untuk memperingatinya bisa dimulai dengan belajar fakta penting tentang osteoporosis, seperti, satu dari tiga wanita dan satu dari lima pria di atas usia 50 tahun berisiko patah tulang akibat penyakit ini.
Tak hanya itu, bisa juga mengadakan kegiatan komunitas seperti jalan sehat, kampanye edukasi, atau seminar gizi seimbang.
Pencegahan dapat dilakukan melalui pola hidup sehat, cukup vitamin D, rutin berolahraga, konsumsi makanan kaya kalsium, serta menghindari rokok dan alkohol.
3. Hari Statistik Sedunia
Beralih ke ranah pengetahuan, Hari Statistik Sedunia juga jatuh setiap 20 Oktober, namun hanya dirayakan setiap lima tahun sekali.
Hari ini ditetapkan pada tahun 2010 oleh Komisi Statistik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menyoroti pentingnya data dan angka dalam pembangunan sosial, ekonomi, dan pemerintahan.
Statistik berperan besar dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari kebijakan publik, riset kesehatan, hingga keputusan bisnis.
Cara merayakannya bisa dengan membaca laporan statistik publik, mengikuti kuis data, atau sekadar mencatat bagaimana kita menggunakan statistik dalam keseharian, seperti saat memeriksa prakiraan cuaca atau harga pasar, dilansir dari National today.
4. Hari CRISPR Sedunia
Selanjutnya, Hari CRISPR Sedunia juga diperingati untuk menghargai kemajuan teknologi penyuntingan gen (Clustered Regularly Interspaced Short Palindromic Repeats).
Teknologi ini memungkinkan ilmuwan mengubah atau menonaktifkan gen tertentu untuk menangani penyakit genetik.
Peringatan ini dimulai pada tahun 2020, sebagai wadah para peneliti dan pakar genom dunia untuk berbagi ilmu dan berdiskusi soal potensi serta tantangan etis teknologi ini.
Tokoh penting di balik pengembangan CRISPR antara lain Jennifer Doudna dan Emmanuelle Charpentier, yang memenangkan Hadiah Nobel 2020 atas penelitian mereka.
CRISPR sendiri pertama kali ditemukan pada tahun 1987 oleh ilmuwan Jepang, Dr. Yoshizumi, dan terus dikembangkan hingga kini.
Meskipun masih dalam tahap penelitian, teknologi ini berpotensi besar membantu generasi mendatang dalam pencegahan penyakit genetik.
Tag: #tanggal #oktober #memperingati #hari #saja #hari #osteoporosis #sedunia