5 Cara Menyiapkan Dana Darurat Meski Gaji Pas-pasan
Membangun dana darurat tak harus menunggu gaji besar. Dengan langkah kecil dan konsisten, Anda bisa mulai melindungi diri dari risiko keuangan tak terduga.()
23:52
19 Oktober 2025

5 Cara Menyiapkan Dana Darurat Meski Gaji Pas-pasan

- Menyiapkan dana darurat sering kali terdengar sulit bagi banyak orang. Namun, menurut perencana keuangan, langkah pertama membangun dana darurat tidak harus dimulai dari jumlah besar. Hal terpenting adalah memulai, meski dari nominal kecil.

Dana darurat berfungsi sebagai penyangga ketika terjadi hal tak terduga seperti kehilangan pekerjaan (terkena PHK), ada keperluan biaya medis yang mendadak, atau perbaikan rumah dan kendaraan.

Tanpa dana darurat, seseorang rentan terjebak dalam utang berbunga tinggi untuk menutup kebutuhan darurat.

“Dana darurat adalah penghalang antara Anda dan utang berbunga tinggi saat sesuatu yang tak diharapkan terjadi pada rumah, mobil, kesehatan, atau kehidupan Anda secara umum,” ujar Jeremy Zuke, perencana keuangan di Abundo Wealth.

Menurut Jeremy, memiliki tabungan khusus dana darurat dapat mencegah pengeluaran darurat berubah menjadi beban finansial besar.

Dilansir dari Investopedia, Minggu (19/10/2025), berikut lima cara menyiapkan dana darurat tanpa perlu mengubah seluruh anggaran bulanan.

1. Tetapkan Tujuan yang Realistis

Standard ideal dana darurat adalah mencakup pengeluaran tiga hingga enam bulan. Namun, menurut Zuke, Anda tidak perlu langsung mencapai target sebesar itu.

“Dana darurat beberapa ribu dollar sudah menjadi awal yang luar biasa,” ujarnya.

 

Jumlah tersebut sudah cukup untuk menutupi biaya tak terduga seperti perbaikan rumah, kendaraan, atau tagihan medis.

Agar terasa lebih ringan, pecah target ke dalam beberapa tahap: mulai dari Rp 8 juta (sekitar 500 dollar AS), lalu Rp 16 juta (1.000 dollar AS), hingga mencapai satu bulan pengeluaran.

Setelah itu, perlahan tingkatkan menuju target jangka panjang agar siap menghadapi risiko kehilangan pekerjaan atau gangguan finansial lainnya.

2. Mulai dari Nominal Kecil, yang Penting Konsisten

Membangun dana darurat tidak memerlukan jumlah besar setiap bulan. Yang terpenting adalah konsistensi.

“Jangan terlalu dipikirkan rumit. Banyak rekening tabungan berbunga tinggi tidak memiliki setoran minimum, jadi Anda bisa mulai dengan 50–100 dollar AS (sekitar Rp 800.000-Rp 1,6 juta),” kata Zuke.

Mulailah dari jumlah yang Anda mampu—bahkan Rp 160.000 (sekitar 10 dollar AS) per minggu pun cukup. Jika mendapat bonus, pengembalian pajak, atau hadiah uang, sisihkan sebagian untuk menambah dana darurat sebelum digunakan untuk hal lain.

3. Otomatiskan Setoran Tabungan

Mengatur setoran otomatis membantu menjaga kedisiplinan menabung.

“Saya sangat menyarankan untuk mengotomatiskan kontribusi bulanan, karena saat Anda tidak melihat uang itu, godaan untuk menggunakannya pun hilang,” jelas Zuke.

Atur transfer otomatis ke rekening tabungan khusus berbunga tinggi agar dana bisa berkembang seiring waktu.

Lebih baik lagi, gunakan sistem direct deposit dari perusahaan untuk menyalurkan sebagian gaji langsung ke rekening tabungan. “Dengan begitu, uang itu benar-benar tak terlihat sebagai dana yang bisa dibelanjakan,” tambahnya.

Sebagai catatan, rekening tabungan berbunga tinggi dapat membantu dana darurat tumbuh seiring waktu.

Ilustrasi tabungan. Membangun dana darurat tak harus menunggu gaji besar. Dengan langkah kecil dan konsisten, Anda bisa mulai melindungi diri dari risiko keuangan tak terduga.UNSPLASH/TOWFIQU BARBHUIYA Ilustrasi tabungan. Membangun dana darurat tak harus menunggu gaji besar. Dengan langkah kecil dan konsisten, Anda bisa mulai melindungi diri dari risiko keuangan tak terduga.

4. Simpan Sebagian Tabungan atas Nama Pribadi

Akun bersama memang berguna untuk kebutuhan rumah tangga, tetapi dana darurat sebaiknya tidak seluruhnya digabung.

“Setiap pasangan perlu memiliki sedikit tabungan atas nama sendiri,” ujar Zuke.

Ia menegaskan, jika salah satu pihak harus keluar dari hubungan, dana di rekening bersama bisa saja diambil sepenuhnya oleh pemilik bersama lainnya.

Memiliki sebagian tabungan atas nama pribadi memberi keamanan finansial dalam menghadapi perubahan hubungan atau situasi darurat lainnya.

5. Jika Sulit Menabung, Cari Sumber Penghasilan Tambahan

Bila anggaran bulanan terasa ketat, pertimbangkan cara sederhana untuk menambah penghasilan.

Tak perlu pekerjaan besar, cukup aktivitas ringan seperti mengajar les, menjaga hewan peliharaan, atau memanfaatkan keterampilan pribadi.

“Bahkan 100 dollar AS per bulan dari pekerjaan sampingan bisa menjadi dana 1.200 dollar AS dalam setahun,” ujar Zuke.

Penghasilan tambahan kecil bisa menjadi awal yang berarti untuk membangun dana darurat.

Gunakan rekening terpisah untuk menampung penghasilan tambahan, lalu atur transfer otomatis ke tabungan darurat.

Tak Perlu Kaya untuk Punya Jaring Pengaman Finansial

Membangun dana darurat tidak harus menunggu penghasilan besar. Cukup tetapkan target kecil yang realistis, lakukan secara bertahap, dan otomatisasikan proses menabung.

Yang terpenting adalah memulai sekarang, karena pertanyaan tentang keadaan darurat bukan “jika terjadi”, melainkan “kapan terjadi”.

Tag:  #cara #menyiapkan #dana #darurat #meski #gaji #pasan

KOMENTAR