Kenapa Anak Jadi Picky Eater? Psikolog Ungkap Alasannya
Mengapa anak menjadi picky eater? Mungkin salah satu penyebabnya ini, simak penjelasan psikolog anak.(SHUTTERSTOCK)
21:45
13 Oktober 2025

Kenapa Anak Jadi Picky Eater? Psikolog Ungkap Alasannya

- Kondisi anak yang susah makan atau hanya mau makanan tertentu dikenal sebagai picky eater. Hal ini sering membuat orangtua bingung bahkan stres.

Tapi ternyata, alasan di balik anak picky eater bukan sekadar soal rasa, melainkan pengalaman emosi dan hubungan antara anak dan orangtua sejak dini.

"Kemampuan makan anak itu dipengaruhi oleh apa yang ibunya makan selama kehamilan," kata psikolog anak dan play therapy, Anastasia Satriyo, M.Psi, dalam peluncuran Lexus edisi spesial BT21, di Jakarta Selatan, Jumat (10/10/2025). 

"Makanya kehamilan penting banget, karena nutrisi-nutrisi bukan sekadar makan enak atau menaikkan berat badan, tapi harus bernutrisi dan banyak," lanjut Anastasia.

Oleh karena itu, kebiasaan makan anak bisa terbentuk sejak masa kehamilan sang ibu hingga cara orangtua memperkenalkan makanan pertama pada si kecil.

Anastasia mengungkap beberapa alasan mengapa anak picky eater. Simak selengkapnya.

Alasan lain yang bisa jadi penyebab anak picky eater

Stres orangtua bisa menular ke anak

Mengapa anak menjadi picky eater? Mungkin salah satu penyebabnya ini, simak penjelasan psikolog anak.Freepik Mengapa anak menjadi picky eater? Mungkin salah satu penyebabnya ini, simak penjelasan psikolog anak.

Selain faktor nutrisi, kebiasaan orangtua saat mengajarkan anak makan juga berperan besar.

Anastasia menuturkan, bahwa banyak anak yang akhirnya menjadi picky eater karena orangtua sudah stres lebih dulu saat proses makan berlangsung.

"Dari penelitian Dr. Daniel Siegel yang bikin buku The Whole Brain Child, jadi tuh otak anak menyerap otak orangtuanya. Jadi kalau kita pas makan tuh, 'ntar GTM (gerakan tutup mulut) nih ntar gini nih'," jelasnya. 

Artinya, orangtua sudah pusing duluan menghadapi anak ketika mau makan, sehingga suasana makan tegang, terburu-buru, atau penuh tekanan, dan justru bisa membuat anak kehilangan rasa nyaman terhadap aktivitas makan.

Anastasia juga mengingatkan bahwa beberapa orangtua membawa pengalaman masa kecilnya sendiri, misalnya pernah dimarahi soal makan, dan tanpa sadar menularkan reaksi serupa pada anak.

"Ada juga orangtua yang ke-trigger (terpicu) pengalaman childhood (masa anak-anak) traumanya tentang makan waktu punya anak, jadi itu bikin kita bawaannya udah kayak rungsing gitu pas anaknya makan," jelasnya.

Faktor sensori yang suka diabaikan

Selain faktor emosi dan kebiasaan orangtua, ada juga penyebab biologis yang membuat anak sulit menerima makanan tertentu.

Adapun menurutnya, anak-anak yang lahir secara prematur, lewat operasi sesar, atau tidak mengalami proses menyusui kadang memiliki sensori yang belum siap.

"Ada juga picky eater karea isu sensori, kalau misalnya anaknya lahir sesar, prematur, nggak ada menyusui, biasanya mereka sensori nya belum terlalu siap untuk mencerna makanan dengan beragam tekstur," paparnya.

Dalam kasus seperti ini, orangtua bisa berkonsultasi dengan dokter atau terapis untuk membantu menstimulasi kemampuan sensori anak agar lebih siap menghadapi variasi makanan.

Makan bersama lebih efektif daripada memaksa

Mengapa anak menjadi picky eater? Mungkin salah satu penyebabnya ini, simak penjelasan psikolog anak.Dok. Shutterstock/FAMILY STOCK Mengapa anak menjadi picky eater? Mungkin salah satu penyebabnya ini, simak penjelasan psikolog anak.

Salah satu solusi yang ia sarankan adalah mengembalikan momen makan menjadi aktivitas yang menyenangkan dan penuh kedekatan.

Bukan hanya soal menghabiskan makanan, tetapi juga membangun hubungan yang hangat ketika di meja makan.

"Pendekatan dokter Tan Shot Yen tuh, makan itu bersama-sama keluarga dibikin enjoy (santai), relaks makannya juga. Jadi kuncinya tuh bersama jangan kayak dia makan sendiri," tuturnya.

Selain itu, Anastasia juga menyoroti kebiasaan orangtua yang mengikuti tren aturan makanan jaman sekarang, yang justru bisa jadi salah satu penyebab anak pilih-pilih makanan.

"Di beberapa kasus kenalan saya juga, ibunya tuh pengin banget anaknya ngikutin kayak aturan makan yang zaman now (sekarang), tapi tuh makanannya enggak enak," ungkapnya.

"Padahal bisa ya, kita makan soto kayak anggota keluarga lain, cuma dia dibikin versi lebih kecil, jadi dia ngerasa makanannya sama. Jadi seperti itu bisa juga," lanjutnya.

Dengan cara ini, anak merasa dilibatkan dan menikmati prosesnya. Jadinya, makan tak lagi jadi kewajiban atau sumber stres, tapi bagian dari rutinitas yang menyenangkan.

Dari berbagai faktor tersebut, kunci mengatasi picky eater bukan semata-mata di anak, tapi juga sikap dan pemahaman orangtua.

Orangtua perlu memahami bahwa makan adalah proses yang melibatkan tubuh, emosi, dan pengalaman si kecil secara menyeluruh.

Tag:  #kenapa #anak #jadi #picky #eater #psikolog #ungkap #alasannya

KOMENTAR