Kisah Henry Manampiring Bangkit dari Depresi Lewat Filosofi Stoisisme
Penulis Henry Manampiring dalam acara A Day of Purity bersama BEAR BRAND yang digelar di Depok, Jawa Barat, Sabtu (11/10/2025).(KOMPAS.com/DEVI PATTRICIA)
14:15
13 Oktober 2025

Kisah Henry Manampiring Bangkit dari Depresi Lewat Filosofi Stoisisme

— Penulis buku Filosofi Teras, Henry Manampiring, atau yang akrab disapa Om Piring, pernah berada di titik terendah dalam hidupnya. 

Ia sempat didiagnosis mengalami depresi pada tahun 2017. Namun dari pengalaman itu, Henry justru menemukan prinsip hidup yang kemudian menjadi titik balik dalam perjalanan pemulihannya.

Ia membagikan kisah perjuangannya melawan depresi hingga akhirnya menemukan kembali makna hidup.

Kisah Henry Manampiring bangkit dari depresi

Didiagnosis depresi dan tak takut mencari pertolongan

Penulis Henry Manampiring dalam acara A Day of Purity bersama BEAR BRAND yang digelar di Depok, Jawa Barat, Sabtu (11/10/2025).KOMPAS.com/DEVI PATTRICIA Penulis Henry Manampiring dalam acara A Day of Purity bersama BEAR BRAND yang digelar di Depok, Jawa Barat, Sabtu (11/10/2025).

Henry bercerita bahwa pada 2017, dirinya sempat mengalami fase sulit dalam hidup hingga harus mencari bantuan profesional. 

Ia menekankan pentingnya mencari pertolongan medis ketika seseorang mengalami gangguan kesehatan mental.

“Tahun 2017 itu saya didiagnosis depresi oleh psikiater dan saya harus ikut terapi. Ini juga pesan untuk kalian, agar tidak takut mencari pertolongan profesional,” jelas Henry dalam acara A Day of Purity bersama BEAR BRAND dan Nicholas Saputra yang digelar di Depok, Jawa Barat, Sabtu (11/10/2025), 

Menurutnya, langkah awal untuk pulih adalah dengan mengakui bahwa seseorang membutuhkan bantuan. 

Laki-laki 42 tahun itu menyadari, depresi bukan hal yang bisa diatasi sendirian, dan dukungan dari tenaga profesional sangat berperan besar dalam proses penyembuhan.

Menemukan prinsip stoisisme di tengah depresi

Dalam masa terapinya, Henry menemukan filosofi hidup yang kemudian mengubah cara pandangnya terhadap kehidupan. 

Ia mengenal ajaran Stoisisme, filsafat kuno yang mengajarkan bagaimana seseorang bisa tetap tenang menghadapi hal-hal di luar kendalinya.

“Di tengah kondisi depresi itu saya menemukan filosofi stoicism dari buku literasi filsafat. Bahkan karena prinsip tersebut, saya pulih jauh lebih cepat sampai dokter saya pun kaget,” ujarnya.

Henry mengaku, ajaran Stoisisme memberinya kerangka berpikir baru untuk memahami kehidupan. 

Filosofi ini membantu dirinya menata pikiran, mengelola emosi, dan menerima hal-hal yang tidak bisa ia ubah.

“Di situ saya merasa ada sebuah mindset yang membantu saya pulih lebih cepat. Saya belajar bahwa saya punya tanggung jawab untuk menjaga kemurnian pikiran saya,” katanya.

Ia menyadari, hidup akan selalu diwarnai hal-hal yang tak bisa diprediksi. Namun, reaksi terhadap hal itu sepenuhnya ada di tangan masing-masing individu. 

Fokus pada hal yang bisa dikendalikan

Penulis Henry Manampiring dalam acara A Day of Purity bersama BEAR BRAND yang digelar di Depok, Jawa Barat, Sabtu (11/10/2025).KOMPAS.com/DEVI PATTRICIA Penulis Henry Manampiring dalam acara A Day of Purity bersama BEAR BRAND yang digelar di Depok, Jawa Barat, Sabtu (11/10/2025).

Dari pengalamannya melawan depresi, dia belajar untuk tidak menghabiskan energi pada hal-hal di luar kendali. 

Ia menekankan pentingnya fokus pada hal yang bisa dilakukan saat ini, alih-alih terus menyesali masa lalu atau mencemaskan masa depan.

“Artinya, ada energi yang bisa dialokasikan ke sesuatu yang lebih bermanfaat. Jadi fokus pada apa yang ada di depan saya sekarang,” katanya.

Pemikiran ini kemudian menjadi prinsip hidup yang ia pegang hingga kini. Henry menyebutkan, ketenangan batin lahir datang dari kemampuan seseorang untuk menerima realitas dan memusatkan perhatian pada tindakan yang bisa diambil saat ini.

Buku yang lahir dari perjalanan hidup

Dari proses pemulihan itulah Henry kemudian menulis buku Filosofi Teras, yang kini dikenal luas sebagai bacaan populer tentang Stoisisme di Indonesia. 

Ia berharap pengalaman pribadinya dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang yang sedang berjuang menghadapi tekanan hidup.

“Berdasarkan pengalaman tersebut, saya memutuskan untuk menulis buku tentang prinsip hidup tersebut, barangkali juga bisa bermanfaat bagi banyak orang,” tutur Henry.

Selain menulis, Henry juga aktif mengajak masyarakat untuk gemar membaca. Menurutnya, membaca bukan hanya sarana hiburan, tetapi juga jalan untuk memperkaya pikiran dan memperkuat kesehatan mental. 

“Itulah mengapa saya sangat giat mengajak orang membaca karena buku dan membaca sangat baik untuk pikiran dan mental,” ungkapnya.

Melalui kisahnya, Henry berharap lebih banyak orang berani mencari bantuan ketika menghadapi masalah mental, serta menemukan cara untuk pulih dengan kesadaran dan perspektif baru.

Tag:  #kisah #henry #manampiring #bangkit #dari #depresi #lewat #filosofi #stoisisme

KOMENTAR