



Kebiasaan Memendam Konflik Bisa Jadi Penyebab Grey Divorce di Usia Senja, Ini Penjelasan Psikolog
- Salah satu penyebab perceraian di usia lanjut atau grey divorce adalah konflik yang dipendam terlalu lama tanpa penyelesaian yang efektif.
Grey divorce adalah perceraian yang terjadi pada pasangan berusia lebih dari 50 tahun dengan masa pernikahan lebih dari 20 tahun.
Padahal, setelah puluhan tahun menikah, banyak yang beranggapan pasangan seharusnya sudah lebih terbuka satu sama lain.
Namun kenyataannya, justru di usia pernikahan yang matang, banyak konflik kecil yang dibiarkan menumpuk hingga akhirnya membuat cinta pudar.
“Sebetulnya, semakin lama kita menikah, belum menjamin kita bisa seterbuka itu,” ungkap psikolog klinis sekaligus pendiri Cup of Stories, Fitri Jayanthi, M.Psi. saat dihubungi pada Selasa (7/10/2025).
Menikah lama tak menjamin saling terbuka
Menurut Fitri, lama pernikahan tidak menjamin pasangan bisa saling terbuka. Hal ini berkaitan dengan sikap.
“Setiap sikap kita pasti didasari sama rasa ketakutan. Simpelnya, kita bekerja karena takut tidak punya uang. Kita belajar karena takut ilmu tidak berkembang. Jadi, setiap keputusan dan perilaku kita didasari sama rasa ketakutan,” jelas dia.
Tidak nyaman terbuka dengan pasangan
Memang tidak semua pasangan bersikap tertutup, sehingga konflik bisa cepat selesai.
Namun, pada beberapa pasangan, mereka tidak saling terbuka, karena merasa tidak nyaman. Bahkan, ketidaknyamanan untuk terbuka dengan pasangan ini pun, tidak diungkapkan kepada pasangan karena perasaan takut.
“Ketakutan kalau pasangan tersakiti dengan ucapannya, atau dia takut tidak didengar, dia takut merasa sakit hati ketika pasangan membantahnya, dan lain-lain,” ujar Fitri.
Menurut dia, tidak ada yang bisa menilai bahwa hubungan yang telah berlangsung lama akan membuat orang-orang yang terlibat di dalamnya saling terbuka satu sama lain.
“Bisa jadi, justru mereka memendam, karena ada ketakutan untuk menyakiti satu sama lain,” ucap Fitri.
Komunikasi yang kurang efektif
Psikolog klinis dewasa Diandra Ayu Citi Wardhani, M.Psi. mengatakan, kunci agar pernikahan langgeng adalah komunikasi.
Alasan lainnya ada konflik yang terpendam pada pasangan usia matang selain saling tertutup adalah komunikasi yang kurang efektif dalam penyelesaian masalah.
“Biasanya, konflik muncul ketika pasangan menghadapinya dengan menolak kayak ‘enggak usah dibahas deh’, atau salah satunya menganggap itu bukan konflik, atau ada pola penundaan ‘ya sudah enggak usah dibahas dulu, itu dibahas lain kali’,” ujar Diandra, Rabu (8/10/2025).
Konflik dibiarkan, karena keduanya berharap konflik bisa teratasi dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.
“Berarti kan (konflik) tidak betul-betul diselesaikan dan dikomunikasikan, sehingga konfliknya akan tetap ada dan akan mungkin berulang, yang mana ini bisa menumpuk,” kata psikolog yang berpraktik di di lembaga Ibunda.id dan Pusat Penguatan Karakter dan Konseling (P2K2) Universitas Padjadjaran ini.
Jadi, meskipun usia pernikahan sudah matang, jika pola penyelesaian konflik tidak efektif karena tidak dikomunikasikan dengan baik, maka bisa menyebabkan perceraian di usia lanjut.
Tag: #kebiasaan #memendam #konflik #bisa #jadi #penyebab #grey #divorce #usia #senja #penjelasan #psikolog