Peran Ayah dan Ibu dalam Bonding Time Anak, Mana yang Lebih Penting?
Saat bonding time bersama anak, apakah ayah dan ibu harus hadir? Simak penjelasan psikolog mengenai peran ayah dan ibu, serta aktivitasnya.(Dok. Freepik/Freepik)
12:10
1 Juli 2025

Peran Ayah dan Ibu dalam Bonding Time Anak, Mana yang Lebih Penting?

– Terkadang tidak semua anak bisa melakukan bonding time dengan kedua orangtua. Ada anak yang lebih sering bonding time dengan ibunya, ada yang lebih sering dengan ayahnya. 

Namun, apakah hal tersebut efektif untuk menunjang perkembangan anak? Apakah ayah dan ibu harus sama-sama terlibat dalam bonding time dengan buah hati?

“Fokusnya bukan equal, tapi ayah dan ibu bisa saling ngobrol, ibu punya kelebihan apa sehingga hal lain diambil oleh ayah, diajarkan oleh ayah,” ucap Co-founder BN Montessori, psikolog Pritta Tyas, M.Psi., di Decathlon Pondok Indah, Jakarta Selatan, Kamis (26/6/2025).

Menurut Pritta, peran ayah dan ibu dalam bonding time sama pentingnya, terutama ayah. Sebab, figur ayah dapat memotivasi anak untuk lebih mendalami sesuatu yang diminatinya.

Ini berkaitan dengan figur ibu yang terlalu mengkhawatirkan anaknya. Ibu terlalu sering melarang anak melakukan beberapa hal, alias terlalu banyak omongan, “Aduh, jangan begitu! Aduh, jangan begini!”.

Rough and tumble play untuk bonding time ayah dan anak

Rough and tumble play bisa dicoba untuk bonding time anak dengan ayahnya. Dok. Freepik/pikisuperstar Rough and tumble play bisa dicoba untuk bonding time anak dengan ayahnya.

Pritta menuturkan, ada istilah bernama rough and tumble play yakni bentuk permainan yang sering dilakukan oleh ayah dan anaknya.

“Makanya ada riset tentang rough and tumble play. Ini kayak, anak ditaruh di kaki kita, lalu kita goyang-goyang dengan posisi kita tertidur. Atau anak diposisikan kayak main pesawat-pesawatan,” kata dia.

Bentuk permainan yang dilakukan dalam rough and tumble play bersifat fisik, seperti memanjat, bergulat, berguling-guling di lantai, atau tinju.

Co-founder BN Montessori dan portal belajar parenting Good Enough Parents, psikolog Pritta Tyas, M.Psi. (kanan), saat peluncuran Jakarta Family Walk di Decathlon Pondok Indah, Jakarta Selatan, Kamis (26/6/2025).kompas.com / Nabilla Ramadhian Co-founder BN Montessori dan portal belajar parenting Good Enough Parents, psikolog Pritta Tyas, M.Psi. (kanan), saat peluncuran Jakarta Family Walk di Decathlon Pondok Indah, Jakarta Selatan, Kamis (26/6/2025).

Pada bayi dan balita, contoh permainannya adalah kuda-kudaan, menari-nari, dan diangkat lalu diputar.

Anak memang bisa melakukannya dengan ibu. Namun, ketika dimainkan dengan ayah, suasananya menjadi lebih seru dan menyenangkan.

Salah satu faktornya karena ayah memiliki lebih banyak energi dibandingkan ibu, selain kekhawatiran yang terlalu berlebihan dari ibu.

“Kenapa kok ayah bisa memunculkan motivasi? Karena ada aktivitas-aktivitas yang anak akan bisa kuasai dengan lebih baik ketika pendampingnya itu ayah,” tutur Pritta.

          View this post on Instagram                      

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Ayah dan ibu saling melengkapi saat bonding time

Saat bonding time bersama anak, apakah ayah dan ibu harus hadir? Simak penjelasan psikolog mengenai peran ayah dan ibu, serta aktivitasnya.FREEPIK Saat bonding time bersama anak, apakah ayah dan ibu harus hadir? Simak penjelasan psikolog mengenai peran ayah dan ibu, serta aktivitasnya.

Keterlibatan ayah dan ibu dalam bonding time dengan anak saling melengkapi. Pada ayah, anak lebih bebas untuk bereksplorasi.

Misalnya adalah bermain sepeda trek. Ibu pasti lebih bawel karena takut si kecil terluka atau cedera. Pada akhirnya, anak justru enggan melakukan kegiatan tersebut.

“Misalnya anak saya. Kalau saya mendampinginya, dia sudah kapok. Enggak mau lagi sama mama, mending enggak usah karena sedikit-sedikit kayak, ‘Aduh, aduh aduh’,” ungkap Pritta.

Sementara itu, ayah lebih bisa mendampingi karena lebih mahir dalam mengajari teknik sepeda trek, termasuk tips dan triknya.

“Ayahnya enggak komentar banyak-banyak. Enggak bawel kayak ibunya sehingga rasa percaya diri anak lebih muncul, ‘Oke, aku punya keberanian untuk mencoba ini’,” terang Pritta.

Di sisi lain, peran ibu melengkapi kegiatan bonding time melalui menjaga kesehatan anak, seperti mencucikan tangannya dan memastikan asupan makannya bernutrisi lengkap.

Keterlibatan ayah dan ibu dalam bonding time dengan anak juga memengaruhi jenis nasihat yang diterima oleh anak.

“Ayak masuk dengan pandangan yang beda, biasanya akan ada nasihat yang beda juga. Misalnya kayak dalam berteman, dalam mencoba sesuatu yang baru, dan bagaimana kalau anak gagal. Ini melengkapi nilai-nilai anak,” pungkas Pritta.

          View this post on Instagram                      

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Tag:  #peran #ayah #dalam #bonding #time #anak #mana #yang #lebih #penting

KOMENTAR