Orang yang Tidak Memiliki Tujuan dan Kepuasan di Masa Pensiun Kerap Tunjukkan 9 Perilaku Ini Menurut Psikologi
perilaku orang yang tidak punya tujuan dan kepuasan di masa pensiun menurut Psikologi./freepik
12:58
10 Oktober 2024

Orang yang Tidak Memiliki Tujuan dan Kepuasan di Masa Pensiun Kerap Tunjukkan 9 Perilaku Ini Menurut Psikologi

Setiap individu pasti memiliki harapan dan impian untuk menjalani masa pensiun yang penuh makna dan kebahagiaan.

Namun, bagi sebagian orang, masa ini justru menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi mereka yang tidak memiliki tujuan atau kepuasaan dengan kehidupan setelah bekerja.

Menurut psikologi, ada sejumlah perilaku yang umum ditunjukkan oleh orang-orang yang menghadapi situasi ini di masa pensiun.

Tanda tersebut dapat mengindikasikan tidak adanya kepuasan dan tujuan, serta bisa menjadi tanda bahwa mereka perlu melakukan introspeksi dan mencari kembali makna hidup.

Dikutip dari Hack Spirit pada Kamis (10/10), diterangkan bahwa terdapat sembilan perilaku yang menunjukkan seseorang tidak memiliki tujuan dan kepuasan di masa pensiun menurut Psikologi.

1. Terjebak dalam kenangan masa lalu

Mereka yang kurang memiliki tujuan hidup saat purna tugas seringkali terpaku pada prestasi masa lalu.

Hal ini menjadi masalah ketika seseorang terlalu mengidentifikasi diri dengan peran profesional dan pencapaian karir sebelumnya.

Akibatnya, mereka kesulitan mendefinisikan kembali identitas diri saat memasuki fase baru kehidupan.

Kondisi ini dapat menimbulkan perasaan hampa dan kehilangan arah. Untuk mengatasinya, penting bagi seseorang untuk mulai mengembangkan hobi, relasi, dan minat di luar pekerjaan sebelum memasuki masa purnabakti.

2. Kehilangan rutinitas harian

Tanpa rutinitas terstruktur seperti saat masih bekerja, banyak pensiunan merasa kehilangan arah. Meski kebebasan dari jadwal kerja 9 to 5 terasa menyenangkan, namun ketiadaan struktur justru bisa menimbulkan perasaan hampa.

Penting bagi pensiunan untuk secara sadar merancang ritme harian baru yang menyeimbangkan aktivitas fisik, kreativitas, interaksi sosial, pembelajaran, dan refleksi diri.

Hal ini akan membantu menciptakan gaya hidup yang selaras dengan nilai-nilai dan aspirasi pribadi di masa purna tugas.

3. Menghindari pengalaman baru

Beberapa orang yang pensiun cenderung menghindari hal-hal baru dan hanya nyaman dengan apa yang sudah dikenal. Perilaku ini sering berakar dari rasa takut - takut berubah, takut gagal, atau bahkan takut sukses.

Padahal, jika seseorang tidak bersedia keluar dari zona nyaman, mereka akan melewatkan kesempatan menemukan passion baru, bertemu orang-orang baru, dan memperkaya hidup dengan cara-cara tak terduga.

Masa purna tugas seharusnya menjadi babak baru yang penuh potensi untuk dieksplorasi.

4. Mengabaikan kesehatan jasmani

Tanpa rutinitas kerja harian, pensiunan rentan terjebak dalam gaya hidup kurang bergerak. Hari-hari bisa dipenuhi dengan menonton TV, membaca, atau aktivitas pasif lainnya.

Meski menyenangkan jika dilakukan secukupnya, kegiatan-kegiatan tersebut tidak berkontribusi pada kesehatan dan vitalitas tubuh.

Padahal, kesehatan fisik bukan hanya soal menghindari penyakit, tapi juga tentang memiliki energi dan kemampuan untuk terlibat penuh dalam kehidupan.

Mengabaikan kesehatan jasmani dapat membatasi kapasitas seseorang untuk mengeksplorasi minat baru, terhubung dengan orang lain, dan menikmati kekayaan hidup di masa tua.

5. Mengisolasi diri dari orang lain

Masa pensiun terkadang bisa menimbulkan rasa terisolasi. Tanpa interaksi harian di tempat kerja atau rutinitas pekerjaan, seseorang bisa dengan mudah merasa terputus dari orang lain.

Padahal, koneksi sosial dan hubungan yang autentik sangat penting bagi kesejahteraan di segala usia.

Hubungan sosial memberikan dukungan emosional, berkontribusi pada rasa identitas diri, dan bahkan dapat menjadi pelindung dari masalah kesehatan fisik.

Ketika seseorang mengisolasi diri, mereka sebenarnya menolak manfaat-manfaat tersebut. Penting untuk membedakan antara kesendirian yang sehat dan isolasi yang merugikan.

6. Terlalu banyak tanggung jawab

Beberapa pensiunan justru mengisi waktu mereka dengan begitu banyak tanggung jawab dan komitmen sehingga tidak menyisakan ruang untuk pertumbuhan pribadi atau waktu luang.

Perilaku ini sering berasal dari keinginan untuk merasa berguna atau dibutuhkan, atau ketakutan dianggap malas.

Namun, ketika jadwal seseorang dipenuhi dengan kewajiban, tidak ada ruang untuk spontanitas, kreativitas, atau sekadar menikmati momen. Penting untuk menemukan keseimbangan antara keterlibatan dan relaksasi di masa pensiun.

7. Menolak perubahan

Perubahan adalah hal yang konstan dalam hidup, dan pensiun adalah salah satu perubahan paling signifikan yang akan dialami banyak orang.

Namun, mereka yang kurang memiliki tujuan dan pemenuhan diri dalam masa pensiun sering menolak perubahan ini, berpegang pada rutinitas, kebiasaan, atau identitas lama yang tidak lagi relevan.

Padahal, menerima perubahan adalah bagian penting dari masa pensiun yang memuaskan. Ini adalah kesempatan untuk mengeksplorasi minat baru, mengembangkan keterampilan baru, dan membangun hubungan baru.

8. Membandingkan diri dengan orang lain

Membandingkan diri dengan orang lain adalah jebakan yang bisa merampas kebahagiaan dan kepuasan hidup di segala usia.

Di masa pensiun, mereka yang kurang memiliki tujuan dan pemenuhan diri sering membandingkan hidup mereka dengan orang lain - situasi keuangan mereka, petualangan perjalanan mereka, bahkan prestasi cucu-cucu mereka.

Perilaku ini berakar pada rasa tidak aman dan perasaan tidak memadai. Ini tentang mencari validasi dari luar alih-alih menemukan nilai dan kepuasan dalam diri sendiri. Namun, perbandingan hanya akan memperkuat perasaan tidak puas dan tidak bahagia.

9. Mengabaikan pertumbuhan pribadi

Pertumbuhan pribadi tidak berhenti ketika seseorang pensiun. Sebaliknya, masa pensiun menawarkan kesempatan unik untuk penemuan diri dan pengembangan pribadi.

Namun, mereka yang kurang memiliki tujuan dan pemenuhan diri dalam masa pensiun sering mengabaikan aspek kehidupan ini.

Mereka mungkin menganggap pertumbuhan pribadi sebagai tugas untuk tahun-tahun yang lebih muda, terkait dengan pengembangan karir atau membesarkan keluarga.

Padahal, pertumbuhan pribadi berlangsung sepanjang hidup kita. Ini tentang belajar, berkembang, dan menjadi diri kita seutuhnya.

Editor: Hanny Suwindari

Tag:  #orang #yang #tidak #memiliki #tujuan #kepuasan #masa #pensiun #kerap #tunjukkan #perilaku #menurut #psikologi

KOMENTAR