Weton Sabtu Pahing dalam Primbon Jawa: Ramalan Jodoh dan Pasangan yang Cocok
Ilustrasi jodoh dan ramalan weton sabtu pahing. [Pixabay.com]
13:19
10 Mei 2025

Weton Sabtu Pahing dalam Primbon Jawa: Ramalan Jodoh dan Pasangan yang Cocok

Dalam tradisi masyarakat Jawa, pemilihan pasangan hidup bukan hanya soal cinta atau kecocokan karakter secara modern, melainkan juga mempertimbangkan aspek spiritual dan mistis, salah satunya melalui Primbon Jawa.

Salah satu elemen penting dalam Primbon adalah weton, yakni kombinasi hari lahir dan pasaran dalam kalender Jawa.

Weton diyakini memengaruhi kepribadian, rezeki, keberuntungan, hingga kecocokan jodoh seseorang. Dalam konteks ini, weton Sabtu Pahing memiliki makna dan ramalan tersendiri yang menarik untuk disimak.

Karakter Umum Weton Sabtu Pahing

Weton Sabtu Pahing memiliki neptu 18, yang berasal dari Sabtu (9) dan Pahing (9). Neptu ini termasuk cukup tinggi dalam perhitungan Primbon, yang dipercaya membawa pengaruh kuat terhadap karakter dan perjalanan hidup seseorang.

Orang yang lahir pada weton Sabtu Pahing diyakini memiliki karakter kepemimpinan yang kuat, tegas, dan berani mengambil keputusan.

Mereka juga dikenal memiliki ambisi besar, pekerja keras, serta tidak mudah menyerah. Dalam hubungan sosial, pemilik weton ini cenderung disegani, namun bisa juga terkesan kaku dan keras kepala.

Mereka juga dianggap memiliki aura spiritual yang cukup tinggi, dengan intuisi tajam dan kadang-kadang memiliki bakat dalam dunia mistik atau supranatural.

Namun, di sisi lain, mereka juga mudah tersulut emosinya dan harus belajar mengelola ego agar tidak merusak hubungan dengan orang lain.

Ramalan Jodoh Weton Sabtu Pahing

Menurut Primbon Jawa, kecocokan jodoh dapat dihitung melalui penjumlahan neptu antara dua orang yang akan menikah.

Ada berbagai kategori kecocokan, mulai dari jodoh baik, cukup, biasa, hingga buruk, seperti pegat, padu, topo, dan lainnya. Dalam konteks ini, mari kita lihat pasangan yang cocok dan tidak cocok untuk weton Sabtu Pahing.

Pasangan yang Cocok untuk Sabtu Pahing

Weton Sabtu Pahing cocok dipasangkan dengan weton yang memiliki neptu rendah hingga sedang, karena akan menciptakan keseimbangan dalam rumah tangga. Berikut beberapa contoh weton yang dianggap cocok:

  • Rabu Legi (neptu 11)
    Kombinasi Sabtu Pahing (18) dan Rabu Legi (11) menghasilkan neptu 29. Dalam hitungan Primbon, jumlah ini masuk kategori “Jodoh Bagus” atau disebut juga Ratu. Rumah tangga pasangan ini dipercaya akan harmonis, seimbang, dan saling mendukung dalam suka dan duka.
  • Senin Pon (neptu 11)
    Sama seperti Rabu Legi, kombinasi ini juga menghasilkan neptu 29. Pasangan ini dinilai akan mampu membangun rumah tangga yang penuh rezeki, dihormati masyarakat, dan memiliki keturunan yang membawa berkah.
  • Kamis Wage (neptu 10)
    Jika digabungkan dengan Sabtu Pahing, total neptunya adalah 28. Ini termasuk dalam kategori Tinari, artinya rumah tangga yang akan selalu dinaungi keberuntungan, rezeki yang lancar, serta dijauhkan dari kesulitan besar.

Pasangan yang Sebaiknya Dihindari

Sebaliknya, ada pula pasangan yang menurut Primbon sebaiknya dihindari karena menghasilkan perhitungan neptu yang tidak harmonis. Misalnya:

  • Selasa Pon (neptu 13)
    Jumlah neptu 31 bisa termasuk dalam kategori Pegat, yang mengindikasikan potensi perceraian atau konflik besar dalam rumah tangga. Walau bukan mutlak, namun pasangan ini disarankan lebih berhati-hati dan banyak melakukan tirakat atau laku batin jika tetap ingin bersama.
  • Jumat Kliwon (neptu 14)
    Jika dijumlah dengan Sabtu Pahing, hasilnya adalah 32. Ini termasuk kategori Padu, yang berarti rumah tangga cenderung diwarnai pertengkaran atau perdebatan kecil yang bisa menjadi besar jika tidak dikelola dengan baik.
  • Minggu Pahing (neptu 13)
    Gabungan ini menghasilkan angka 31, yang kembali masuk ke kategori Pegat. Pasangan dengan kombinasi ini disarankan untuk melaksanakan ruwatan atau ritual tolak bala sebelum menikah.

Namun demikian, Primbon Jawa tidaklah sepenuhnya fatalistik. Dalam kepercayaan Jawa, ramalan ini bukan untuk menakut-nakuti, melainkan sebagai bentuk kehati-hatian dan sarana introspeksi.

Jika dua orang sudah saling mencintai namun wetonnya tidak cocok, masyarakat Jawa mengenal istilah seserahan, tirakat, atau ruwatan untuk menghindari dampak buruk yang diramalkan.

Misalnya, calon pengantin bisa melakukan puasa, sedekah, atau menggelar doa bersama dengan keluarga untuk memohon keberkahan.

Beberapa juga menjalankan laku tertentu seperti mandi kembang tujuh rupa, berziarah, atau memberikan sesajen ke tempat keramat sesuai adat setempat.

Di era modern, sebagian besar generasi muda mungkin mulai meninggalkan Primbon sebagai acuan dalam memilih pasangan.

Namun, tidak sedikit pula yang masih menghargainya sebagai warisan budaya dan identitas spiritual. Terlebih, dalam masyarakat Jawa yang masih menjunjung nilai-nilai adat, weton kerap menjadi pertimbangan serius dalam perjodohan.

Meski demikian, penting untuk diingat bahwa keharmonisan rumah tangga sejatinya lebih ditentukan oleh komunikasi, komitmen, dan saling pengertian antara pasangan. Primbon bisa menjadi panduan, namun keputusan tetap ada di tangan manusia.

Weton Sabtu Pahing membawa karakter kuat, ambisius, dan spiritual, serta memiliki kecocokan terbaik dengan weton berneptu sedang.

Meski demikian, kecocokan jodoh menurut Primbon hendaknya dijadikan bahan pertimbangan, bukan sebagai penentu mutlak.

Karena cinta yang tulus dan usaha bersama tetap menjadi fondasi utama dalam membangun rumah tangga yang langgeng dan bahagia.

Editor: Budi Arista Romadhoni

Tag:  #weton #sabtu #pahing #dalam #primbon #jawa #ramalan #jodoh #pasangan #yang #cocok

KOMENTAR