



Ada Orang yang Butuh Suara untuk Tidur? Mungkin Mereka Punya 7 Ciri Kepribadian ini Menurut Psikologi
- Setiap orang punya cara unik untuk mengantar dirinya ke alam mimpi. Ada yang harus tidur dalam keheningan total, tapi ada juga yang justru nyaman jika ditemani suara—entah itu dengungan kipas angin, suara hujan, atau deru AC.
Nah, kalau kamu juga termasuk tim “tidur pakai suara”, bisa jadi kamu punya tujuh ciri khas ini, dikutip dari News Reports, Minggu (6/4).
Bukan cuma soal kenyamanan, tapi juga cara kerja otak dan karakter kamu sehari-hari. Yuk, kita kulik bareng.
1. Kreatif secara Alami
Orang yang tidur dengan bantuan suara seringkali punya jiwa kreatif yang tinggi. Bukan karena kebetulan, tapi karena suara latar seperti hujan atau angin ternyata bisa jadi kanvas kosong yang memancing ide-ide liar dalam kepala.
Suara-suara ini memberi ruang bagi imajinasi untuk berkembang, terutama saat otak mulai tenang menjelang tidur. Jadi, jangan heran kalau ide paling cemerlang justru muncul saat kamu sedang rebahan sambil dengerin white noise.
2. Peka Banget Sama Lingkungan
Tidur pakai suara bukan berarti nggak sensitif—justru sebaliknya. Orang seperti ini biasanya lebih peka terhadap hal-hal kecil di sekelilingnya, baik suara, cahaya, bahkan suasana hati orang lain.
Saya masih ingat waktu kecil, saat menginap di pedesaan yang sunyi banget, saya malah nggak bisa tidur. Beda banget sama keluarga saya yang justru merasa tenang. Ternyata, saya lebih terbiasa dengan hiruk-pikuk kota yang justru bikin saya nyaman.
3. Anak Malam Sejati
Kalau kamu merasa baru hidup sepenuhnya saat matahari terbenam, bisa jadi kamu adalah seorang night owl. Orang seperti ini cenderung nyaman dengan suara bising malam hari karena itu bagian dari rutinitas mereka.
Alih-alih menghindari kebisingan, mereka justru menjadikannya teman. Suara TV, deru kendaraan di kejauhan, atau musik pelan bisa jadi latar sempurna buat aktivitas malam mereka—mulai dari kerja, baca buku, sampai sekadar melamun produktif.
4. Mudah Beradaptasi
Orang yang terbiasa tidur dengan suara ternyata punya kemampuan adaptasi yang luar biasa. Mereka bisa tidur di mana saja: di kamar kos yang ramai, di hotel pinggir jalan, bahkan di tengah alam bebas saat camping.
Kebiasaan ini bikin mereka nggak rewel soal tempat dan suasana. Di luar tidur, mereka juga biasanya cepat menyesuaikan diri dengan situasi baru—baik itu lingkungan kerja, orang-orang baru, atau perubahan rencana dadakan.
5. Suka Mengontrol Situasi
Mungkin terdengar aneh, tapi kebiasaan mendengarkan suara untuk tidur juga bisa jadi bentuk kontrol. Dengan menyalakan suara yang mereka pilih sendiri, mereka menciptakan zona nyaman yang bisa mereka atur sesuka hati.
Dulu saya sempat merasa aneh dengan kebiasaan ini, tapi lama-lama saya sadar: ini bukan kekurangan. Justru, dengan cara ini, saya menciptakan ruang aman untuk diri sendiri. Dan nggak ada yang salah dengan itu.
6. Pemikir Mendalam
Orang yang tidur sambil ditemani suara cenderung punya pikiran yang terus berjalan. Suara latar seperti white noise justru membantu mereka mengatur alur pikiran yang kompleks, membuat mereka lebih mudah merenung atau memikirkan hal-hal besar dalam hidup.
Mereka bukan sekadar mencari suara buat tidur, tapi juga untuk meredakan lalu lintas pikiran yang sibuk. Dan seringkali, dari situ muncul pemahaman baru tentang diri sendiri atau dunia sekitar.
7. Bisa Menerima Diri Apa Adanya
Pada akhirnya, tidur dengan suara bukanlah kebiasaan aneh yang perlu diubah. Justru ini adalah ciri khas yang mencerminkan siapa kamu sebenarnya. Setiap orang punya irama tidur masing-masing, dan suara adalah bagian dari irama itu.
Buat kamu yang termasuk golongan ini, jangan malu. Kamu hanya sedang menjalani hidup sesuai dengan cara otakmu bekerja. Dan itu adalah sesuatu yang pantas dibanggakan.
Tag: #orang #yang #butuh #suara #untuk #tidur #mungkin #mereka #punya #ciri #kepribadian #menurut #psikologi