Jika Kamu Mengalami Burnout atau Kelelahan, Jangan Dipaksakan, Ini 5 Alasan Paling Umum Seseorang Mengalami Burnout
Ilustrasi orang yang mengalami burnout dalam pekerjaannya. (Unsplash)
22:46
6 April 2025

Jika Kamu Mengalami Burnout atau Kelelahan, Jangan Dipaksakan, Ini 5 Alasan Paling Umum Seseorang Mengalami Burnout

Pernah merasa tubuhmu seperti kehabisan tenaga meskipun tidak melakukan aktivitas fisik berat?

Atau mungkin kamu mulai kehilangan semangat bekerja, padahal pekerjaan itu dulu sempat kamu sukai? 

Kalau iya, bisa jadi kamu sedang mengalami burnout, sebuah kondisi kelelahan emosional, mental, dan fisik yang muncul akibat tekanan dan stres berkepanjangan, terutama dalam konteks pekerjaan. 

Burnout bukan sekadar lelah biasa yang bisa hilang setelah libur akhir pekan. Kondisi ini lebih dalam dan kompleks, karena melibatkan berbagai aspek psikologi yang sering kali tak disadari.

Banyak orang mengira burnout hanya terjadi karena beban kerja yang terlalu berat. Padahal faktanya, ada banyak faktor psikologis yang berperan dalam memicu kondisi ini. 

Dilansir dari Positive Psychology, berikut beberaa faktor penyebab burnout :

  1. Rasa tidak punya kendali atas diri sendiri

Salah satu pemicu utama burnout dari sisi psikologis adalah hilangnya rasa kontrol atas pekerjaan atau hidup pribadi.

Ketika seseorang merasa bahwa apapun yang ia lakukan tidak akan mengubah hasil atau keadaan, maka ia akan mulai kehilangan motivasi dan energi. 

Rasa tidak punya kendali ini bisa datang dari atasan yang terlalu mendominasi, sistem kerja yang kaku, atau ekspektasi yang tidak realistis dari lingkungan sekitar.

  1. Beban kerja yang tak masuk akal 

Walaupun terdengar klasik, beban kerja yang terlalu berat tetap menjadi faktor signifikan penyebab burnout, terutama saat beban ini datang tanpa dukungan yang cukup.

Secara psikologis, ini membuat otak terus berada dalam mode “fight or flight” yang memicu stres berkepanjangan. Akibatnya, tubuh dan pikiran tidak pernah benar-benar “istirahat”.

  1. Kurangnya dukungan sosial

Manusia adalah makhluk sosial, dan kebutuhan untuk merasa didengar serta dihargai itu nyata adanya. Ketika seseorang merasa sendirian dalam menghadapi tekanan, entah itu di tempat kerja atau di rumah, kondisi mentalnya akan semakin rentan.

Rasa kesepian dan isolasi ini bisa mempercepat proses burnout karena tidak ada saluran untuk melepaskan emosi negatif.

  1. Konflik nilai pribadi dan pekerjaan

Bayangkan kamu adalah seseorang yang sangat menghargai keseimbangan hidup dan waktu untuk keluarga, tapi bekerja di perusahaan yang memaksa kamu untuk selalu lembur. 

Ketidakcocokan seperti ini menciptakan tekanan batin yang perlahan mengikis semangat dan motivasi.

Konflik antara nilai pribadi dan tuntutan pekerjaan bisa membuatmu merasa seperti “berkhianat” pada dirimu sendiri, yang akhirnya memicu stres dan kelelahan mental.

  1. Kurangnya pengakuan atau apresiasi

Setiap orang ingin merasa bahwa usahanya dihargai. Ketika hasil kerja keras tak diakui atau bahkan dianggap sepele, ini bisa menimbulkan perasaan tidak berarti atau tidak berharga.

Lama-kelamaan, seseorang akan merasa sia-sia dan kehilangan alasan untuk terus berjuang, yang merupakan ciri umum dari burnout.

Burnout tidak hanya mempengaruhi kinerja kerja, tetapi juga dapat menyebabkan beberapa dampak lain yang bisa saja mengganggu kehidupan sehari-hari. Seperti gangguan kognitif ditandai dengan kesulitan dalam konsentrasi, pengambilan keputusan, dan mengingat informasi.

Selain itu, burnout yang sangat parah juga bisa merambah menjadi masalah emosional, seperti meningkatnya kecemasan, depresi, dan perasaan putus asa.

Jika dibiarkan, kondisi ini akan mengakibatkan seseorang mengalami perubahan perilaku. Mulai dari menarik diri dari interaksi sosial, menggunakan obat terlarang, hinga menimbulkan perilaku agresif.

Mulailah peduli pada kesehatan mentalmu

Burnout bukanlah tanda bahwa kamu lemah. Justru, mengenali tanda-tandanya dan memahami alasan di baliknya menunjukkan bahwa kamu peduli terhadap dirimu sendiri. Menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. 

Kalau kamu merasa mulai kelelahan secara emosional, kehilangan motivasi, atau terus-menerus merasa tidak berdaya, itu bukan hal yang sepele.

Itu bisa jadi sinyal bahwa kamu butuh jeda, butuh ruang untuk bernapas, atau bahkan perlu bantuan dari profesional. 

Dengan mengenali alasan psikologis yang menjadi akar masalah, kamu bisa mulai membangun pertahanan yang lebih kuat terhadap tekanan hidup. Ingat, kamu tidak sendirian. Dan yang paling penting, kamu pantas untuk bahagia dan hidup dengan tenang.

Editor: Bayu Putra

Tag:  #jika #kamu #mengalami #burnout #atau #kelelahan #jangan #dipaksakan #alasan #paling #umum #seseorang #mengalami #burnout

KOMENTAR