10 Ciri Orang yang Senang Memposting di Media Sosial dan Suka Mencari Perhatian, Apa Saja?
ilustrasi seseorang yang senang memposting di media sosial/ Sumber foto: Freepik
16:40
5 Oktober 2024

10 Ciri Orang yang Senang Memposting di Media Sosial dan Suka Mencari Perhatian, Apa Saja?

- Di era digital, media sosial telah menjadi platform utama untuk berkomunikasi, berbagi informasi, dan mengekspresikan diri.

Namun, ada fenomena yang semakin sering kita temui, yaitu perilaku seseorang yang terus-menerus memposting dan mencari perhatian di media sosial.

Sering kali, perilaku ini bukan hanya sekadar berbagi momen hidup, tetapi ada dorongan kuat untuk mendapatkan pengakuan atau validasi dari orang lain.

Dilansir dari Ideapod pada Sabtu (4/10), terdapat 10 ciri yang sering dimiliki oleh orang yang selalu mencari perhatian di media sosial:

1. Frekuensi Postingan yang Berlebihan

Salah satu tanda paling jelas adalah frekuensi postingan yang sangat tinggi.

Mereka cenderung memposting setiap detail dalam hidup mereka, mulai dari hal besar seperti pencapaian hingga hal kecil seperti apa yang mereka makan hari itu.

Tujuannya adalah untuk tetap relevan dan memastikan bahwa mereka tetap berada di radar orang-orang di sekitarnya.

2. Konten yang Berlebihan dan Dramatis

Konten yang mereka bagikan sering kali dibesar-besarkan atau didramatisasi.

Misalnya, mereka mungkin menceritakan peristiwa sehari-hari dengan bahasa yang berlebihan atau menggambarkan emosi secara dramatis, hanya untuk mendapatkan perhatian lebih.

Tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan reaksi yang lebih kuat dari audiens mereka.

3. Selalu Mencari Validasi Melalui "Likes" dan Komentar

Orang yang mencari perhatian di media sosial sering kali sangat bergantung pada jumlah "likes", komentar, atau reaksi dari orang lain.

Mereka terus-menerus memeriksa ponsel mereka untuk melihat bagaimana orang merespons postingan mereka, dan ini menjadi sumber utama kebahagiaan atau frustrasi.

4. Mengunggah Konten yang Provokatif atau Kontroversial

Untuk mendapatkan perhatian lebih, mereka tidak segan-segan mengunggah konten yang provokatif atau kontroversial.

Ini bisa berupa pendapat yang memecah belah, gambar yang memicu reaksi emosional, atau cerita yang menggugah rasa penasaran.

Mereka tahu bahwa konten semacam ini cenderung mendapat banyak perhatian, baik positif maupun negatif.

5. Mengunggah Kehidupan Pribadi Secara Mendetail

Salah satu ciri yang mencolok adalah keinginan untuk membagikan setiap aspek kehidupan pribadi mereka di media sosial.

Mereka sering kali mengunggah hal-hal yang sangat intim atau pribadi, yang mungkin orang lain tidak akan nyaman untuk bagikan.

Bagi mereka, semakin banyak yang mereka bagikan, semakin besar kemungkinan mereka akan mendapat perhatian.

6. Mengalami FOMO (Fear of Missing Out) yang Tinggi

FOMO adalah rasa takut ketinggalan momen atau pengalaman yang dirasakan orang lain.

Orang yang selalu mencari perhatian di media sosial cenderung memiliki FOMO yang tinggi.

Mereka merasa perlu terus-menerus memposting agar tidak ketinggalan tren atau momen penting, meskipun itu berarti harus membuat konten yang dipaksakan atau tidak autentik.

7. Menggunakan Filter Berlebihan dan Editan

Dalam upaya untuk mendapatkan lebih banyak perhatian, mereka sering menggunakan filter yang berlebihan atau melakukan pengeditan pada foto atau video yang mereka unggah.

Mereka merasa perlu tampil "sempurna" di mata audiens mereka, meskipun itu berarti memodifikasi penampilan asli mereka secara drastis.

8. Menggunakan Media Sosial Sebagai Pelarian dari Kehidupan Nyata

Banyak orang yang selalu memposting di media sosial menggunakan platform tersebut sebagai pelarian dari masalah atau kekosongan dalam kehidupan nyata mereka.

Mereka mungkin merasa kesepian, terisolasi, atau tidak puas dengan kehidupan mereka di dunia nyata, sehingga mencari validasi dari dunia maya menjadi cara untuk mengisi kekosongan tersebut.

9. Cenderung Membandingkan Diri dengan Orang Lain

Orang yang terus-menerus mencari perhatian di media sosial sering kali sangat terpengaruh oleh kehidupan yang ditampilkan orang lain di media sosial.

Mereka cenderung membandingkan diri mereka dengan orang lain, dan merasa perlu untuk selalu menunjukkan bahwa hidup mereka lebih menarik atau lebih baik. Ini bisa menyebabkan rasa cemas dan tidak puas yang berkelanjutan.

10. Menghapus Postingan yang Tidak Mendapat Perhatian

Salah satu tanda terakhir adalah kecenderungan untuk menghapus postingan yang tidak mendapatkan jumlah "likes" atau komentar yang diharapkan.

Bagi mereka, setiap postingan harus mendapatkan validasi dari audiens mereka, dan jika tidak, mereka merasa postingan tersebut tidak memenuhi tujuannya. Ini menunjukkan betapa pentingnya perhatian orang lain bagi mereka.

Mengapa Mereka Melakukannya?

Motivasi di balik perilaku ini bisa bermacam-macam, dari keinginan untuk mendapatkan pengakuan, rasa tidak aman, hingga kebutuhan untuk mengekspresikan diri di era digital yang semakin kompetitif.

Orang yang sering mencari perhatian di media sosial mungkin merasa kekurangan dalam hal hubungan sosial di kehidupan nyata, atau mereka mungkin ingin menunjukkan bahwa hidup mereka lebih menarik dari yang sebenarnya.

Dampak Negatif dari Perilaku Ini

Meskipun mungkin tampak tidak berbahaya, perilaku mencari perhatian di media sosial dapat memiliki dampak negatif.

Orang yang terus-menerus mencari validasi dari media sosial bisa menjadi terlalu tergantung pada pendapat orang lain, yang akhirnya dapat mempengaruhi harga diri dan kesehatan mental mereka.

Selain itu, mereka juga mungkin kehilangan keaslian dalam kehidupan mereka, karena lebih fokus pada bagaimana mereka terlihat di mata orang lain daripada menikmati momen nyata dalam hidup.

Bagaimana Menghadapinya?

Jika Anda mengenali salah satu ciri di atas pada diri sendiri atau orang lain, penting untuk mengambil langkah-langkah untuk mengurangi ketergantungan pada validasi eksternal.

Mengurangi waktu di media sosial, fokus pada hubungan nyata, dan memahami bahwa kehidupan yang ditampilkan di media sosial sering kali hanya bagian yang disaring dari kenyataan adalah beberapa cara untuk membantu mengatasi masalah ini.

Kesimpulan

Mencari perhatian di media sosial adalah fenomena yang umum di era digital ini.

Namun, penting untuk memahami bahwa validasi dari dunia maya tidak selalu mencerminkan nilai diri yang sebenarnya.

Dengan mengenali tanda-tanda ini dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya, kita dapat menggunakan media sosial dengan lebih sehat dan seimbang.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #ciri #orang #yang #senang #memposting #media #sosial #suka #mencari #perhatian #saja

KOMENTAR