Israel 'Terlalu Kecil' di Peta, Donald Trump: Apa Ada Cara Memperluasnya di Timur Tengah?
Pekerja Israel menggantung di bagian depan gedung poster raksasa Dewan Yesha, sebuah organisasi payung dewan kota pemukiman Yahudi di Tepi Barat, yang menggambarkan wajah (Kiri ke Kanan) Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem pada 10 Juni 2020. -- Trump sebut Israel terlalu kecil di peta. 
11:20
17 Agustus 2024

Israel 'Terlalu Kecil' di Peta, Donald Trump: Apa Ada Cara Memperluasnya di Timur Tengah?

Mantan presiden Amerika Serikat (AS) dan kandidat calon presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, kembali memicu kontroversi dengan pernyataannya tentang luas wilayah Israel.

Ia berupaya mendapatkan suara dari orang-orang Yahudi AS dalam pemilihan presiden (pilpres) AS pada November mendatang, dengan menunjukkan dukungannya terhadap negara Zionis, Israel.

"Apakah ada cara untuk mendapatkan lebih banyak lahan untuk Israel, karena negara ini 'kecil' di peta dibandingkan dengan negara lain di Timur Tengah?" katanya kepada komunitas Yahudi, Suara Yahudi untuk Trump di AS, Jumat (16/8/2024).

Donald Trump bertindak seperti lawannya di pilpres, Wakil Presiden AS Kamala Harris, dalam mendukung kepentingan sekutu AS di Timur Tengah, Israel dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Kandidat capres AS dari Partai Republik itu juga mengkritik Kamala Harris yang menyerukan gencatan senjata antara Israel dan gerakan perlawana Palestina, Hamas, di Jalur Gaza. 

"Sejak awal, Harris telah berusaha mengikat tangan Israel di belakang punggungnya, dan menuntut gencatan senjata segera... Dia selalu menuntut gencatan senjata," kata Donald Trump, seperti diberitakan Al Bayan.

"Hal ini hanya akan memberikan waktu bagi Hamas untuk berkumpul kembali dan melancarkan serangan baru, mirip dengan serangan tanggal 7 Oktober," lanjutnya, merujuk pada operasi yang dilakukan Hamas.

Ia menegaskan dirinya bisa memberikan dukungan kepada Israel untuk mengalahkan Hamas, seperti apa yang dikampanyekan oleh Netanyahu sebagai tujuan agresi Israel di Jalur Gaza.

"Saya akan memberikan dukungan yang dibutuhkan Israel untuk menang, tapi saya ingin mereka menang dengan cepat," katanya.

Donald Trump meningkatkan komunikasinya dengan calon pemilih dalam pilpres AS dan menarik orang-orang Yahudi AS dengan mempromosikan dukungannya untuk negara Zionis, Israel.

Pilpres AS rencananya akan digelar pada 5 November 2024, di mana Donald Trump akan bersaing dengan Kamala Harris dari Partai Demokrat, dikutip dari Al Minasa Press.

Pemerintah AS adalah pendukung utama Israel sejak pendirian negara itu di Palestina pada tahun 1948, serta memberikan dukungan militer tahunan kepada Israel, termasuk persenjataan yang digunakan di Jalur Gaza.

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 40.000 jiwa dan 92.401 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Jumat (16/8/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Euro News.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Israel memperkirakan kurang lebih ada 120 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Editor: Pravitri Retno W

Tag:  #israel #terlalu #kecil #peta #donald #trump #cara #memperluasnya #timur #tengah

KOMENTAR