Anggota IRGC Tewas Imbas Pemboman Israel di Suriah, Sempat Dilarikan ke Iran untuk Jalani Pengobatan
Petugas darurat dan keamanan memadamkan api di lokasi serangan yang menghantam gedung yang terhubung dengan kedutaan Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, pada 1 April 2024. - Media pemerintah Suriah mengatakan serangan Israel menghantam gedung konsulat Iran di ibu kota pada 1 April , sementara pemantau perang melaporkan delapan orang tewas dan media pemerintah Iran mengatakan seorang komandan senior Korps Garda Revolusi Islam termasuk di antara korban tewas, di tengah meningkatnya ketegangan regional
19:50
15 Agustus 2024

Anggota IRGC Tewas Imbas Pemboman Israel di Suriah, Sempat Dilarikan ke Iran untuk Jalani Pengobatan

Seorang penasihat militer dari Pasukan Dirgantara Garda Revolusi Iran (IRGC), Kolonel Ahmadreza Afshari telah meninggal dunia pada hari ini (15/8/2024).

Penasihat IRGC ini menjadi korban serangan Israel di Suriah.

Awalnya, Afshari mengalami luka-luka akibat serangan udara Israel.

Kemudian akibat luka-lukanya, Afshari sempat dilarikan ke Iran untuk mendapatkan perawatan medis.

Namun sayangnya, kondisi Afshari semakin menurun hingga meninggal dunia hari ini.

Kabar duka ini disampaikan oleh Panglima Tertinggi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).

"Kolonel Ahmadreza Afshari tewas akibat luka-luka yang dideritanya akibat pemboman udara dari koalisi yang melanggar wilayah Suriah," kata Panglima Tertinggi Garda Revolusi Hossein Salami, dikutip dari Asharq Al-Aawsat.

Akan tetapi, Salami tidak memberikan tanggal pasti kapan serangan itu terjadi.

Media Iran hanya mengatakan Afshari mengalami luka-lukanya antara akhir Juli dan awal Agustus.

AS dan Israel telah sama-sama melancarkan serangan terhadap fraksi-fraksi yang bersekutu dengan Iran.

Pengaruh Iran selama ini terhadap negara-negara sekutu yaitu ketika mendukung Presiden Bashar al-Assad dalam perang saudara yang dimulai pada tahun 2011.

Sementara itu, pertama kali Iran meluncurkan drone ke Israel yaitu pada bulan April.

Pada saat itu, serangan ini merupakan serangan balasan atas apa yang disebutnya serangan Israel terhadap kompleks diplomatiknya di Damaskus pada 1 April 2024.

Serangan Israel itu telah menewaskan tujuh perwira Garda Revolusi.

Baru-baru ini, Iran telah bersumpah untuk memberikan hukuman keras kepada Israel sesuai dengan permintaan pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei.

"Perintah pemimpin tertinggi mengenai hukuman berat terhadap Israel dan balas dendam atas darah martir Ismail Haniyeh sudah jelas dan eksplisit dan akan dilaksanakan dengan cara sebaik mungkin," kata Wakil komandan Korps Garda Revolusi Islam, Ali Fadavi, dikutip dari Al Jazeera.

Pembalasan ini dilakukan atas pembunuhan yang dilakukan Israel terhadap pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran pada 31 Juli 2024.

Untuk itu, Iran juga telah menggelar latihan militer besar-besaran.

Latihan militer tersebut digelar selama 5 hari mulai tanggal 9 -13 Agustus 2024.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh wakil gubernur politik Qasr-e Shirin di provinsi Kermanshah, Morad Babakhani.

"Latihan yang dimulai pada Jumat, sedang berlangsung di provinsi barat Kermanshah dekat perbatasan dengan Irak untuk "meningkatkan kesiapan tempur dan kewaspadaan," kata seorang pejabat angkatan bersenjata, dikutip dari Al-Arabiya.

Latihan militer ini digelar menyusul ancaman berulang dari pejabat Iran untuk membalas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait IRGC dan Konflik Iran vs Israel

Editor: Tiara Shelavie

Tag:  #anggota #irgc #tewas #imbas #pemboman #israel #suriah #sempat #dilarikan #iran #untuk #jalani #pengobatan

KOMENTAR