Kontraktor Keamanan AS Ditugaskan untuk Awasi Gencatan Senjata di Gaza
Sejumlah kontraktor keamanan swasta asal Amerika Serikat (AS) telah direkrut untuk membantu menangani kembalinya para pengungsi Palestina ke Jalur Gaza utara yang telah hancur akibat perang. Langkah itu merupakan bagian dari kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. The New York Times melaporkan hal itu Kamis (23/1/2025) dengan mengutip sejumlah pejabat AS yang mengetahui hal tersebut.
Menurut para pejabat itu, yang tidak mau diungkap identitasnya karena tak berwenang membicarakan hal tersebut secara terbuka, para kontraktor sudah siap membantu mengamankan zona utama yang membelah Gaza menjadi dua bagian, yang dikenal sebagai koridor Netzarim. Para kontraktor ditugaskan untuk memeriksa kendaraan yang mengangkut warga Palestina dari wilayah selatan ke utara. Tujuan pemeriksaan adalah mencegah warga membawa senjata dari selatan ke utara Gaza.
Di hari-hari awal perang, militer Israel memerintahkan evakuasi massal di Gaza utara. Militer Israel memaksa ratusan ribu warga Palestina untuk mengungsi ke selatan. Selama berbulan-bulan, tentara Israel berpatroli di koridor Netzarim untuk mencegah warga Palestina kembali ke utara.
Berdasarkan ketentuan gencatan senjata fase pertama yang akan berlangsung 42 hari - kini sudah hampir seminggu - Israel akan mulai menarik sebagian pasukannya pada akhir pekan dan mengizinkan warga Gaza menuju ke utara. Gencatan senjata itu, yang mulai berlaku pada hari Minggu lalu, dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan AS.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah berulangkali mengatakan bahwa Israel tidak akan mengizinkan para kombatan bersenjata kembali ke Gaza utara. Para mediator pun berusaha mencari jalan tengah antara tuntutan keamanan Israel dan persyaratan Hamas terkait penarikan pasukan Israel.
Berdasarkan salinan salah satu lampiran gencatan senjata yang diperoleh The New York Times, warga Gaza yang berjalan kaki akan diizinkan kembali tanpa pemeriksaan. Berdasarkan kesepakatan tersebut, para kontraktor swasta akan mulai memeriksa kendaraan warga Gaza yang menuju ke utara paling cepat pada Sabtu ini.
Namun masih belum jelas kapan mekanisme itu benar-benar akan diterapkan, dan sejumlah pejabat mengatakan pelaksanannya mungkin memerlukan waktu beberapa minggu.
Menurut The New York Times, salah satu perusahaan yang ditugaskan di koridor itu adalah Safe Reach Solutions. Perusahaan itu akan menangani logistik dan perencanaan.
Seorang sumber media itu mengatakan, Safe Reach Solutions akan mengawasi manajemen operasional penyeberangan. Dua perusahaan lainnya – satu dari AS dan satu lagi dari Mesir – akan menangani inspeksi yang sesungguhnya. Belum jelas siapa yang akan mendanai penempatan para kontraktor tersebut.
Kebanyakan dari satu juta lebih pengungsi di Gaza memadati “zona kemanusiaan” yang ditetapkan Israel, yaitu di sepanjang pantai di Al-Mawasi, di Gaza selatan. Di sana mereka menghadapi kesulitan besar dalam mendapatkan makanan, air bersih, dan perlindungan dari cuaca. Mereka hidup dalam kondisi yang sangat buruk.
Sudah berbulan-bulan mereka berharap bisa kembali ke rumahnya di utara – meskipun masih belum jelas berapa banyak dari rumah-rumah itu yang masih berdiri setelah operasi militer Israel tiada henti terhadap Hamas.
“Paling tidak, saya akan mendirikan tenda di reruntuhan,” kata Bilal Kuheil, warga Kota Gaza yang mengatakan rumahnya telah hancur pada hari-hari awal perang.
Israel berharap para kontraktor keamanan swasta itu pada akhirnya akan membentuk inti dari kekuatan internasional yang lebih besar, yang didukung oleh negara-negara Teluk seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, yang akan menguasai Gaza di masa depan, kata dua pejabat yang menjadi sumber New York Times tersebut. Namun, Emirat dan Saudi saat ini tidak terlibat, tambah mereka.
Begitu gencatan senjata berlaku, Hamas, yang memimpin serangan terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 yang kemudian memicu perang, telah mengukuhkan kembali posisinya dengan mengerahkan para kombatannya berparade di jalan-jalan Gaza sebagai unjuk kekuatan. Foto-foto para kombatan berparade itu seperti memupus harapan Israel menyingkirkan kelompok itu, meskipun telah terjadi perang selama 15 bulan yang menewaskan lebih dari 45.000 orang, menurut data pejabat kesehatan Gaza yang dikuasi Hamas.
Tag: #kontraktor #keamanan #ditugaskan #untuk #awasi #gencatan #senjata #gaza