Media Israel: Angkatan Laut Garda Revolusi Iran Punya Rudal-Rudal Baru Berdaya Ledak Tinggi
Sebuah rudal Iran ditampilkan saat parade militer memperingati Hari Quds yang dilaksanakan tiap tahun, pada hari Jumat terakhir bulan suci Ramadhan di Teheran, Iran 29 April 2022. 
23:40
9 Agustus 2024

Media Israel: Angkatan Laut Garda Revolusi Iran Punya Rudal-Rudal Baru Berdaya Ledak Tinggi

Serangan pembalasan Iran sepertinya menjadi topik nomor satu yang paling diwaspadai dan diantisipasi entitas pendudukan Israel.

Media Israel, Jerusalem Post, Jumat (9/8/2024) secara khusus mengulas pernyataan Garda Revolusi Iran yang mengatakan pada Jumat kalau angkatan lautnya memiliki rudal jelajah baru yang dilengkapi dengan hulu ledak berdaya ledak tinggi yang tidak terdeteksi.

Mengutip laporan media pemerintah Iran, Jerusalem Post menyiratkan kecemasan kalau perang besar-besaran yang mengantam Israel akan segera terjadi.

"Pengumuman yang dikeluarkan oleh organisasi keamanan paling kuat di negara itu bertepatan dengan kekhawatiran akan terjadinya perang besar-besaran di Timur Tengah setelah Iran bersumpah untuk membalas pembunuhan Ismail Haniyeh, pemimpin biro politik Gerakan Pembebasan Palestina Hamas, di Teheran pada tanggal 31 Juli," tulis Jerusalem Post.

Seperti diketahui, Iran menyalahkan Israel, sementara Israel tidak membenarkan atau menyangkal keterlibatannya dalam pembunuhan Haniyeh.

“Di dunia sekarang ini Anda harus kuat untuk bertahan hidup, atau menyerah. Tidak ada jalan tengah,” kata komandan tertinggi Garda Revolusi Iran, Mayor Jenderal Hossein Salami.

“Sejumlah besar rudal jelajah telah ditambahkan ke armada angkatan laut Garda Revolusi. Rudal-rudal baru ini memiliki kemampuan hulu ledak berdaya ledak tinggi yang tidak terdeteksi dan dapat menyebabkan kerusakan parah serta menenggelamkan sasaran mereka,” kata Garda Revolusi Iran dalam pernyataannya.

Angkatan Laut Garda Revolusi Iran juga mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa berbagai jenis sistem rudal jarak jauh dan menengah, serta drone pengintai dan radar angkatan laut, telah ditambahkan ke armadanya.

“Sistem ini merupakan salah satu senjata antipermukaan dan bawah permukaan paling mutakhir di angkatan laut Garda Revolusi,” kata pernyataan itu.

Sebuah rudal diluncurkan saat berlangsungnya latihan tahunan Pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC) di wilayah pesisir Teluk Oman dan dekat Selat Hormuz, Iran. Sebuah rudal diluncurkan saat berlangsungnya latihan tahunan Pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC) di wilayah pesisir Teluk Oman dan dekat Selat Hormuz, Iran. (tangkap layar The Jerusalem Post/credit photo: Reuters))

Kemampuan Rudal Iran

Televisi pemerintah Iran pada Jumat, menayangkan beberapa senjata yang militer mereka miliki.

Angkatan Laut Garda Revolusi Iran menambahkan bahwa hanya 210 dari 2.654 sistem yang diperlihatkan karena tidak mungkin untuk mengungkap sistem strategis lainnya karena alasan keamanan.

Iran memiliki salah satu program rudal terbesar di Timur Tengah, dan menganggap senjata tersebut sebagai kekuatan pencegah dan pembalasan yang penting terhadap Amerika Serikat (AS) dan Israel jika terjadi perang.

Menurut Direktur Intelijen Nasional Kantor AS, Iran dipersenjatai dengan rudal balistik dalam jumlah terbesar di kawasan.

Sistem persenjataan Iran dilaporkan tengah disiapkan untuk membalas serangan Israel yang menewaskan pemimpin polit biro Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran, Rabu (31/8/2024). Sistem persenjataan Iran dilaporkan tengah disiapkan untuk membalas serangan Israel yang menewaskan pemimpin polit biro Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran, Rabu (31/8/2024). (Mehr News Agency)

Iran Menunda Serangan Pembalasan ke Israel

Iran disebut menunda serangan balas dendamnya terhadap Israel pasca-tewasnya Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh.

Informasi terakhir, menurut laporan Al Arabiya, pembalasan apapun oleh Iran kepada Israel mungkin ditunda.

Iran diyakini menunggu hasil pertemuan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Jeddah, Arab Saudi.

Menteri Luar Negeri Iran, Ali Bagheri-Kani, diketahui hadir dalam pertemuan luar biasa Komite Eksekutif Menteri Luar Negeri OKI.

Pertemuan tersebut membahas dampak pembunuhan Haniyeh di Teheran pada 31 Juli 2024 lalu.

Kani meminta negara-negara Muslim untuk mendukung hak Iran dalam membela diri terhadap insiden Haniyeh yang disebutnya sebagai "tindakan agresi".

Arab Saudi mendukung posisi Iran, mengatakan pembunuhan Haniyeh merupakan "pelanggaran terang-terangan" terhadap kedaulatan Iran.

Iran diketahui menyalahkan Amerika Serikat (AS) dan Israel atas tewasnya Haniyeh, serta bersumpah untuk "membalas dendam".

Namun, penundaan serangan balas dendam Iran memunculkan pertanyaan.

Pejabat Gedung Putih pada Selasa (6/8/2024), mengatakan yakin pada upaya Joe Biden untuk mencegah perang di Timur Tengah "mungkin membuahkan hasil" dan "Iran mungkin mempertimbangkan kembali rencana balas dendamnya", menurut Washington Post.

"Respons Iran menjadi rumit karena adanya kebingungan atas penyebab kematian Haniyeh. Teheran pada awalnya mengklaim Haniyeh terbunuh oleh rudal Israel."

"Namun, para pejabat mengatakan Teheran telah menyimpulkan secara pribadi bahwa Haniyeh justru terbunuh oleh bom tersembunyi, yang mungkin memicu respons yang berbeda," demikian bunyi artikel tersebut.

Teheran mungkin juga akan terpengaruh oleh unjuk kekuatan AS minggu ini, serta adanya komunikasi rahasia Gedung Putih yang disampaikan melalui kedutaan Swiss di Teheran dan misi Iran di PBB, kata laporan itu.

"Iran memahami dengan jelas bahwa AS tidak goyah dalam membela kepentingan, mitra, dan rakyat kami (merujuk pada hubungan AS dan Israel)."

"Kami telah memindahkan sejumlah besar aset militer ke kawasan itu (Timur Tengah) untuk menegaskan prinsip itu (hubungan dengan Israel)," kata seorang pejabat senior pemerintah kepada David Ignatius dari Washington Post.

Dalam perkembangan lain, raksasa maskapai penerbangan Jerman Lufthansa mengumumkan pada Rabu, mereka akan menghindari penerbangan di wilayah udara Iran dan Irak hingga 13 Agustus.

Langkah itu diambil untuk memperpanjang keputusan sebelumnya karena ketegangan tinggi di Timur Tengah.

Selain itu, Lufthansa telah memperpanjang penangguhan layanannya ke Tel Aviv, Teheran, Beirut, Amman, dan Erbil hingga tanggal yang sama.

Pakistan akan Bantu Iran, Dibantah

Selama acara OKI di Jeddah, Ali Bagheri-Kani bertemu dengan Wakil Perdana Menteri yang juga Menteri Luar Negeri Pakistan, Mohammad Ishaq Dar.

Dalam pertemuan itu, Kani menghargai posisi pemerintah dan rakyat Pakistan dalam mendukung Iran setelah insiden pembunuhan Ismail Haniyeh oleh Israel.

"Israel adalah entitas jahat yang tujuannya bukan hanya Palestina, tapi juga semua negara Islam," kata Kani, dilansir Nour News.

Dar meyakinkan Kani, Pakistan akan menggunakan kapasitas keanggotaannya di masa depan di Dewan Keamanan PBB Untuk mendukung Iran.

Belakangan, kabar ini dibantah otoritas Pakistan.

Khamenei Janjikan Serangan Balas Dendam

Ketegangan di Timur Tengah terjadi menyusul pernyataan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, yang menjanjikan "hukuman keras" bagi Israel sebagai balasan atas kematian Haniyeh.

"Rezim Zionis kriminal dan teroris telah membunuh tamu kami yang terkasih di rumah kami (Iran) dan membuat kami berduka," kata Khamenei dalam sebuah pernyataan, Rabu (31/7/2024), dilansir Al Jazeera.

Ia menambahkan, "rezim Zionis juga menyiapkan dasar untuk hukuman keras bagi dirinya sendiri."

Khamenei juga menegaskan, adalah tugas Iran untuk membalas pembunuhan Haniyeh.

"Kami menganggap bahwa adalah tugas kami untuk membalas darahnya (tewasnya Haniyeh) dalam insiden pahit dan sulit yang terjadi di wilayah Republik Islam ini," kata Khamenei, seraya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Haniyeh dan kelompok Palestina.

Sebagai informasi, Haniyeh tewas diserang di Teheran, Rabu dini hari, dalam perjalanannya menghadiri pelantikan Presiden baru Iran, Masaoud Pezeshkian.

Acara pelantikan Pezeshkian diketahui menjadi kemunculan terakhir Haniyeh.

Selain Haniyeh, pengawal pribadinya yang juga Wakil Komandan Brigade Al-Qassam, Wasim Abu Shaaban, juga tewas dalam serangan itu.

Jenazah Haniyeh dimakamkan di Qatar, Jumat (2/8/2024).

Usai Haniyeh tewas, Hamas menunjuk Yahya Sinwar sebagai Kepala Biro Politik yang baru.

Pasukan Garda Revolusi Iran Pasukan Garda Revolusi Iran (AFP/STR)

Angkatan Darat Iran Juga Janjikan Serangan Mematikan ke Israel

Israel akan segera menghadapi balasan yang kuat atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, ujar Panglima Angkatan Darat Iran Abdolrahim Mousavi pada hari Rabu (7/8/2024), menurut situs berita Iran.

Menurut IFP News, Mousavi berbicara pada sebuah upacara peringatan Hari Jurnalis di Bandar Abbas, sebuah kota pelabuhan Iran Selatan.

"Rezim Zionis akan segera menerima tanggapan yang kuat dan pasti, dan tidak ada keraguan tentang itu," kata Mousavi, menurut IRNA dan Tasnim.

"Jelas bahwa mereka sendiri telah menyadari kecepatan kehancuran mereka sendiri, dan dengan melakukan itu, mereka ingin menyelamatkan diri dari rawa, tetapi mereka jelas tidak dapat menyelamatkan diri mereka dari kehancuran."

"Kami yakin bahwa rezim Israel yang membunuh anak-anak ini sudah mendekati akhir."

"Sejarah menunjukkan bahwa siapa pun yang memerintah dengan penindasan tidak akan tetap berkuasa dan akan segera dilenyapkan."

Mousavi juga memuji pengangkatan Yahya Sinwar sebagai kepala politik baru Hamas pada hari Selasa.

Menurut IRNA, Mousavi menyebut Sinwar sebagai pejuang hebat di era kontemporer.

Mayjen Abdolrahim Mousavi Mayjen Abdolrahim Mousavi (tehrantimes.com)

"Pengangkatan Sinwar sebagai pengganti Haniyeh berarti Israel tidak akan memiliki harapan untuk masa depannya sendiri dan mereka akan runtuh," ujarnya.

Dilaporkan sebelumnya, Hamas menunjuk Yahya Sinwar sebagai pemimpin biro politik baru kelompok tersebut, Al Jazeera melaporkan.

"Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengumumkan terpilihnya Komandan Yahya Sinwar sebagai kepala biro politik gerakan tersebut, menggantikan Komandan Ismail Haniyeh yang telah wafat, semoga Allah mengasihaninya,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan singkat.

Osama Hamdan, seorang pejabat Hamas, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa Sinwar dipilih sebagai kepala baru kelompok Palestina itu dengan suara bulat.

"Ini menunjukkan bahwa Hamas menyadari sifat panggung, dan negosiasi itu dikelola oleh para pemimpin dan Sinwar selalu hadir," kata Hamdan.

"Fakta bahwa Hamas memilih Sinwar sebagai kepala dengan begitu cepat menunjukkan vitalitas Hamas. Tim yang mengikuti negosiasi selama kehadiran Haniyeh akan mengikuti mereka selama kehadiran Sinwar."

"Pengetahuan Sinwar yang akurat tentang pendudukan akan memperkuat posisi negosiasi kami di tahap berikutnya."

Persiapan Serangan Balasan Iran Terhadap Israel

Mengutip The Jerusalem Post, beberapa pejabat Iran bersumpah bahwa mereka akan membalas dendam atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.

Israel kini sedang siaga tinggi menantikan potensi serangan.

Amerika Serikat juga mengirim pasukan tambahan ke wilayah tersebut.

Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) mengatakan pada hari Sabtu (3/8/2024) lalu bahwa balas dendam akan dilakukan secara serius dan pada waktu, tempat, dan cara yang tepat.

Selain itu, kelompok Hizbullah dari Lebanon, dilaporkan juga telah memutuskan untuk meningkatkan target serangannya sebagai respons atas pembunuhan komandannya, Fuad Shukr.

Panglima Hizbullah, Fuad Shukr (kiri), dan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh. Panglima Hizbullah, Fuad Shukr (kiri), dan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh. (Kolase Tribunnews)

"Sampai saat ini, Hizbullah dan rezim [Zionis], dalam kesepahaman yang tidak tertulis, secara praktis mematuhi batasan-batasan tertentu dalam operasi militer mereka, yang berarti membatasi tindakan mereka pada wilayah perbatasan dan zona-zona dangkal, dengan sasaran utama militer,” kata juru bicara delegasi Iran untuk PBB kepada CBS News.

“Namun, serangan rezim terhadap Dahieh di Beirut dan penargetan sebuah bangunan perumahan menandai penyimpangan dari batas-batas ini,” kata juru bicara tersebut.

“Kami mengantisipasi bahwa, dalam tanggapannya, Hizbullah akan memilih target yang lebih luas dan lebih dalam, dan tidak akan membatasi dirinya hanya pada target dan sarana militer.”

(oln/JP/arby/*)

Tag:  #media #israel #angkatan #laut #garda #revolusi #iran #punya #rudal #rudal #baru #berdaya #ledak #tinggi

KOMENTAR