Populer Internasional: 2 Sosok yang Bantu Israel Bunuh Haniyeh - Kedekatan Iran & Korea Utara
Rangkuman berita populer internasional, di antaranya 2 sosok yang bantu pembunuhan Haniyeh rupanya anggota IRGC Iran. 
07:30
8 Agustus 2024

Populer Internasional: 2 Sosok yang Bantu Israel Bunuh Haniyeh - Kedekatan Iran & Korea Utara

Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.

Rincian pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh perlahan terungkap, 2 sosok yang bantu Israel ternyata anggota IRGC.

Sementara itu, Iran tengah mempersiapkan bagaimana membalas Israel atas kematian Haniyeh.

Di sisi lain, kedekatan Iran dan Korea Utara menjadi sorotan.

Selengkapnya, berikut berita populer Internasional dalam 24 jam terakhir.

1. 2 Sosok yang Bantu Israel Bunuh Haniyeh Ternyata Anggota IRGC, Langsung Dievakuasi Mossad dari Iran

Demonstran dari Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina memegang poster bergambar Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh saat demonstrasi di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat, di Jakarta, Sabtu (3/8/2024). Dalam aksinya, demonstran mengutuk pembunuhan terhadap Ismail Haniyeh yang dilakukan Israel dan menuntut Amerika Serikat ikut bertanggung jawab. TRIBUNNEWS/HERUDIN Demonstran dari Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina memegang poster bergambar Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh saat demonstrasi di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat, di Jakarta, Sabtu (3/8/2024). Dalam aksinya, demonstran mengutuk pembunuhan terhadap Ismail Haniyeh yang dilakukan Israel dan menuntut Amerika Serikat ikut bertanggung jawab. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Terungkap sosok yang membantu Israel membunuh Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh.

Sosok itu adalah dua anggota unit keamanan Ansar al-Mahdi dari Korps Garda Revolusi Islam (IRCG), menurut laporan terkini.

Keduanya merupakan warga negara Iran dan direkrut oleh badan mata-mata Israel, Mossad.

Jewish Chronicle, dikutip Anadolu Ajansi, melaporkan dua orang tersebut memperlihatkan gelagat aneh saat mendatangi wisma tamu tempat Haniyeh menginap di Kompleks Saadabad, Teheran.

Diduga, saat itulah mereka memasang bom di kamar tempat Haniyeh biasanya menginap.

BACA SELENGKAPNYA >>>

2. Nasrallah: Membiarkan Israel Menunggu adalah Bagian dari Pembalasan, Ini Juga Pertempuran Psikologis

Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, menyampaikan pidato dalam acara peringatan kematian komandan Fuad Shukr, Selasa (6/8/2024).

Dalam pidatonya, Nasrallah menyinggung mengenai potensi serangan balasan ke Israel atas kematian pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, dan juga Fuad Shukr.

Israel kini dilaporkan terus siaga, mempersiapkan serangan balasan apa yang mungkin diluncurkan Iran atau proksi-proksinya.

Nasrallah menyebut, Israel yang sedang harap-harap cemas menunggu serangan balasan, adalah bagian dari serangan balasan itu sendiri.

"Pertempuran ini juga (bersifat) psikologis," jelas Nasrallah, dikutip dari ynetnews.com.

Nasrallah menambahkan, serangan balasan mungkin datang secara terpisah, atau mungkin dengan seluruh poros (Iran) bersama-sama.

Ia menegaskan, Hizbullah dan Iran memiliki kemampuan untuk menanggapi pembunuhan yang dilakukan Israel.

BACA SELENGKAPNYA >>>

3. Kedekatan Iran & Korea Utara Jadi Sorotan, Barat Cemas Teheran Dipasok Rudal Antarbenua Hwasong-15

Korea Utara dan Iran, keduanya kerap disebut sebagai ‘Negara Sponsor Terorisme’ oleh Amerika Serikat Cs.

Belakangan, kedua negara itu menjadi berita utama seiring menguatnya hubungan bilateral di tengah eskalasi konflik Timur Tengah maupun Asia Timur.

Saat ini, satu kata mendominasi wacana di kalangan militer dan politik Iran dan Korea Utara: Nuklir.

Dalam eskalasi militer yang signifikan, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah mengumumkan pengerahan 250 peluncur rudal balistik taktis baru di sepanjang perbatasan dengan Korea Selatan.

Informasi ini dilaporkan oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) milik pemerintah Korea Utara.

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. Qatar, Arab Saudi, Yordania Tolak Permintaan AS untuk Kirim Pasukan ke Gaza, Mesir-UEA Bersedia

Situs Times of Israel mengabarkan, Yordania menolak permintaan Amerika Serikat (AS) untuk mengirim pasukan mereka berpartisipasi sebagai pasukan penjaga perdamaian setelah perang di Gaza.

"Situs web tersebut mengatakan bahwa Yordania, Qatar, dan Arab Saudi menolak permintaan Amerika Serikat untuk menyumbangkan pasukan ke pasukan penjaga perdamaian pasca-perang di Gaza," tulis laporan itu dikutip Khaberni, Rabu (7/8/2024).

Situs tersebut mengindikasikan, Mesir dan Uni Eemirat Arab (UEA) menyatakan kesediaan mereka untuk berpartisipasi dalam upaya ini.

Laporan itu menambahkan, "Kairo dan Abu Dhabi memiliki serangkaian syarat, termasuk pasukan penjaga perdamaian menjadi bagian dari inisiatif yang pada akhirnya mengarah pada solusi dua negara, namun ditolak oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu".

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Editor: Suci BangunDS

Tag:  #populer #internasional #sosok #yang #bantu #israel #bunuh #haniyeh #kedekatan #iran #korea #utara

KOMENTAR