Hamas Siap Dialog dengan Pemerintahan Trump, Beri Pujian soal Gencatan Senjata di Gaza
Presiden AS Donald Trump. Hamas menyatakan siap mencapai kesepahaman dengan pemerintahan Donald Trump. 
16:10
21 Januari 2025

Hamas Siap Dialog dengan Pemerintahan Trump, Beri Pujian soal Gencatan Senjata di Gaza

- Kelompok militan Palestina, Hamas, di Jalur Gaza siap terlibat dalam dialog dengan Amerika Serikat (AS) dan pemerintahan barunya di bawah Presiden Donald Trump.

Hal ini sebagaimana disampaikan seorang pejabat senior Hamas, Mousa Abu Marzouk.

Anggota kantor politik Hamas itu mengatakan kelompoknya siap mencapai kesepahaman dengan pemerintahan Donald Trump.

"Siap untuk berdialog dengan Amerika dan mencapai kesepahaman dalam segala hal," katanya kepada The New York Times pada Minggu (19/1/2025).

Abu Marzouk menambahkan, Hamas siap menyambut utusan dari pemerintahan Trump ke Jalur Gaza.

"Ia dapat datang dan menemui rakyat serta mencoba memahami perasaan dan keinginan mereka, sehingga posisi Amerika dapat didasarkan pada kepentingan semua pihak dan bukan hanya satu pihak," jelasnya.

Abu Marzouk juga memuji Donald Trump karena membantu mengamankan perjanjian gencatan senjata di Gaza antara Hamas dan Israel.

"Tanpa desakan Presiden Trump untuk mengakhiri perang dan pengiriman perwakilan yang menentukan, kesepakatan ini tidak akan terjadi," imbuh dia.

Adapun Abu Marzouk (74) yang saat ini tinggal di Qatar, adalah penduduk asli Gaza dan mantan penduduk Virginia.

Pernyataan Abu Marzouk muncul beberapa jam setelah gencatan senjata antara Israel dan Hamas berlaku di Jalur Gaza, bertepatan dengan pelantikan pemerintahan baru di Gedung Putih.

Tidak jelas apakah kata-kata Abu Marzouk mencerminkan konsensus luas di antara kelompok militan di Gaza, yang melancarkan serangan lintas perbatasan terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.

Trump 'Tidak Yakin' Kesepakatan Akan Berhasil

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengatakan, dia tidak yakin kesepakatan gencatan senjata di Gaza akan terwujud, meskipun telah menggembar-gemborkan diplomasinya untuk mengamankannya menjelang pelantikannya.

Ketika ditanya oleh seorang reporter saat kembali ke Gedung Putih apakah kedua pihak akan mempertahankan gencatan senjata dan melanjutkan perjanjian, Trump berkata, "Saya tidak yakin."

"Itu bukan perang kita; itu perang mereka. Tapi saya tidak yakin," kata Trump, Senin (20/1/2025), dilansir Arab News.

Namun, Trump mengatakan ia yakin Hamas telah "dilemahkan" dalam perang yang dimulai dengan serangan tak terduga pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel.

"Saya melihat gambar Gaza. Gaza seperti lokasi pembongkaran besar-besaran," lanjut Trump.

Diketahui, Israel dan Hamas pada hari Minggu mulai melaksanakan kesepakatan gencatan senjata yang mencakup pertukaran sandera dan tahanan.

Rencana tersebut awalnya diuraikan oleh Presiden AS saat itu, Joe Biden, pada bulan Mei dan didorong setelah diplomasi bersama yang tidak biasa oleh utusan Biden dan Trump.

Trump, sambil mendorong kesepakatan itu, juga telah menjelaskan bahwa ia akan dengan teguh mendukung Israel.

Dalam salah satu tindakan pertamanya, ia mencabut sanksi terhadap pemukim ekstremis Israel di Tepi Barat yang dijatuhkan oleh pemerintahan Biden atas serangan terhadap warga Palestina.

Pasukan Israel (IDF) dalam agresi militer mereka ke jalur Gaza. Per Minggu (19/1/2025), gencatan senjata antara Israel dan Hamas terjadi dalam kerangka pertukaran tahanan dalam tiga fase. Pasukan Israel (IDF) dalam agresi militer mereka ke jalur Gaza. Per Minggu (19/1/2025), gencatan senjata antara Israel dan Hamas terjadi dalam kerangka pertukaran tahanan dalam tiga fase. (khaberni/tangkap layar)

Perkembangan Terkini Konflik Palestina Vs Israel

Dikutip dari Al Jazeera, Jalur Gaza telah menyaksikan masuknya bantuan kemanusiaan yang signifikan seiring gencatan senjata antara Israel dan Hamas, namun jumlah tersebut masih "belum memenuhi lautan kebutuhan" di sana, menurut tim Al Jazeera di lapangan.

Pertahanan Sipil Gaza mengatakan krunya menemukan 66 mayat lagi dari bawah reruntuhan di Gaza kemarin.

Pemukim Israel telah melakukan serangan dan tindakan agresi di seluruh Tepi Barat yang diduduki, sementara puluhan warga Palestina telah ditangkap dalam serangan militer.

Penembak jitu Israel telah menembak dan membunuh tiga warga Palestina, termasuk seorang anak kecil, di Rafah di Gaza selatan, meskipun ada gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan mengatakan 915 truk bantuan memasuki Jalur Gaza pada hari kedua kesepakatan gencatan senjata.

Pertahanan Sipil Palestina mengatakan 137 mayat telah ditemukan di Rafah sejak dimulainya gencatan senjata.

Tentara Israel menangkap puluhan warga Palestina di dekat Qalqilya di Tepi Barat yang diduduki, beberapa jam setelah membebaskan 90 warga Palestina dalam kesepakatan pertukaran.

Pemukim Israel membakar rumah-rumah Palestina setelah melancarkan serangan kekerasan terhadap desa Funduq dan Jinsafut, di Tepi Barat yang diduduki.

Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan 21 warga Palestina terluka selama serangan Israel di Tepi Barat yang diduduki, termasuk akibat gas air mata dan "pemukulan hebat".

Perang Israel di Gaza telah menewaskan sebanyak 47.035 warga Palestina dan melukai 111.091 orang sejak 7 Oktober 2023.

Setidaknya 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas hari itu dan lebih dari 200 orang ditawan.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Editor: Pravitri Retno W

Tag:  #hamas #siap #dialog #dengan #pemerintahan #trump #beri #pujian #soal #gencatan #senjata #gaza

KOMENTAR