Rusia Peringatkan Kerusakan Lingkungan Parah akibat Tumpahan Minyak di Laut Hitam Sebulan Lalu
Tumpahan Minyak dari Kapal Tanker di Rusia Cemari Laut Hitam. Update terkait dua kapal tanker minyak Rusia, Volgoneft 212 dan Volgoneft 239, rusak akibat badai besar yang melanda Selat Kerch sebulan lalu. 
06:10
14 Januari 2025

Rusia Peringatkan Kerusakan Lingkungan Parah akibat Tumpahan Minyak di Laut Hitam Sebulan Lalu

Rusia memperingatkan akan kerusakan lingkungan yang parah akibat tumpahan minyak di Laut Hitam, yang terjadi sebulan lalu.

Dua kapal tanker minyak Rusia, Volgoneft 212 dan Volgoneft 239, rusak akibat badai besar yang melanda Selat Kerch, sebuah wilayah yang memisahkan Rusia dan Krimea yang diduduki.

Badai tersebut menyebabkan tumpahan minyak besar-besaran di Laut Hitam.

Kedua kapal tersebut membawa sekitar 9.200 ton bahan bakar minyak berat, yaitu mazut.

Kapal Volgoneft 212 terbelah menjadi dua setelah haluannya robek akibat badai, dan sekitar 3.700 ton mazut tumpah ke laut.

Sementara itu, Volgoneft 239 kandas di dekat pantai, memicu kekhawatiran lebih lanjut akan dampak lingkungan dari tumpahan minyak tersebut.

Video yang dilacak oleh CNN, menunjukkan gelombang hitam yang berisi mazut terlihat mengalir ke pantai-pantai di sekitar wilayah Krasnodar, termasuk daerah sekitar Anapa dan Novorossiysk.

Video juga menunjukkan seekor burung yang tertutup minyak, kesulitan untuk terbang akibat sayapnya yang tercemar.

Burung-burung yang terkontaminasi mazut ditemukan mati.

Ada laporan tentang kematian massal lumba-lumba yang diduga terkait dengan tumpahan tersebut.

"Situasinya benar-benar kritis," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, seperti yang dilaporkan oelh kantor berita Rusia, yang dikutip The Guardian.

"Sayangnya, saat ini belum bisa dihitung seberapa parah kerusakan lingkungannya, tetapi para ahli terus berupaya mengatasinya," katanya.

Mazut, yang merupakan bahan bakar minyak berat, sangat berbahaya bagi kehidupan laut dan burung, karena mengganggu sistem pernapasan mereka dan meracuni kulit serta tubuh mereka.

Keadaan Darurat

Gubernur Krimea yang ditunjuk Moskow, Sergei Aksionov, mengatakan di Telegram, ia telah mengumumkan keadaan darurat "karena tumpahan produk minyak di selat Kerch".

Kementerian Perhubungan Rusia mengatakan pada Sabtu (11/1/2025), "semua wilayah perairan tercemar yang telah diidentifikasi telah dibersihkan"dan "tidak ada pencemaran berulang yang terdeteksi".

Sementara, Menteri Situasi Darurat, Alexander Kurenkov, bersikap lebih hati-hati.

"Ancaman kebocoran bahan bakar minyak baru di Laut Hitam dari kapal tanker dan tumpahan di pantai masih ada," ucapnya.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, awal bulan ini menyebut tumpahan minyak sebagai bencana ekologi.

Relawan Bergerak Bersihkan Tumpahan Minyak

Ribuan relawan telah dimobilisasi untuk operasi pembersihan yang dikritik tidak memadai oleh beberapa ilmuwan Rusia.

Kementerian Darurat Rusia melaporkan lebih dari 8.500 orang, termasuk staf dan relawan, dikerahkan untuk membersihkan tumpahan minyak.

Upaya pembersihan terhambat oleh cuaca buruk dan kekurangan sumber daya.

Para relawan mengeluhkan mereka tidak mendapatkan cukup dukungan dari pemerintah.

Beberapa relawan mengungkapkan mereka terpaksa membeli alat pelindung, seperti respirator sendiri karena tidak ada perlindungan yang disediakan.

Aktivis lingkungan mencatat, banyak informasi yang tidak transparan mengenai skala tumpahan minyak ini.

Kerusakan lingkungan akibat tumpahan minyak ini diperkirakan mencapai antara 30 hingga 50 miliar rubel (sekitar $298 hingga $497 juta).

Para aktivis lingkungan juga memperingatkan, bencana ini dapat mengancam ekosistem Laut Hitam dalam jangka panjang.

Potensi kerusakan yang jauh lebih besar bagi kehidupan laut dan burung air di wilayah tersebut, The Moscow Times melaporkan.

Greenpeace Ukraina melaporkan, setidaknya 60 kilometer garis pantai telah tercemar oleh minyak.

Beberapa kota di wilayah tersebut telah mengumumkan keadaan darurat.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Editor: Pravitri Retno W

Tag:  #rusia #peringatkan #kerusakan #lingkungan #parah #akibat #tumpahan #minyak #laut #hitam #sebulan #lalu

KOMENTAR