Warga Palestina Ditembak Mati Komandan IDF setelah Dipaksa jadi Tameng Israel di Khan Younis
Peristiwa ini diungkapkan oleh sebuah situs jurnalisme investigasi independen, The Hottest Place in Hell pada hari Rabu (8/1/2025).
Menurut laporan tersebut, pria Palestina itu digunakan oleh pasukan pendudukan Israel sebagai perisai manusia selama penggeledahan di beberapa gedung di Khan Younis.
Setelah penggeledahan selesai, seorang komandan dari Brigade Nahal melaporkan menembak pria tersebut hingga terbunuh, dikutip dari Al Mayadeen.
Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa pria Palestina tersebut sebenarnya memiliki izin resmi untuk berada di wilayah yang sedang digeledah.
Namun komandan militer Israel mengklaim tidak mengetahui bahwa pria tersebut diizinkan berada di area itu.
Hingga akhirnya mengeluarkan senjata dan menembaknya begitu ia mengetahui bahwa pria itu adalah warga Palestina.
Setelah mengatahui adanya laporan tersebut, militer Israel mengklaim akan menyelidiki.
"Insiden tersebut diselidiki oleh komandan brigade, dan temuannya telah diterapkan selama operasi pasukan saat ini," kata pernyataan tentara Israel, dikutip dari The New Arab.
Peristiwa ini kembali memicu perhatian terhadap penggunaan warga sipil sebagai perisai manusia oleh militer Israel.
Pasalnya, ini bukan pertama kalinya Israel menjadikan manusia sebagai tameng.
Sejak tahun 2002, Israel telah menerapkan praktek ini di Tepi Barat.
IDF memaksa warga Palestina untuk mendampingi tentara selama operasi militer, yang seringkali ditempatkan pada posisi yang mengancam jiwa.
Pada bulan Agustus, surat kabar Israel Haaretz melaporkan bahwa militer Israel telah menggunakan warga Palestina sebagai perisai manusia selama pencarian bangunan di Gaza
Tak peduli dengan nasib warga Palestina, IDF mengaku langkah ini dilakukan demi menyelamatkan nyawa mereka sendiri.
"Hidup kami lebih penting daripada hidup mereka," demikian yang dilaporkan dikatakan kepada para prajurit.
Taktik perisai manusia ini bertentangan dengan hukum internasional, termasuk Konvensi Jenewa, yang secara tegas melarang perlakuan semacam ini terhadap warga sipil dalam konflik bersenjata.
Penggunaan perisai manusia oleh pasukan Israel semakin mendapat sorotan di tengah perang yang sedang berlangsung di Gaza.
Telah terjadi banyak insiden warga Palestina diikat ke kendaraan tempur Israel di Gaza.
Meskipun telah ada berbagai peringatan, Israel terus mengabaikannya.
Konflik Palestina vs Israel
Israel telah melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Mereka mengabaikan resolusi DK PBB yang menuntut gencatan senjata segera dan terus melancarkan serangan tanpa henti hingga saat ini.
Serangan Israel ini telah menewaskan lebih dari 46.000 warga Palestina.
Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.
Sejak saat itu, militer Israel telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza, mengusir hampir seluruh penduduknya yang berjumlah 2,3 juta orang dari rumah mereka.
(Tribunnews.com/Farrah)
Tag: #warga #palestina #ditembak #mati #komandan #setelah #dipaksa #jadi #tameng #israel #khan #younis