3 Sandera Israel Tewas, Ibu Korban Tuduh IDF Bunuh Mereka Pakai Bom Gas
Dari kiri ke kanan: Ron Sherman, Nick Beiser, Elijah Toledano. Mereka adalah tiga sandera Israel yang ditahan oleh Hamas. Jenazah ketiganya ditemukan oleh Israel di Gaza pada Jumat (15/12/2023). Setelah diidentifikasi, Israel memastikan mereka adalah warganya yang disandera oleh Hamas. IDF tidak bisa menemukan penyebab kematian mereka. 
08:00
18 Januari 2024

3 Sandera Israel Tewas, Ibu Korban Tuduh IDF Bunuh Mereka Pakai Bom Gas

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) tidak dapat menemukan penyebab kematian tiga sandera warga Israel yang ditemukan di Jalur Gaza pada Desember 2023 lalu.

Tiga sandera itu adalah Sersan Ron Sherman (19), Kopral Nick Beiser (19), dan Elijah Toledano (28).

“Perwakilan tentara Israel mendatangi keluarga dua tentara yang ditangkap, Sersan Ron Sherman dan Kopral Nick Beiser, untuk memberi tahu mereka tentang temuan mengenai kematian mereka di penawanan Hamas pada Selasa (16/1/2024) malam," lapor The Jerusalem Post, Rabu (17/1/2024).

Namun, IDF memberi tahu keluarga dua sandera militer itu bahwa tidak dapat menemukan penyebab kematian mereka, dikutip dari ABC News.

Tidak Ditemukan Luka pada Tubuh Mereka

Laporan patologis dari mayat ketiga sandera tidak menunjukkan tanda-tanda trauma atau tembakan pada tubuh mereka.

Kematian mereka juga tidak dapat dikesampingkan atau dikonfirmasi apakah mereka terbunuh karena mati lemas, keracunan atau karena serangan IDF atau Hamas.

“Mengingat kondisi jenazah, penyebab kematian tidak dapat ditentukan, dan pada tahap ini tidak dapat dikesampingkan atau dipastikan bahwa mereka terbunuh akibat mati lemas atau keracunan,” kata IDF dalam pernyataannya, Rabu (17/1/2024).

"Sampel diambil untuk melakukan tes toksikologi lebih lanjut, yang mungkin akan mengungkap rincian lebih lanjut nanti," lanjutnya.

Ibu Ron Sherman Tuduh IDF Pakai Gas Beracun

Ibu Ron Sherman menerbitkan sebuah postingan pada Selasa (16/1/2024) malam, menuduh tentara Israel secara keliru membunuh putranya.

“Tentara Israel mengisi terowongan tempat dia ditahan dengan gas, yang menyebabkan kematian putranya karena keracunan," kata ibu Ron Sherman.

"Ron mencoba menghirup udara, tapi dia hanya menghirup racun tentara Israel," lanjutnya.

Sang ibu menyatakan dia menemukan beberapa jari anaknya juga terjepit, tampaknya karena upaya putus asa untuk keluar dari kuburan racun yang dikuburkan oleh tentara Israel ketika dia mencoba menghirup udara, namun dia hanya menghirup racun tentara Israel.

"Tidak ada masa depan bagi negara ini jika ini adalah apa yang mereka lakukan setelah mereka meninggalkannya pada hari Sabtu (7/10/2023) itu," lanjutnya.

Ia bertanya-tanya apa yang akan terjadi jika yang diculik oleh Hamas adalah keluarga Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, atau Kepala Staff IDF Herzi Halevy.

"Apa keputusan yang akan diambil jika putra Bibi ada di terowongan atau cucu Gallant? Atau putra Herzi Halevy? Apakah mereka juga akan diracuni oleh bom gas?” tambah sang ibu.

Saat ini, IDF telah mengambil sampel untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Penemuan Mayat 3 Sandera di Jabalia

Sebelumnya, tentara Israel menemukan mayat ketiga sandera dari terowongan Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas) di Jabalia pada 15 Desember 2023.

Penyelidikan IDF menyimpulkan, mereka tidak mengetahui ada sandera di daerah itu saat mereka menyerang terowongan tempat Ahmed Randour, komandan Hamas di wilayah itu, yang terbunuh sebulan sebelumnya.

"Di dekat lokasi jenazah mereka, tentara pendudukan menyerang sebuah terowongan di mana komandan Divisi Qassam Utara, Ahmed Al-Ghandour, menjadi martir," lapor ABC News.

Ketiga mayat sandera ditemukan setelah IDF menyisir terowongan itu setelah menyelesaikan misi untuk membunuh Ahmed Randour.

Juru bicara Brigade Al-Qassam, Abu Ubaida, pernah mengatakan bahwa Israel membunuh ketiga sandera itu.

“Meskipun kami sangat ingin menyelamatkan nyawa mereka, (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu masih bersikeras untuk membunuh mereka,” kata Abu Ubaida, Kamis (21/12/2023).

"Ketiganya dibunuh oleh senjata tentara Anda (Israel),” tambahnya, tanpa menyebutkan secara spesifik tempat atau bagaimana mereka terbunuh.

Hamas Palestina vs Israel

Setelah Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), Israel mengebom sebagian besar Jalur Gaza, menewaskan warga sipil, mencegah masuknya air, makanan, obat-obatan, dan bahan bakar.

Israel memperkirakan masih ada kurang lebih 137 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza setelah pertukaran sandera pada akhir November 2023, yang menukar 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina.

Hamas menolak untuk mengungkap jumlah sandera militer dan sipil yang masih ditahan di Jalur Gaza.

Jumlah kematian warga Palestina di Jalur Gaza terhitung 24.285 hingga Rabu (17/1/2024) dan 1.200 kematian di wilayah Israel, yang direvisi oleh Israel menjadi 1.147.

Tercatat 360 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Kamis (18/1/2023).

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Editor: Nuryanti

Tag:  #sandera #israel #tewas #korban #tuduh #bunuh #mereka #pakai

KOMENTAR