Tangis Haru Mary Jane Dipeluk 2 Putranya Saat Tiba di Filipina
Mary Jane Veloso , warga Filipina yang dijatuhi hukuman mati di Indonesia yang menghabiskan hampir 15 tahun di penjara karena tersangkut perdagangan narkoba, telah tiba dengan selamat di Filipina.
“Penerbangan yang berangkat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Jakarta pada pukul 12:05 dini hari itu menandai berakhirnya babak mengerikan dalam kehidupan Veloso,” kata Direktur Jenderal Biro Pemasyarakatan (BuCor) Filipina Gregorio Pio Catapang Jr .
Selama penerbangan, Catapang mencatat Mary Jane Veloso "tidak diborgol atau dikenakan alat penahan apa pun".
Catapang menambahkan bahwa Mary Jane Veloso “tidak berniat melarikan diri atau melukai dirinya sendiri karena dia ingin kembali ke Filipina.”
Dari bandara, Mary Jane Veloso diangkut ke Lembaga Pemasyarakatan untuk Wanita (CIW) di Kota Mandaluyong.
"Dimana a dia akan ditempatkan di Pusat Penerimaan dan Diagnostik untuk karantina selama 5 hari dan orientasi selama 55 hari, evaluasi diagnostik, dan klasifikasi keamanan awal,” kata dia.
Tangis Haru Bertemu 2 Anaknya
Mary Jane juga akhirnya bersatu kembali dengan keluarganya di Manila setelah 15 tahun terpisah dari mereka.
Mary Jane untuk pertama kalinya didekati dua putranya yang kini mulai beranjak remaja.
Dua putranya itu membawa bunga dan memeluk ibu mereka Mary Jane.
Pertemuan mereka hanya sesaat setelah Mary Jane dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan untuk Wanita (CIW) di Kota Mandaluyong.
Mary Jane juga sempat bertemu dengan seluruh keluarganya, termasuk orang tuanya, Cesar dan Celia.
Keluarga Mari Jane Veloso telah memohon kepada Presiden Filipina Ferdinand "Bongbong" Marcos untuk memberikan pengampunan membebaskannya dari rencana penjara seumur hidup di Filipina.
Mary Jane: Aku Cinta Indonesia
Mary Jane Veloso tampak berlinang air mata saat menceritakan perjalanan hidupnya sepanjang mendekam di penjara di Lapas Yogyakarta.
Mary Jane sempat menjalani kurang lebih 15 tahun hukuman penjara hingga ditetapkan sebagai terpidana mati terkait kasus narkotika.
Kasus yang menimpa Mary Jane mendapatkan banyak perhatian publik karena diduga dia korban sindikat perdagangan internasional.
Dalam konferensi pers jelang pemulangannya ke Fililina, Mary tampak menangis saat menyampaikan ucapan terimakasih terhadap Presiden RI Prabowo Subianto, Menko Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, yang telah menyerahkan kasusnya ke Pemerintah Filipina.
"Saya mengucap syukur dan berterima kasih kepada Tuhan. Akhirnya doa-doa Mary sudah dijawab hari ini, di mana nanti saya akan kembali ke negara saya," kata Mary Jane, di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (17/12/2024) sesaat sebelum berangkat ke Filipina.
Baca juga: Terpidana Mati Mary Jane Bisa Makan Burger hingga Video Call di Bandara Soekarno-Hatta
Mary Jane menuturkan, selama hampir 15 tahun dirinya berpisah dengan keluarganya di Filipina.
Masa penahanan yang cukup lama itu, kata Mary, hingga membuat dia fasih berbahasa Indonesia dan Jawa.
Oleh karena itu, ia juga mengaku sedih karena harus meninggalkan Indonesia. Mary menyebut, Indonesia sudah menjadi rumah keduanya.
"Saya mohon untuk semua, doain Mary ya. Supaya Mary mendapatkan yang terbaik. Pokok e aku kuat (pokonya harus kuat). Harus," tutur Mary.
Mengekspresikan rasa cintanya kepada Indonesia, Mary Jane sempat menyanyikan bait terakhir lagu Kebangsaan 'Indonesia Raya'.
Ia kemudian menutup kesempatan berbicaranya tersebut dengan menyampaikan kalimat "Cinta Indonesia," sambil mengangkat kedua tangannya dan membentuk gesture hati.
"Aku mengucapkan terima kasih untuk Indonesia, dan pasti aku cinta Indonesia," ungkap Mary Jane.
Tag: #tangis #haru #mary #jane #dipeluk #putranya #saat #tiba #filipina