Tak Hanya Pasok Senjata, Korut Dilaporkan Latih Pejuang Hamas, Hizbullah, & Houthi
Gambar yang dirilis Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara melalui KNS pada 31 Desember 2023 ini menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sedang mengikuti Sidang Pleno ke-9 Komite Sentral Partai Pekerja Korea (WPK) ke-8. di gedung markas besar Komite Sentral Partai di Pyongyang. 
00:40
18 Januari 2024

Tak Hanya Pasok Senjata, Korut Dilaporkan Latih Pejuang Hamas, Hizbullah, & Houthi

- Korea Utara (Korut) dilaporkan memasok senjata kepada kelompok Hamas, Hizbullah, dan Houthi.

Tak hanya itu, Korut juga dikabarkan melatih anggota Hamas hingga Houthi.

Melansir dari The Jerusalem Post, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengaku menemukan banyak senjata buatan Korut di Jalur Gaza di tengah perang Hamas-Israel.

Kemudian, pada tanggal 16 Oktober 2023 Duta Besar Israel untuk Korea Selatan (Korsel), Akiva Tor, mengungkapkan keprihatinannya atas penggunaan senjata Korut oleh Hamas untuk melawan Israel.

Dia selanjutnya bersumpah akan menghancurkan senjata buatan Korut yang ada di Gaza.

Sehari berselang seorang pejabat senior di militer Korsel mengklaim Hamas punya hubungan dengan militer Korut.

"Hamas diyakini punya kaitan secara langsung atau tidak langsung dengan militer Korut dalam berbagai bidang, misalnya perdagangan senjata, panduan taktis, dan pelatihan," kata pejabat itu.

Akan tetapi, hal itu dibantah oleh kantor berita pemerintah Korut, KCNA.

KCNA menyebut kabar hubungan antara Korut dan Hamas itu sekadar rumor palsu yang tidak berdasar.

Gambar yang dirilis tentara Israel pada 12 Januari 2024 memperlihatkan tentara Israel di Jalur Gaza di tengah pertempuran antara Israel dan kelompok Hamas. Gambar yang dirilis tentara Israel pada 12 Januari 2024 memperlihatkan tentara Israel di Jalur Gaza di tengah pertempuran antara Israel dan kelompok Hamas. (Tentara Israel / AFP)

Kantor berita itu kemudian menuding Amerika Serikat (AS) membuat konspirasi yang bertujuan untuk mengalihkan perhatian atas keterlibatannya dalam perang Israel-Hamas.

Di sisi lain, IDF mengaku menemukan granat berpeluncur roket jenis F-7 buatan Korut dari gudang senjata Hamas.

Selain itu, Israel menemukan peluru artileri Bang-122 buatan Korut di perbatasan Israel-Gaza.

Israel juga menyebut Hamas memiliki peluncur roket ukuran 122 mm.

Sejarah hubungan

Menurut LSM bernama Stimson, Korut punya rekam jejak hubungan yang panjang dengan Iran dan Suriah.

Teknologi militer Korut disebut telah sampai ke tangan Hamas, Hizbullah, dan Houthi.

Sejak perang Hamas-Israel meletus tanggal 7 Oktober 2023, media pemerintah Korut mulai menyuarakan kekerasan yang dilakukan oleh tentara Israel.

Surat kabar resmi Komite Pusat Partai Buruh Korut, Rodong Sinmun, mengatakan masyarakat dunia mempercayai bahwa tindak kejahatan yang dilakukan Israel secara terus-menerus telah menyebabkan terjadinya perang.

Korut sendiri sudah lama menganggap Israel sebagai "negara satelit imperialis".

Di samping itu, Korut mengakui kedaulatan Palestina atas seluruh wilayah Israel saat ini, kecuali Dataran Tinggi Golan.

Dalam perang di Gaza tahun 2008—2009 dan 2014, Korut mengatakan Israel telah melakukan kejahatan kemanusiaan.

Adapun pada tahun 1970-an dan 1980-an, Yasser Arafat yang menjadi pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina menerima senjata dari pemimpin Korut, Kim Il Sung.

Menurut laporan Stimson, intelijen militer Korut melatih Komandan Front Pembebasan Palestina bernama George Habash.

Hubungan antara Korut dan Palestina melemah mulai akhir Perang Dingin hingga tahun 2007.

Namun, hubungan keduanya menguat pada tahun 2014 setelah ada Operasi Perlindungan Perbatasan. Kala itu Hamas mengandalkan bantuan militer Korut.

Transaksi pembelian peralatan militer oleh Hamas itu disebut dilakukan melalui pihak ketiga di Lebanon.

Pada bulan Mei 2021 ada sejumlah roket F-7 milik Berigade Izz ad-Din al-Qassam Hamas.

Transfer senjata dari Korut ke Hamas sebagian besar melalui pihak ketiga.

Ada kemungkinan besar senjata itu dari Korut kemudian berpindah ke Iran, selanjutnya ke Sudan, dan kemudian ke Mesir. Dari Mesir, senjata itu dibawa ke Gaza lewat terowongan Hamas.

Korut melatih Hizbullah dan Houthi

Korut juga punya sejarah kerja sama dengan kelompok Hizbullah di Lebanon dan Houthi di Yaman.

Pada tahun 1980-an personel Hizbullah tiba di Korut untuk mendapat pelatihan militer.

Pada tahun 2000-an para pelatih dari Korut datang ke Lebanon untuk melatih Hizbullah membangun bunker bawah tanah.

Terowongan Hizbullah yang berada di perbatasan Israel-Lebanon disebut dibangun dengan bantuan Korut.

Tidak hanya itu, Korut diduga mengirimkan roket Grad dan Katyusha kepada Hizbullah.

Korut juga membantu Iran membuat beberapa jenis roket yang kemudian dikirimkan kepada Hizbullah.

Menurut intelijen Korut, pada bulan Juli 2015 Houthi menembakkan 20 rudal Scud buatan Korut ke Arab Saudi.

Houthi diduga merampas rudal itu di medan tempur. Rudal itu awalnya dibeli oleh Angkatan Bersenjata Yaman dari Korut tahun 2002.

Setahun berselang Houthi mengundang pejabat Korut untuk bertemu di Damaskus, Suriah, guna membahas transfer teknologi.

(Tribunnews/Febri)

Tag:  #hanya #pasok #senjata #korut #dilaporkan #latih #pejuang #hamas #hizbullah #houthi

KOMENTAR