Gedung Putih Dorong Ukraina Turunkan Usia Wajib Militer jadi 18 Tahun
Usulan ini ditujukan untuk mengatasi kehilangan tenaga kerja di wilayah Donbas, di mana pasukan Rusia telah menunjukkan kemajuan signifikan.
"Yang dibutuhkan saat ini adalah tenaga kerja," ujar pejabat yang tidak disebutkan namanya tersebut kepada wartawan di Washington, dikutip dari Al Jazeera.
Ini mencerminkan situasi mendesak di lapangan, di mana tambahan personel dinilai dapat memberikan dampak signifikan.
Namun, di tengah seruan tersebut, para petinggi Ukraina belum menunjukkan ketertarikan untuk membahas masalah ini.
Seorang sumber dari Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina menyatakan, "Tidak ada pertemuan yang diadakan untuk membahas masalah ini. Tidak ada usulan untuk menurunkan usia wajib militer."
Kyiv secara resmi merespon dengan penolakan.
Ukraina beralasan bahwa peralatan militer dari Barat yang dijanjikan belum tiba dengan tepat waktu.
Di tengah kritik tersebut, penting untuk melihat kondisi demografi Ukraina.
Sebelum runtuhnya Soviet pada tahun 1991, populasi Ukraina mencapai 50 juta jiwa.
Saat ini, angka kelahiran di kalangan wanita Ukraina berada di salah satu tingkat terendah di Eropa.
Lebih dari 6 juta warga Ukraina kini hidup di Krimea yang dianeksasi, sementara jutaan lainnya telah melarikan diri ke Eropa dan tempat lainnya.
Dengan lebih dari 81 persen wilayah Ukraina dikuasai Kyiv sebelum perang, situasi ini menunjukkan tantangan besar dalam mencukupi kebutuhan sumber daya manusia di medan perang.
Di tengah hiruk-pikuk ini, suara seorang ibu, Serhiy Neela, menggugah emosi.
Ia menyatakan keberatan terhadap penurunan usia wajib militer, mengungkapkan rasa khawatirnya: "Orang yang lebih muda belum berkembang secara mental. Mereka akan menyerang senjata musuh tanpa berpikir."
Ucapan ini mencerminkan kecemasan mendalam banyak orangtua di Ukraina yang takut akan keselamatan anak-anak mereka di medan perang yang keras.
Tidak hanya ibu, seorang pakar militer juga menyoroti aspek lain dari desakan Gedung Putih.
Ivan Tymochko, kepala Dewan Cadangan Angkatan Darat, menyatakan bahwa ini seperti pemerasan.
"Jika Anda tidak menurunkan usia wajib militer kami, kami akan membahas pasokan senjata tertentu," ujarnya, menunjukkan tekanan yang dirasakan Ukraina di tengah ketegangan internasional.
Pendapat Pemuda Ukraina
Vladislav, seorang pemuda berusia 20 tahun yang pernah mengajukan diri untuk bergabung dengan tentara, memberikan pandangan yang berbeda.
Ia menganggap penurunan usia wajib militer dari 25 menjadi 18 tahun sebagai ide yang buruk.
Dengan pengalaman traumatis dari pengalaman tempurnya, ia berkata, "Itu menakutkan. Saya sudah melihat banyak hal. Saya punya masalah dengan kepala saya."
Sementara ia memahami kemungkinan mendaftar sebagai sukarelawan di usia 18 tahun, ia tetap skeptis terhadap pendaftaran wajib.
Desakan untuk menurunkan usia wajib militer di Ukraina menciptakan dilema moral dan strategis yang kompleks.
Sementara di satu sisi ada kebutuhan mendesak akan tenaga kerja di medan perang, di sisi lain terdapat pertimbangan yang lebih dalam tentang kesiapan mental dan emosional para pemuda.
Di saat-saat yang sulit ini, suara-suara dari keluarga, tentara, dan para ahli militer membentuk gambaran nyata tentang tantangan yang dihadapi Ukraina di tengah konflik yang berkepanjangan.
Usia Wajib Militer Era Perang
Selama perang, usia wajib militer di Ukraina telah mengalami beberapa perubahan tergantung pada situasi dan kebijakan pemerintah.
Namun, pada umumnya, usia wajib militer di Ukraina adalah antara 18 hingga 60 tahun.
Berikut adalah beberapa rincian terkait usia wajib militer selama perang:
1. Usia 18 hingga 27 tahun
Ini adalah kelompok usia utama yang diwajibkan untuk menjalani dinas militer.
Pria dalam rentang usia ini diwajibkan untuk mendaftar dan mengikuti wajib militer, kecuali jika mereka memenuhi syarat untuk pembebasan seperti masalah kesehatan atau pendidikan.
2. Usia 28 hingga 60 tahun
Pada masa perang, pemerintah Ukraina juga memperluas kewajiban militer kepada pria berusia hingga 60 tahun.
Ini terjadi terutama setelah dimulainya invasi Rusia pada 2022, ketika kebutuhan untuk memperkuat kekuatan militer meningkat.
Dalam situasi darurat atau jika diperlukan, orang-orang dalam rentang usia ini dapat dipanggil untuk mobilisasi.
3. Pengecualian
Beberapa orang dapat dibebaskan dari wajib militer.
Contohnya mereka yang memiliki masalah kesehatan serius, mereka yang memiliki tanggungan keluarga, atau mereka yang bekerja di sektor-sektor yang dianggap penting bagi negara (seperti tenaga medis atau industri vital lainnya).
Pemerintah Ukraina menerapkan kebijakan wajib militer ini sebagai bagian dari upaya mereka untuk mempertahankan negara selama perang dengan Rusia, dengan fokus pada mobilisasi massal untuk memperkuat angkatan bersenjata.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Tag: #gedung #putih #dorong #ukraina #turunkan #usia #wajib #militer #jadi #tahun