Korea Selatan Kacau, Korea Utara Tetap Bungkam
Presiden Korea Selatan, Yoon Seok-yeol, mengumumkan darurat militer, Selasa (3/12/2024) malam. Enam jam setelahnya, Rabu (4/12/2024) dini hari, ia mencabut pengumumannya itu karena mendapat penolakan dari Majelis Nasional. 
13:40
4 Desember 2024

Korea Selatan Kacau, Korea Utara Tetap Bungkam

Korea Utara untuk saat ini tampaknya tetap bungkam mengenai kekacauan politik Korea Selatan.

Presiden Yoon Suk Yeol dengan jelas mengarahkan sasarannya ke Korea Utara dalam pidatonya tadi malam.

Yoon mengatakan bahwa deklarasi darurat militer tersebut dimaksudkan untuk "melindungi Republik Korea yang bebas dari ancaman pasukan komunis Korea Utara" dan untuk "memberantas pasukan antinegara pro-Korea Utara yang tercela yang menjarah kebebasan dan kebahagiaan rakyat kita".

Komentar seperti ini biasanya akan mengundang reaksi dari Korea Utara.

Akan tetapi, hingga kini belum ada tanggapan dari media pemerintah negara tersebut.

Para pakar mengatakan masih belum jelas mengapa Yoon menyebutkan ancaman Korea Utara, tetapi banyak yang percaya hal itu tidak akan berdampak positif pada ketegangan yang sudah meningkat antara Korea Utara dan Selatan.

Nasib Prospek Ekonomi

Dikutip dari BBC, para analis mencermati tanda-tanda bagaimana ketidakpastian politik akan memengaruhi ekonomi terbesar keempat di Asia.

"Kami melihat ketidakpastian seputar ekonomi dan politik tetap tinggi dan kemungkinan akan meredam sentimen jika situasi ini terus berlanjut," kata Min Joo Kang, ekonom senior di raksasa perbankan ING.

"Kami khawatir peristiwa ini dapat memengaruhi peringkat kredit negara Korea Selatan, meskipun hal ini masih belum pasti pada tahap ini."

Para analis juga mencatat bahwa langkah-langkah yang diambil sejauh ini oleh otoritas Korea Selatan dapat membantu meringankan pukulan ekonomi.

"Dampak negatif terhadap ekonomi dan pasar keuangan bisa berlangsung singkat karena ketidakpastian pada lingkungan politik dan ekonomi dapat dengan cepat diatasi berkat respons kebijakan yang proaktif," kata Jin-Wook Kim, kepala ekonom Korea di bank investasi Citigroup.

Korea Selatan telah tumbuh pesat dalam beberapa dekade terakhir dan menjadi salah satu negara dengan ekonomi paling maju di Asia.

Dana Moneter Internasional memperkirakan negara ini akan tumbuh 2,5 persen tahun ini.

Apa yang terjadi di Korea Selatan?

Berikut ini adalah apa yang telah terjadi sejauh ini di Korea Selatan.

Korea Selatan telah terbangun setelah malam yang penuh gejolak dalam politik.

Dalam pidatonya di TV larut malam, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer di negara demokrasi tersebut.

Alasannya bahwa tindakan tersebut diperlukan untuk melindungi negara dari elemen Korea Utara dan "kekuatan anti-negara".

Kurang dari dua jam kemudian, dengan 190 dari 300 anggotanya parlemen Korea Selatan menolak tindakan tersebut.

Mereka memutuskan perintah darurat militer tidak sah.

Tak lama kemudian, Presiden Yoon mengubah arahnya dan darurat militer dicabut.

Demonstrasi besar-besaran terjadi di luar gedung parlemen pada malam hari.

Banyak warga Korea Selatan yang menyatakan lega karena pengumuman darurat militer telah dicabut.

Sebelumnya pagi ini, staf Yoon menawarkan pengunduran diri secara massal meskipun presiden sendiri belum muncul di depan publik.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Editor: Febri Prasetyo

Tag:  #korea #selatan #kacau #korea #utara #tetap #bungkam

KOMENTAR