Pernah Gagal Pukul Mundur Rusia di 2023, Ukraina Kembali Umbar Hasrat Ambil Alih Krimea
Asap mengepul di atas kapal perang Rusia yang rusak oleh serangan pasukan Ukraina di Krimea selatan yang diduduki Rusia. Foto: Telegram/VentdeCrimee via AFP 
12:40
16 Januari 2024

Pernah Gagal Pukul Mundur Rusia di 2023, Ukraina Kembali Umbar Hasrat Ambil Alih Krimea

Ukraina masih berhasrat mengambil alih wilayah Krimea yang jatuh ke tangan Rusia sejak 1991.

Ukraina ingin memulihkan wilayah perbatasannya di wilayah tersebut seperti dulu meski di 2023 mereka gagal memukul mundur pasukan Rusia.

Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umarov secara tegas menyatakan, Kiev berambisi merebut kembali seluruh wilayah Crimea yang telah hilang dari tangan Rusia selama dekade terakhir.

Namun dia mengakui, serangan balasan yang dilakukan Ukraina di 2023 lalu gagal mengatasi pertahanan Rusia.

Dalam sebuah pembicaraan dengan beberapa pejabat senior Ukraina lainnya pada pertemuan Forum Ekonomi Dunia di Davos hari Minggu, Umarov diminta mengomentari laporan bahwa AS kecewa dengan strategi militer Kiev untuk tahun 2024.

Rustem Umarov tidak membenarkan atau menyangkal tuduhan tersebut.

Dia hanya menekankan bahwa Barat terus mendukung Ukraina. Umerov juga mencatat bahwa “tujuan strategis Kiev adalah… mencapai perbatasan tahun 1991.”

Ini artinya, Ukraina ingin merebut kembali Semenanjung Krimea, yang mayoritas penduduknya memilih untuk bergabung dengan Rusia pada tahun 2014 setelah para pemimpin kudeta yang didukung Barat di Kiev mencabut hak bahasa lokal.

Hal ini juga akan melibatkan perebutan kendali atas empat wilayah lain yang memilih untuk menjadi bagian dari Rusia pada musim gugur 2022.

Rustem Umerov juga menyatakan bahwa Ukraina selalu mengoordinasikan tujuan militernya dengan sponsor negara-negara Barat.

Namun pada saat yang sama dia tidak memberikan rincian apa pun tentang strategi 2024, dan mengatakan bahwa hanya Ukraina dan mitra-mitranya yang mengetahui rahasia mengenai hal tersebut.

Akhir Desember 2023 lalu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa militer telah menyampaikan plan tahun 2024, tanpa memberikan rincian apa pun.

Dia hanya mengatakan bahwa tahun ini akan menjadi masa “keputusan global” yang harus dapat dipengaruhi oleh Ukraina untuk mencapai tujuannya.

Volodymyr Zelenskyy juga menegaskan, bahwa Kiev akan meningkatkan produksi militer.

Pekan lalu Bloomberg melaporkan bahwa Amerika Serikat yang selama ini menjadi  pendukung utama Kiev ingin agar Ukraina “mempertajam” rencananya untuk tahun 2024.

Washington khawatir atas meningkatnya keretakan antara Zelensky dan jenderal utama Ukraina Valery Zaluzhny, yang dikatakan memperlambat upaya untuk mencapai perdamaian.

Salah satu titik perselisihan yang terlihat adalah artikel Zaluzhny pada bulan November di The Economist, di mana ia mengatakan bahwa konflik dengan Rusia telah mencapai “jalan buntu”.

Perpecahan yang dilaporkan mengenai strategi ini terjadi di tengah pengakuan bahwa serangan balasan Ukraina, yang dimulai pada awal Juni 2023, gagal mencapai hasil yang signifikan.

Moskow menyebut kerugian yang dialami Kiev sebagai sebuah bencana besar, dan memperkirakan bahwa pihaknya telah menderita sekitar 160.000 korban jiwa sejak dimulainya serangan dan 383.000 korban jiwa sejak dimulainya konflik pada Februari 2022.

Sekitar tiga minggu lalu di bulan Desember 2023, militer Ukraina mencoba menunjukkan tajinya kepada tentara Rusia dengan menyerang wilayah Krimea Selatan.

Serangan tersebut membuat sebuah kapal perang milik Rusia yang sandar di pelabuhan Feodosia, Krimea, yang diduduki Rusia, rusak.

Serangan itu juga diakui Rusia.

Angkatan udara Ukraina mengklaim bahwa mereka telah “menghancurkan” kapal pendarat Novocherkassk.

Presiden Volodymyr Zelenskyy kemudian bercanda di media sosial bahwa kapal tersebut kini telah bergabung dengan “armada bawah air Laut Hitam Rusia”.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu sudah memberi tahu Presiden Vladimir Putin “tentang kerusakan pada kapal pendarat besar kami” dalam “laporan yang sangat rinci”, kata juru bicara presiden Dmitry Peskov kepada wartawan.

Novocherkassk adalah kapal pendarat besar yang dapat digunakan untuk mengangkut tentara serta tank dan kendaraan lapis baja, dan Ukraina mengatakan pihaknya menyerang kapal tersebut di sebuah pangkalan di pantai selatan Krimea yang diduduki Rusia.

Kyiv mengatakan pihaknya mencurigai kapal itu mengangkut drone peledak buatan Iran yang sering digunakan Rusia untuk menyerang Ukraina sejak negara itu memulai invasi skala penuh pada Februari 2022.

Serangan Ukraina tersebut membuat satu orang tewas dan empat lainnya luka-luka, menurut keterangan Gubernur Krimea yang dilantik Moskow, Sergey Aksyonov.

Serangan itu juga membuat enam bangunan rusak dan penduduknya dievakuasi.

Aksyonov mengatakan serangan itu memicu api yang telah berhasil dikendalikan.

Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina pada tahun 2014 yang mendapat protes keras Ukraina dan Barat sebagai tindakan ilegal, dan belum diakui secara internasional.

Tag:  #pernah #gagal #pukul #mundur #rusia #2023 #ukraina #kembali #umbar #hasrat #ambil #alih #krimea

KOMENTAR